Jakarta. Pagi. Macet. Gerah.
Inilah yang saya rasakan setiap pagi, karena harus bekerja di kawasan Kuningan. Mau tidak mau, suka tidak suka, saya menikmati suasana Jakarta yang hiruk pikuk . Semua kendaraan seakan tumpah ruah di jalan. Semua bergerak menuju tempat beraktivitas. Jalan Sudirman, Kawasan Kuningan, dan Jalan Thamrin, menjadi tiga daerah favorit yang dituju para pekerja kantoran seperti saya.
Saya menghela napas di atas jok motor, di tengah kepadatan kendaraan. Ketika kendaraan terhenti karena macet panjang, saya memanfaatkan waktu untuk memeriksa pesan masuk di ponsel.
Mbak, ada project baru. Mau gabung?
Jangan lupa ya, Mbak, besok deadline.
Barusan saya kirim email briefing, sudah sampai?
Berbagai pesan urusan pekerjaan, langsung membuat saya tertegun. Meski kemacetan di mana-mana, hiruk pikuk, panas, dan kadang tidak bersahabat, saya senang tinggal di Jakarta. Di sinilah saya hidup sejak kecil dan tempat sekarang bekerja mencari penghidupan.
Bagaimana pun keadaan Jakarta, saya merasa feel homey. Maka, ketika teman-teman membentuk portal @JakartaCorners saya langsung tertarik.
Ketika sudah penat dengan berbagai aktivitas, saya pun membutuhkan tempat untuk refreshing. Biasanya saya membutuhkan tempat bersantai yang tidak terlalu jauh dari Jakarta, agar tidak terlalu lelah. Alternatifnya adalah menginap di hotel.
Ini seperti pucuk dicinta ulam pun tiba. Jakarta Corners mengadakan launching yang bertempat di Hotel Grand Zuri, Jl. Pahlawan Seribu Kavling Ocean Walk Blok CBD Lot 6, BSD City, Tangerang, tanggal 24 Oktober lalu. Saya tidak mau menyia-nyiakan kesempatan dan datang untuk mengikuti acara.
Begitu sampai di lokasi, saya terpana melihat Hotel Grand Zuri. Saya langsung duduk sambil menyandarkan punggung di sofa lobby sambil melihat-lihat suasana. Sofa empuk, lampu hias, tangga menuju lantai atas, dan kesibukan para petugas hotel dalam melayani tamu. Ah, nyamannya. Meskipun baru kali ini berkunjung, saya langsung merasa akrab.
Saya tidak berlama-lama duduk di lobby dan langsung masuk ke ruang acara. Teman-teman dari Jakarta Corners, perwakilan manajemen hotel, dan Mas Teguh Sudarisman (traveler yang juga penulis), menjadi pembicara di acara ini.
Jakarta Corners adalah portal yang bertujuan sebagai rujukan tentang segala hal yang ada di Jakarta, seperti budaya, kuliner, dan human interest. Sesuai dengan tujuannya, yaitu menelisik Jakarta hingga ke sudutnya, web Jakarta Corners berisi tempat-tempat asyik di Jakarta yang mungkin belum pernah kamu datangi. Saya yang sudah tinggal di Jakara semala puluhan tahun pun belum lengkap menelisik kota ini sampai ke sudutnya.
Jakarta Corners ini digawangi oleh enam orang, yaitu Shinta Ries, Donna Imelda, Dewi Rieka, Salman Faris, Evi Indrawanto, dan Katerina. Nama-nama yang sudah sering malang melintang di dunia traveling dan menulis. Mereka tergugah untuk menciptakan Jakarta Corners karena merasa selama ini Kota Jakarta dianggap tidak asyik untuk berwisata. Padahal, jika mau dilihat lebih dalam, Jakarta memiliki banyak hal yang dapat ditelisik.
Hal ini berkaitan dengan sharing dari Mas Teguh Sudarisman. Pada gilirannya berbagi informasi, Mas Teguh membuat saya terkagum-kagum dengan aktivitasnya. Mas Teguh berbagi pengalaman selama menyusuri sudut Jakarta dan memberikan tips liputan menarik seputar tempat yang sedang didatangi. Siapa sangka dalam 12 jam jalan-jalan di salah satu tempat di Jakarta akan menghasilkan minimal lima tulisan yang bisa dimuat di media?
Tips melakukan liputan ala Mas Teguh, yaitu:
- Lihat objek menarik yang kadang luput dari perhatian
- Jangan hanya membuat satu tulisan tapi minimal lima tema
- Pilih objek yang menjadi minat kita
- Susun itinerary agar waktu tidak terbuang
- Pelajari cara memotret
Setelah itu, manajemen hotel memperkenalkan seluk beluk Grand Zuri sebagai hotel yang membuat tamu merasa aman, nyaman, dan merasa seperti di rumah sendiri, alias feel homey. Wah, sesuailah dengan tujuan saya yang ingin beristirahat dari penatnya rutinitas. Apalagi, konsep ini juga pas dengan tag line Hotel Grand Zuri, yaitu We Know How to Please You.
Grand Zuri adalah salah satu dari tiga jenis hotel grup ini. Dua lainnya adalah The Premiere dan Zuri Express. Kamar di Grand Zuri ini sangat nyaman. Kamar nomor 328 paling menarik perhatian saya. Sebab, ada connecting door yang menghubungkan dengan kamar di sebelahnya. Saya sangat suka bagian teras kamar yang menghadap kolam renang. Di situ, saya bisa duduk diam, bersantai memandangi suasana kolam renang yang asri di lantai tiga, sambil merancang masa depan anak.
Lho? Kayak di rumah saja, sih?
Diam-diam, saya langsung kerasan alias betah berada di tempat ini. Saya tidak merasa seperti tamu yang baru datang, tetapi seperti berada di tempat yang sudah lama saya diami. Saya bebas duduk-duduk di lobby. Lalu, makan dengan lahap di Cerenti Restaurant, menikmati makanan dari mulai hidangan pembuka seperti salad dan soup, makanan utama seperti nasi dan lauk pauknya, sampai hidangan penutup berupa pudding dan mousse. Setelah itu saya melihat-lihat fasilitas olahraga.
Saking nyamannya tempat ini, saya mendadak lupa bahwa ini adalah hotel, bukan rumah saya.
Ah, Kota Jakarta dan Hotel Grand Zuri memang dua tempat yang membuat saya merasa feel homey.
Ilmunya mas Teguh mantep banget, terutama tips melakukan liputan. Terima kasih sudah berbagi 🙂
Sama-sama, Mbak. Betul, Mas Teguh ilmunya banyak banget 🙂
nuniik miss yuu..asik nih kalau bisa ngerumpi di dekat kolam renang situ yaaa
AYok, Dew nginap di Grand Zuri. Kita reuni. Hihihi