Jum’at, 5 Maret 2010, adalah hari yang paling gw tunggu-tunggu. Akhirnya sampai juga di hari yang paling dinanti. Acara Pembukaan Islamic Book Fair. Mengenai pembukaan acaranya sih, udah biasa. Yang nggak biasa adalah, karena gw diundang untuk menerima Pengahrgaan Islamic Book fair Award! Wah….
Jelas aja gw nggak sabar. Gw sengaja minta cuti dari kantor. Menjelang siang, gw berangkat dianter suami ke Senayan, tempat acara berlangsung. Di tengah jalan sempat gerimis. Motor buru-buru menepi. Gw langsung pakai jas hujan dan ganti sandal! Hihihi.. Abis, sepatunya sayang kalo basah. Nanti kalo naik panggung nerima hadiah, jadi nggak keliahatan keren. Hihihi, niat amat ya.
Sampai di Senayan, cuaca masih mendung. Gerimis juga udah reda. Untunglah nggak hujan deras. Gw makan dulu. Sengaja ngisi perut biar nanti nggak gelisah kelaparan selama mengikuti acara.
Ternyata gw datang terlalu cepat. Mungkin karena nggak sabar, ya? Hehehehe…. Waktu gw masuk ke tempat acara, resepsionisnya bingung karena snacknya belum datang. Waduhh, gw yang jadi malu nih. Hahaha… Akhirnya gw memutuskan untuk keliling dulu, liat-liat buku. Gw langsung menghubungi Kang Benny yang juga diundang di acara itu.
Kang Benny yang datang langsung dari Bandung, rupanya juga lagi keliling-keliling. Gw ketemu Kang Benny di depan pintu masuk. Beliau lagi duduk, istirahat, setelah capek keliling-keliling. Karena acara masih lama mulainya, Kang Benny masih mau duduk-duduk dulu, sementara gw masuk duluan. Penasaran pengen liat suasana di depan panggung.
Di resepsionis, gw dapet goodie bag. Nah, sekarang snacknya udah siap, ada di dalam goodie bag. Hihihi… Siplahh..
Gw diantar panitia masuk ke dalam, lalu diminta duduk di tempat yang udah ditentukan. Rupanya itu tempat khusus untuk para peraih IBF award. Baru gw dan Aep yang datang. Tiga orang lainnya belum kelihatan. Kalau tadi gw datang kepagian, ternyata Aep lebih pagi lagi. Aep udah datang dari jam sepuluh pagi, sedangkan acara baru mulai jam dua siang. Nggak heran kalau Aep nggak disuruh menunjukkan kartu undangan dan nggak dapat goodie bag, karena dia udah dari pagi ada di situ. Kalah panitianya. Hihihihi..
Panitia terlihat sibuk mengatur jalannya acara. Tamu-tamu yang datang juga semakin banyak. Pers juga udah siap dengan kamera-kameranya. Lampu-lampu sorotpun berlomba-lomba menerangi panggung dan sekitarnya. Sorot kamera dan kilatan blitz nggak berhenti-berhenti. Acara ini memang akan tayang di TV One. Juga muncul di harian-harian yang menjadi sponsor. Salah satunya Republika.
Acara dibuka dengan permainan biola. Yang main masih kecil, lho. Kecil-kecil udah hebat. Setelah pemain biola cilik itu selesai memamerkan kehebatannya, muncul Rina Gunawan dan sorang laki-laki (lupa namanya) sebagai MC.
Yang paling berkesan adalah saat gw naik panggung untuk menerima penghargaan. Rasanya nggak percaya. Buku yang gw tulis tahun lalu, bisa membawa gw ke acara penghargaan seperti ini. Bener-bener nggak nyangka. Yang juga membuat senang, gw jadi punya kenalan baru, penulis-penulis (dan penerjemah) yang juga sebagai peraih penghargaan IBF Award. Ada Bang Zaynur Ridwan (Peraih IBF Award 2010 Kategori Buku Fiksi Dewasa Terbaik), Aep Saefulloh (Peraih IBF Award 2010 Kategori Buku Non Fiksi Anak Terbaik) dan Mbak Farida Inayati (Peraih IBF Award Kategori Penerjemah Terbaik). Bang Zay malah langsung nagsih bukunya ke gw, plus tanda tangan. Bener-bener hebat deh isi bukunya. Pantesan aja bisa meraih IBF Award. Isinya manteb gitu, bo!
Jeprat-jepret foto teurs berlangsung selama gw dan pemenang lain berada di atas panggung. Berasa jadi selebritis. Hehehe… Foto memang penting, sih. Buat nanti ditunjukkan ke anak cucu bahwa gw pernah dapat penghargaan. Siapa tau aja mereka nanti bisa terpacu untuk jadi penulis juga.
Sepanjang acara, gw masih terbengong-bengong. Gw pernah berbuat apa ya sampai buku ini bisa terpilih jadi yang terbaik? Masih mikir-mikir juga, ini mimpi apa nyata, ya? Gw nggak berhenti-berhenti bersyukur. Bener-bener anugerah yang luar biasa. Bener-bener pengalaman yang sepertinya nggak akan terulang dua kali.
Acara berlangsung sampai jam setengah lima sore. Tadinya, selesai acara, gw mau keliling-keliling lagi belanja buku. Tapi apa daya, udah kecapekan. Akhirnya gw langsung pulang, dengan niat pengen balik lagi untuk menuntaskan hasrat beli buku.
Di jalan menuju pulang, taunya berubah pikiran. Gw dan suami pengen beliin hadiah buat anak. Akhirnya, gw memutuskan untuk beli mobil-mobilan remote control. Alih-alih menuju rumah, gw pun menuju…. Pasar Gembrong!
Leave a Reply