• Home
  • About
  • Contact
  • Portfolio
  • Secret!

Nunik Utami

Menulis adalah Merekam Jejak untuk Anak Cucu

  • Artikel
    • Beauty
    • Events
    • Fashion
    • Healthy
    • Tips
  • Finance
  • Parenting
  • Review
    • Book
    • Food
    • Film
    • Hotel
    • Place
    • Product
  • Travel
    • Indonesia
    • Malaysia
    • Thailand
    • Singapore
  • Working
    • Writer
    • Editor
    • Blogger
    • Trainer
  • Story
    • Cerpen
    • Dongeng
  • Savana Hijab
    • Hijab Tutorial
  • Dewangga Publisher
You are here: Home / Artikel / Jalan-jalan ke Zona Madina Sambil Mengenal Wakaf

Jalan-jalan ke Zona Madina Sambil Mengenal Wakaf

November 2, 2023 Nunik Utami Leave a Comment

Mendengar kata wakaf, pasti yang terlintas di pikiran adalah menyumbang dalam bentuk tanah atau uang yang banyak. Ternyata, pemikiran seperti ini salah. Yang benar, berwakaf itu bisa dengan uang, berapa pun nilainya, semampu kita. Jadi, kalau mau berwakaf, tidak perlu menunggu punya uang banyak atau tanah berhektar-hektar.

Kalau begitu, apa bedanya wakaf dengan infak/sedekah biasa?

Begini. Infak/sedekah yang berupa uang, akan langsung disalurkan kepada pihak yang berhak menerima. Nah, wakaf itu berbeda. Hasil wakaf, nilainya harus tetap, sampai kapan pun. Yang dibagikan ke pihak yang berhak adalah surplus dari wakaf tersebut.

Masih bingung?

Saya kasih contohnya, ya. Misalnya, kita berwakaf berupa uang ke sebuah lembaga penerima dan penyalur wakaf. Lembaga tersebut harus mengumpulkan uang tersebut dan menjadikannya sesuatu yang nilainya tetap. Misalnya, dijadikan masjid, rumah sakit, atau apapun yang bisa bermanfaat untuk penerima wakaf. Aset ini nilainya tidak boleh berkurang. Sampai kapan pun, aset tersebut tidak boleh hilang. Yang dibagikan ke masyarakat adalah surplusnya, seperti layanan kesehatan (apabila wakafnya berupa rumah sakit), layanan pendidikan (apabila wakafnya berupa sekolah), dan lain-lain.

Sudah jelas, kan? Jadi, kalau kita berwakaf, berapapun nilainya, selagi aset wakaf itu masih memberikan manfaat pada yang berhak, pahala kita juga akan menglir ke kita, meskipun kitanya sudah wafat. Dahsyat, ya!

Zona Madina, Lahan Wakaf untuk Masyarakat

Beberapa waktu lalu saya mengunjungi Zona Madina. Ini adalah lahan wakaf yang dikelola oleh Dompet Dhuafa. Lokasinya di Parung, Bogor, Jawa Barat. Yang menakjubkan, ternyata Zona Madina ini luas, lengkap, dan terbuka untuk umum. Luasnya 8,5 ha dan ada berbagai fasilitas yang bisa dimanfaatkan. Main ke sini rasanya seperti piknik.

Zona Madina ini diharapkan dapat menjadi pusat peradaban Islam di wilayah Jawa Barat. Kawasan ini didirikan pada 26 Februari 2009. Dananya berasal dari wakaf para donatur Dompet Dhuafa. Kawasan ini juga menjadi rujukan dan percontohan ternak kambing, budidaya ikan hias, produksi jajanan khas berbasis UMKM, budidaya jamur, yang diharapkan menopang perekonomian masyarakat setempat.

Ada apa saja di Zona Madina? Ini dia:

Taman bermain (playground)

Mengajak keluarga ke sini, nyaman banget, karena ada playground. Anak-anak bakalan betah berlama-lama di sini. Ada tempat mandi bola, trampolin, seluncuran, jungkat-jungkit, dan ayunan. Tinggal pilih deh, mau main yang mana. Areanya terbuka, jadi bisa sambil menikmati udara segar dan hijaunya pepohonan yang bikin sejuk hati dan mata.

