• Home
  • About
  • Contact
  • Portfolio
  • Secret!

Nunik Utami

Menulis adalah Merekam Jejak untuk Anak Cucu

  • Artikel
    • Beauty
    • Events
    • Fashion
    • Healthy
    • Tips
  • Finance
  • Parenting
  • Review
    • Book
    • Food
    • Film
    • Hotel
    • Place
    • Product
  • Travel
    • Indonesia
    • Malaysia
    • Thailand
    • Singapore
  • Working
    • Writer
    • Editor
    • Blogger
    • Trainer
  • Story
    • Cerpen
    • Dongeng
  • Savana Hijab
    • Hijab Tutorial
You are here: Home / Artikel / Jam Dinding Kayu Antik dan Rumah Impian di Masa Tua

Jam Dinding Kayu Antik dan Rumah Impian di Masa Tua

March 24, 2017 Nunik Utami 12 Comments

Setiap melihat jam dinding kayu antik di mana pun, pikiran saya langsung terbang ke Yogyakarta. Bagi banyak orang, Yogyakarta memang istimewa. Sebagai tempat wisata yang penuh pesona, kota itu menyimpan berjuta kenangan bagi para wisatawan dan membuat mereka ingin mengulangi lagi masa-masa liburan yang indah di sana.

Sementara, bagi saya, Yogyakarta bukan lagi sekadar tempat berlibur. Kota itu memiliki arti yang lebih dalam dan luas. Banyak hal yang menjadikannya seperti itu, karena di kota itulah saya dilahirkan.

Dulu, sewaktu Mama masih ada, Mama dan Bapak sering ngobrol. Isi obrolannya adalah mengenang saat saya lahir. Saya senang mendengarkan kedua orangtua saya mengobrol dalam bahasa Jawa, membicarakan kehidupan mereka saat saya masih kecil. Saya pun dibesarkan di lingkungan keluarga Yogya. Saya hidup di rumah keluarga dengan nuansa Jawa yang kental. Bangku-bangku kayu berukir etnik, lemari pakaian dari kayu berwarna hitam kecokelatan, serta jam dinding kayu antik yang tak terlupakan.

Jam dinding antik dari kayu kayak gini, keren banget. Klasik dan elegan. Nanti saya maunya di bagian tengahnya bernuansa Jawa. Bisa gambar wayang atau apa pun ornamen yang berbau Jawa.

Hampir setiap hari saya bermain sepeda di halaman candi, tepat di depan rumah. Saya main petak umpet sambil duduk anteng bersembunyi di dahan pohon, yang ada di halaman candi. Yang juga mengasyikkan, beberapa anggota keluarga sering duduk-duduk menikmati teh di sore hari, dengan menggelar tikar di halaman rumah, di bawah pohon-pohon waru. Sore-sore juga, saya menyaksikan Bulik menyapu halaman yang kotor karena daun dan kembang waru yang berguguran.

Sayangnya, sebelum memasuki usia sekolah, orangtua saya harus memboyong saya pindah ke Jakarta. Jadilah saya besar di Jakarta dan masih sering pulang ke Yogya.

Meskipun waktu terus berjalan, kenangan tentang kehidupan masa kecil di Yogya tidak pernah hilang. Kenangan itu pula yang membuat saya punya cita-cita kembali tinggal di Yogya pada masa tua nanti.

Kepengennya lokasinya tetap dekat Candi Sari, biar masa kecil dan masa tua nanti seakan terus terhubung. Gambar ambil dari web 123RF.

Yang terbayang di benak, saya akan tinggal bersama keluarga, tidak jauh dari tempat kelahiran saya. Saya ingin punya rumah yang nyaman di Yogya. Rumah dengan jam dinding kayu antik seperti yang dimiliki Simbah dahulu. Rumah dengan hiasan ukiran kayu yang membuat saya betah berlama-lama memandangnya. Rumah dengan perabotan dari kayu bergaya etnik serta patung loro blonyo yang mengenakan kain batik. Juga, bangku-bangku yang terbuat dari gedhek.

Dalam bayangan saya, rumah yang akan saya tempati nanti pada masa tua di Yogya, gabungan antara klasik Jawa dan modern. Di antara kain batik berpigura yang menghias dinding, ada hiasan berupa lilin yang cantik. Di tengah ruang utama yang berhias loro blonyo, langit-langitnya terdapat chandelier dari kristal. Lemari-lemari kayu berukirnya juga akan saya penuhi dengan koleksi-koleksi batik bermotif Jawa klasik sekaligus modern.

Ini dia interior rumah yang saya inginkan untuk menghabiskan masa tua nanti. Hiasannya berupa batik, lemari ukir yang juga berisi batik atau barang pecah belah, dengan kursi dari anyaman, lalu ada chandelier kristal dan loro blonyo. Dindingnya tetap pilih warna terang, biar ada kesan klasik sekaligus modern. Foto milik pribadi.

Selain kota impian dan rumah idaman untuk masa tua, saya juga sudah merencanakan kegiatan yang akan saya lakukan di masa pensiun nanti. Di Yogya yang tenang, rumah yang teduh, dan lingkungan yang nyaman, saya akan terus menulis. Sudah lebih dari sepuluh tahun saya menekuni dunia menulis. Di tengah perjalanan itu pula saya menyadari bahwa dunia menulis tidak ada masa pensiunnya. Saya akan terus menulis, berapa pun usia saya. Sebab, di dunia menulis, yang dibutuhkan adalah hasil karyanya, bukan penulisnya. Karyanya lah yang akan dinikmati para pembaca. Jadi, tidak perlu untuk selalu muda ketika kita memutuskan untuk menjadi penulis. Tidak harus usia muda untuk menghasilkan karya berupa tulisan.

