Mendongeng? Mungkin aktivitas ini hanya dilakukan oleh ibu-ibu yang masih punya anak kecil, ya. Selain itu, dilakukan oleh orang-orang yang profesinya sebagai pendongeng. Selebihnya, mungkin sangat jarang mendongeng.
Bagi perempuan yang punya anak kecil, mendongeng itu sangat penting. Aktivitas ini bisa dilakukan kapan saja, sebagai bentuk kegiatan yang bisa dilakukan bersama anak. Saya pribadi, masih mendongeng atau membacakan cerita sampai sekarang, saat anak saya berusia 11 tahun. Kalau belum dibacakan dongeng, Mas Rexy nggak bisa tidur. Sebaliknya, kalau saya mendongeng, begitu dongeng selesai, dia bisa langsung terlelap. Namun, sejak dulu saya membacakan dongeng ya tujuannya hanya sebagai hiburan atau kebutuhan anak. Padahal, sebenarnya ada manfaat mendongeng yang dalam, lho.
Menyambut Hari Ibu tanggal 22 Desember nanti, Nivea hadir dengan kampanye bertema #SentuhanIbu. Pada kampanye ini Nivea menyarankan semua ibu untuk membuatkan jadwal rutin mendongengkan anak. Iya, mendongeng itu bukan menggunakan sisa waktu, tapi justru harus menyediakan waktu khusus. Kenapa harus begitu, ya? Sebab, mendongeng itu punya banyak manfaat bagi anak, seperti:
- Mengasah kreativitas
- Membuat anak jadi punya banyak ide
- Membuat anak jadi punya mimpi
- Membuat anak lebih termotivasi dalam mewujudkan mimpi-mimpinya
- Membuat anak kaya akan pengalaman
- Meningkatkan imajinasi anak
- Membuat hubungan antara ibu dan anak menjadi lebih dekat
Banyak banget kan, manfaatnya?
Memang sih, kadang-kadang saya malas mendongeng buat anak, karena suka bingung, mau ndongeng tentang apa?
Nah, di saat peluncuran kampanye ini tanggal 28 November lalu, hadir juga Kak Seto Mulyadi. Siapa sih, yang nggak tahu Kak Seto? Menurut Kak Seto, mendongeng adakah metode yang baik untuk menyampaikan nilai moral dan budaya kepada anak, sejak dini. Selain Kak Seto, hadir pula Ariyo Zidni, pendiri Komunitas Ayo Mendongeng. Kak Ariyo memberitahu bahwa mendongeng itu tidak harus cerita yang sulit. Cerita sehari-hari pun bisa kita jadikan dongeng untuk anak. Agar lebih menarik, kita bisa bercerita dengan memainkan suara, ekspresi wajah, serta gerakan tubuh. Nggak perlu berlebihan sih, yang penting jujur.
Buat saya, ini tambahan info penting. Soalnya saya juga senang didongengi. Sejak kecil mama saya juga rutin mendongeng buat saya dan adik-adik. Terus, kalau mama lagi nggak ada, ada bulek (adiknya mama) yang mendongeng. Semua itu membekas di ingatan saya sebagai aktivitas yang sangat menyenangkan. Bahkan, saya dulu nggak bosan-bosan minta didongengi cerita yang sama. Ini sih yang ndongeng yang bosan, ya. Oh ya, yang nggak disangka-sangka, pengalaman didongengi secara rutin saat masih kecil, membuat saya sekarang jadi penulis.
Berbekal pengalaman asyik itu pula, saya pengen terus rutin mendongeng buat anak. Biar dia juga punya pengalaman masa kecil yang menyenangkan. Siapa tahu dampak dongeng ini akan besar juga, seperti yang saya alami.
Arum Nurhandayani, Brand Manager Nivea Cream menjelaskan, tahun ini kampanye #SentuhanIbumengusung konsep mendongeng melalui digital video musical dan drama musikal. Judulnya “Dongeng Pohon Impian”. Ceritanya tentang Imaji, seorang ibu yang selalu ingin membahagiakan anaknya yang bernama Angan.
Nah, Dongeng Pohon Impian ini akan dipentaskan tanggal 22 Desember 2018 nanti di Ciputra Artpreneur. Ada dua jadwal pertunjukan, yaitu pukul 14.00 dan 19.00 WIB. Tiketnya bisa beli di Lazada dengan harga mulai dari Rp150.000. Info lebih lanjutnya bisa lihat di www.nivea.co.id.
Kita nonton, yuk!
kegiatan yang bermanfaat untuk para ibu