Madaya Coffee

Capek main? Langsung saja ke Madaya Coffee yang letaknya nggak jauh dari playground. Di sini kita bisa pesan kopi atau minuman lain yang non-kopi. Harganya ramah di kantong, kok. Secangkir cokelat dingin, Cuma Rp22 ribu. Banyak pilihan minuman lain yang harganya di bawah atau di atas itu. Oh ya, kopi yang digunakan di Madaya Coffee ini langsung diambil dari petani yang juga diberdayakan oleh Dompet Dhuafa. Satu hal lagi, kalau sedang duduk-duduk sambil menikmati kopi di sini, kita bisa sambil menikmati pohon-pohon kopi yang bertebaran di sekitar café. Asyik, kan?

Rumah Makan Teras Madina

Siangnya, kalau sudah lapar, bisa langsung ke Teras Madina. Lokasinya tepat di depan café. Dekat banget, pokoknya. Di sini ada berbagai menu makanan, seperti sop daging, soto daging, soto ayam, dan masih banyak yang lain. Minumannya juga bervariasi. Nggak cuma ada es teh manis, tapi juga ada es buah, sop buah, dan jus. Harganya pun terjangkau banget. Jual makanan di Teras Madina ini sistemnya mengajak orang-orang di sekitar kawasan untuk berjualan makanan di sini, lalu harga dinaikkan sedikit untuk margin. Puas banget makan di sini.

Kebun binatang mini

Setelah kenyang, lanjut jalan-jalan, dong. Kali ini kita ke kebun binatang mini atau Madina Zoo. Anak-anak pasti senang deh, ke sini, karena ada love bird, iguana, kelinci, dan ikan hias. Sayangnya saat saya ke sini, kolam ikan hiasnya keruh, jadi ikan hiasnya nggak kelihatan. Tapi saya sangat terhibur dengan adanya iguana. Hewan ini unik banget. Tampak galak, padahal makanannya adalah kangkung.

Masjid

Waktunya salat, nih. Jangan khawatir. Di area ini ada masjid yang besar dan nyaman. Tempat salatnya di lantai dua. Masjidnya bagus banget. Saya sampai foto-foto di depan pintu masjid dengan latar rumput sintetis. Setelah selesai salat, enak banget duduk di sini sambil menikmati angin dan kawasan hijau dari atas.

Wisata Jampang

Yang disebut Wisata De Jampang adalah area untuk belajar bahasa Inggris. Saya takjub juga dengan fasilitas ini. Rasanya seperti berwisata tapi sekaligus dapat ilmu memperdalam bahasa Inggris.

Area panahan

Mau main panahan? Ada areanya, lho. Biasanya area ini digunakan oleh komunitas. Ada juga klubnya. Mungkin bisa juga perorangan main panahan di sini. Yang terpenting, minta izin saja dulu ke pihak pengelola.

Madina Green House

Yang ini adalah tempat budidaya tanaman. Lokasinya dekat dengan area Wisata Jampang. Tempatnya tertutup, karena tanaman-tanaman itu juga perlu dilindungi agar tidak terinjak-injak oleh pengunjung. Sayangnya penutup area ini tidak transparan. Kalau transparan, menurut saya lebih bagus lagi karena kita bisa melihat berbagai tanaman yang sedang dibudidayakan, dari luar.

Rumah UMKM Madina

Bentuknya unik banget, yaitu berupa rumah panggung. Disebut Rumah UMKM Madina karena tempat ini untuk menyimpang berbagai hasil tangan UMKM yang diberdayakan oleh Zona Madina. Hasil karya UMKM-nya berupa snack atau kerajinan tangan. Pada saat pandemi lalu, snack-snack ini penjualannya tinggi. Banyak sekali pesanan yang datang, sehingga sangat membantu perekonomian para pelaku UMKM.

Kampus Budi Bakti

Di kawasan Zona Madina ada kampusnya. Namanya Kampus Budi Bakti. Ini adalah perguruan tinggi, untuk program sarjana dan pascasarjana. Kampus ini diperuntukkan bagi remaja-remaja kaum dhuafa.

