Namanya anak-anak, pasti senang jajan apa saja. Makanan-makanan siap saji seperti roti, pizza, dan makanan olahan lainnya sudah jadi santapan sehari-hari. Banyak orangtua yang nggak menyadari bahwa makanan-makanan itu mengandung tinggi garam. Ya saya termasuk yang nggak menyadari, sih. Kalau anak-anak minta jajan pizza atau makanan siap saji lainnya, saya cenderung membolehkan. Padahal ini nggak baik juga. Kenapa?
Begini.
Makanan-makanan itu sudah mengandung tinggi garam. Sementara, kebutuhan anak akan garam, ada batasnya. Anak usia di bawah 11 tahun asupan garam untuk tubuhnya harus di bawah asupan orang dewasa. Kadarnya nggak boleh sama. Kelebihan kadar garam pada tubuh itu bahaya banget, lho. Bisa mengalami tekanan darah tinggi, stroke, tubuh kekurangan cairan, osteoporosis, gangguan ginjal, dan jantung bengkak. Serem banget, kan?
Lalu, seberapa banyak garam yang dibutuhkan anak-anak per harinya? Beda usia, beda juga kebutuhan garam untuk anak.
- Anak usia 4-6 tahun kebutuhan asupan garamnya adalah 3 gr per hari (setara dengan 1,2 gr natrium).
- Anak usia 7-10 tahun kebutuhan asupan garamnya adalah adalah 5 gr per hari (setara dengan 2 gr natrium).
- Anak usia 11 tahun ke atas, kebutuhan asupan garamnya adalah 6 gr per hari (setara dengan 2,4 gr natrium).
Sebenarnya sih, saya pribadi juga nggak terlalu menghitung banget asupan garam pada anak. Dikira-kira aja, deh. Dalam sehari pasti anak sudah makan macam-macam. Ya nasi dan lauk pauknya, lalu ada aneka jajanan juga. Nah, dari situ ketahuan anak sudah cukup asupan garam.
Pilih Susu yang Tidak Mengandung Garam
Di sinilah kita sebagai orangtua harus hati-hati. Anak sudah cukup asupan garam dari makanan. Jadi, kalau memilih minuman, jangan yang mengandung garam.
Eh, memangnya ada minuman yang mengandung garam? Minuman jenis apa?
Ada. Susu.
Susu kan, minuman penambah nutrisi, ya. Jadi kandungan nutrisi yang ada pada susu bisa membantu perkembangan saraf dan otak anak. Lemak yang ada pada susu juga diperlukan oleh anak usia satu tahun ke atas. Susu juga sumber vitamin D dan kalsium.
Karenanya, pilih susu yang tidak mengandung garam. Anak saya suka banget minum susu UHT. Sayangnya, ada juga produsen susu yang menambahkan garam pada produknya.
Sebenarnya, tanpa penambahan garam, gurihnya susu itu sudah terasa, lho. Untuk anak, saya pilihkan UHT Indomilk 1L yang sudah jelas tanpa penambahan garam. Gurihnya Indomilk UHT 1L memang alami dari susu segar.
Rasa susu itu berasal dari laktosa (gula alami). Zat ini bercampur dengan zat-zat lain yang terkandung pada susu, sehingga sudah ada rasa sedikit manis dan gurih alami. Jadi, nggak perlu penambahan garam.
Sebenarnya bukan hanya anak-anak yang suka minum UHT Indomilk 1L. Saya juga. Jadi saya tahu banget rasanya sudah gurih, tanpa penambahan apa pun. Satu hal lagi, susu yang nggak ditambahi garam, nggak gampang bikin haus.
Kebaikan Susu UHT Indomilk 1L
Lalu, apa saja kebaikan susu UHT Indomilk 1L?
Banyak!
Kita lihat kemasannya dulu, ya. Kemasannya itu menggunakan teknologi Nutri Keep, sehingga semua nutrisi susu tetap terjaga. Susu juga nggak gampang rusak atau terkontaminasi zat-zat yang membahayakan. Desain kemasannya juga praktis, mudah disimpan.
Nutrisi? Sudah jelas. Susu UHT Indomilk 1L mengandung vitamin D, vitamin A, vitamin B1, kalsium, fosfor, dan protein. Lengkap, kan?
Susu UHT Indomilk 1L juga tanpa bahan pengawet. Coba saja kamu diamkan dalam keadaan kemasannya terbuka, di suhu kamar. Pasti cepat basi. Kalau kemasannya belum dibuka, susu bisa tahan hingga 9 bulan karena proses UHT-nya. Susu ini juga mudah dicerna karena proteinnya lembut.
Nah, apa lagi, coba?
Ahhh, anak-anak juga minumnya tetep indomilk euy … kadang buat temen makan roti