Bagi saya, loro blonyo menyimpan filsosofi kehidupan yang sangat dalam. Foto milik pribadi.

Nanti, saya akan “bersembunyi” di Yogya. Karya saya lah yang akan “berbicara”. Pada intinya, selagi masih masih mampu berpikir, berimajinasi, dan menuangkannya ke dalam untaian kata, saya akan terus menulis.

Semua rencana sudah saya pikirkan. Sekarang, waktunya kembali bekerja keras untuk mewujudkan semua impian. Satu hal lagi, meskipun masa pensiun masih lama, saya sesekali sudah mulai mencari inspirasi tentang barang yang nantinya ada di rumah impian saya. Termasuk jam dinding kayu antik warna hitam kecokelatan.

 

 

 

 

Artikel

About Nunik Utami

Penulis, Editor, Trainer Penulisan, Mommy.

Comments

  1. Ani Berta says

    April 8, 2017 at 16:25

    Nunik masa kecilnya di Yogya ternyata ya? Kukira di Betawi 😀
    Lihat loro blonyo itu suka tertarik aku.

    Reply
    • Nunik Utami says

      May 2, 2017 at 13:15

      Hehehe… Yogya dan Jakarta, Teh.

      Reply
  2. Kelapa Sawit says

    April 11, 2017 at 14:16

    makasih mbak sharingnya, mga makin sukses

    Reply
    • Nunik Utami says

      May 2, 2017 at 13:14

      sama-sama 🙂

      Reply
  3. dhonnies says

    April 19, 2017 at 21:25

    Jogja emang ngangenin. termasuk saya yang pingin sekali bisa kembali kesana.

    Reply
    • Nunik Utami says

      May 2, 2017 at 13:06

      Banget, Mas, Jogja memang tempat pulang 😀

      Reply
  4. william says

    April 23, 2017 at 15:34

    wah memang kalau mengoleksi barang antik itu ada sensasinya. Selain lumayan untuk dipandang juga kita bisa mendapatkan inspirasi. Mbak ngomong-nomong harganya jam antik itu berapa ya umumnya?

    Reply
    • Nunik Utami says

      May 2, 2017 at 13:19

      Saya juga lagi cari-cari harganya nih, Mas 🙂

      Reply
  5. Sijai says

    April 26, 2017 at 10:07

    Jogja memang Istimewa!

    Reply
  6. siwonesia says

    April 28, 2017 at 08:33

    Saya juga terpesona dengan jam dinding kayu yang antik seperti itu….

    Reply
  7. Abdul Sejarah says

    June 24, 2017 at 08:12

    Jam dindingnya keren banget, cek harga dimana ya mba?

    Reply
  8. kasihberita says

    March 17, 2018 at 18:17

    unik juga jam dindingnya

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Search Here

Welcome

Penulis, Editor, Trainer Penulisan, Mommy. More…

  • Email
  • Facebook
  • Instagram
  • LinkedIn
  • Twitter

Archive

Top Posts & Pages

  • Kulkas 2 Pintu Terbaru dari Panasonic, Ini Kelebihannya
  • [Cerpen] Gara-Gara Play Station
  • Berburu Hidangan Khas Timur Tengah untuk Buka Puasa
  • APLI Hari Kedua: MLM Dilarang Berjualan di Marketplace
  • Pijer? Apa itu?

Subscribe to Blog via Email

Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.

Join 4,116 other subscribers

Follow Instagram @nunikutami

Join Us

 Blogger Perempuan
PRchecker.info

Lets Eat

Tag

asuransi batik bayi tabung belanja online bisnis bitcoin blog budaya buku cerpen fashion film financial planner finansial gadget hijab hotel indonesia investasi jalan-jalan jawa tengah jilbab kerudung kesehatan keuangan kosmetik kuliner liburan lombok makanan enak menerbitkan buku mobil musik muslimah otomotif parenting pashmina properti seni teknologi toko online traveling travelling UMKM voucher diskon

Posting Terbaru

  • Berburu Hidangan Khas Timur Tengah untuk Buka Puasa
  • Inilah Jenis-Jenis Coin Crypto yang Menjanjikan untuk Investasi
  • Tips Mengelola keuangan Usaha Agar Cuan Cepat Datang
  • Tips Menghemat Biaya Pemasangan CCTV Outdoor di Rumah
  • 3 Rekomendasi Produk Bibir Terbaru Somethinc

Komentar Terbaru

  • teguhedis on Patuhi Hal-Hal Ini Agar Aman dan Nyaman Berwisata di Kabupaten Semarang
  • Djangkaru Bumi on Cegah Ruam Popok Bayi Jangan Lupa Konsultasi ke Dokter
  • Agung Han on Cegah Ruam Popok Bayi Jangan Lupa Konsultasi ke Dokter
  • Reyza dahlia on Cegah Ruam Popok Bayi Jangan Lupa Konsultasi ke Dokter
  • Maya Nirmala Sari on Cegah Ruam Popok Bayi Jangan Lupa Konsultasi ke Dokter
Copyright © 2023 Nunik Utami · Part of Blogger Perempuan. built on the Genesis