Rumah Sehat Terpadu

Nggak tanggung-tanggung, di Zona Madina juga ada rumah sakitnya. Namanya Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa. Rumah sakit ini dibangun pada 7 Januari 2009 dan diresmikan penggunaannya pada 4 Juli 2012. Awalnya rumah sakit ini hanya untuk kaum dhuafa dan untuk mendapatkan pelayanan di sini, tidak dipungut biaya. Namun, karena fasilitasnya lengkap, banyak masyarakat sekitar yang bukan dhuafa, yang ingin mendapat pelayanan kesehatan di sini. Jadilah Rumah Sehat Terpadu (RST) ini dibuka untuk umum, dengan dikenakan biaya.

Warkop dan ruko

Seru, deh. Di bagian depan kawasan Zona Madina ini ada warkopnya, lho. Kita bisa pesan kopi, mi instan, dan makanan kecil lainnya. Di sini juga ada banyak ruko yang melayani masyarakat. Ada ruko buah-buahan, ruko sembako, bahkan optik.

 

Smart Ekselensia Indonesia

Beruntunglah anak-anak pintar di negara kita ini. Sebab, ada Smart Ekselensia Indonesia yang buka seleksi pendaftaran masuk. Semua anak yang pintar, diseleksi untuk bisa belajar di Smart Ekselensia Indonesia. Ini adalah sekolah akselerasi. Jenjang SMP dan SMA bisa dijalani hanya 5 tahun. Lulusan sini juga bisa dipastikan 99 persen masuk perguruan tinggi negeri. Kebayang kan, ketatnya seleksi untuk bisa belajar di sini dan sibuknya belajar di sekolah ini? Hanya anak-anak dhuafa dan terpilih lah yang bisa merasakan belajar di tempat istimewa ini.

 

Lengkap banget, kan? Kapan kamu mau main ke Zona Madina? Untuk bersenang-senang, tentu saja. Plus berwakaf, dong, ya.

Artikel, Education

About Nunik Utami

Penulis, Editor, Trainer Penulisan, Mommy.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Search Here

Welcome

Penulis, Editor, Trainer Penulisan, Mommy. More…

  • Email
  • Facebook
  • Instagram
  • LinkedIn
  • Twitter

Archive

Follow Instagram @nunikutami

Part of

 Blogger Perempuan
PRchecker.info

Lets Eat

Tag

batik bayi tabung belanja online bisnis bitcoin blog budaya buku cerpen crypto entrepreneur fashion film financial planner finansial gadget hijab hotel indonesia investasi jalan-jalan jawa tengah jilbab kerudung kesehatan keuangan kosmetik kripto kuliner lombok makanan enak menerbitkan buku menulis buku mobil musik otomotif parenting pashmina penulis properti seni teknologi traveling UMKM voucher diskon

Posting Terbaru

  • AmarthaFin dan Celengan Amartha, Investasi Aman yang Bikin Hidup Lebih Tenang
  • Jalani Prosedur Program Bayi Tabung Bersama dokter Indra Anwar
  • Cara Menjaga Kesehatan Mata bagi Editor Buku agar Tetap Produktif
  • 7 Manfaat Game Kuliner bagi Anak-anak dan Tips Bermain yang Sehat
  • Liburan Asyik bersama IslamiCruise, Pelayaran Halal Pertama di Dunia

Komentar Terbaru

  • Novi Anggraini on [TERBIT ULANG] KETIKA BUNGA BICARA
  • bisot on 7 Manfaat Game Kuliner bagi Anak-anak dan Tips Bermain yang Sehat
  • bisot on 7 Bagian Motor yang Harus Dicek Saat Service Motor Matic, Perempuan Wajib Tahu
  • Firdaus Saputra on Arky Gilang Wahab, Pelopor Konversi Limbah Organik untuk Ketahanan Pangan
  • Risalah on Tips Menciptakan Rumah Ideal yang Aman dan Nyaman
Copyright © 2025 Nunik Utami · Part of Blogger Perempuan. built on the Genesis