Nabung tulang. Istilah itu terdengar aneh, ya? Padahal kalau tahu maknanya, istilah itu benar banget.
Iya, kita memang harus “nabung tulang”. Maksudnya, kita sudah harus memiliki tulang dengan kondisi yang bagus, sedini mungkin. Sebab, semakin bertambahnya usia, kondisi tulang akan berkurang secara teratur. Kalau tubuh kekurangan kalsium pun, tubuh akan mengambil dari tulang. Akibatnya, tulang jadi kekurangan kalsium dan lama kelamaan jadi keropos. Kalsium tulang nggak diambiln aja tulangnya bisa keropos karena termakan usia. Apalagi kalau kalsium-nya diambil untuk kebutuhan tubuh? Makanya, sejak muda kita sudah harus punya tulang dengan kondisi prima.
Lalu, bagaimana mencegah pengeroposan tulang (osteoporosis) di usia tua? Caranya sebenarnya sederhana saja. Jaga kondisi tulang agar tidak keropos. Penuhi kebutuhan tulang dengan cukup kalsium. Selain itu, bergeraklah secara aktif agar tulang selalu dalam keadaan kuat.
Masalahnya, semakin tua, kita semakin malas bergerak. Apalagi saat ini sudah era digital, semua hal seakan-akan bisa dilakukan hanya dengan satu sentuhan jari di ponsel. Mau makan, pesan makanan melalui jasa layanan antar. Mau beres-beres rumah, juga tinggal manggil jasa bersih-bersih rumah lewat internet. Mau mengganti channel TV, tinggal pencet remote. Kerja pun duduk terus, terutama yang bekerja di depan layar laptop. Kalau begini terus, kapan aktif geraknya?
Aktif Bergerak, Ampuh Cegah Osteoporosis
Hari Osteoporosis Sedunia diperingati setiap 20 Oktober. Memperingati hari ini, Kementerian Kesehatan RI mengadakan acara talkshow tentang pencegahan osteoporosis. Keadaan di mana tulang menjadi rapuh, keropos, dan mudah patah ini lebih banyak ditemui pada orang berusia lanjut. Masalahnya, biasanya orang tidak menyadari dirinya mengalami osteoporosis, sampai tahu-tahu mengalami patah tulang. Karenanya, Kementerian Kesehatan mengingatkan lagi agar kita selalu aktif bergerak, berapa pun usia kita.
Yang lebih membuat khawatir, 2 dari 5 penduduk Indonesia memiliki risiko terkena osteoporosis. Sehubungan dengan hal ini, dr. Kartini Rustandi, Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga Kemenkes RI mengatakan, salah satu fokus Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) adalah rutin melakukan aktivitas fisik selama 30 menit setiap hari. Latihan fisik ini sebenarnya tidak hanya mencegah osteoporosis yang merupakan penyakit tidak menular, tapi juga mencegah datangnya penyakit menular. Bagaimana pun, aktif melakukan kegiatan yang melibatkan fisik dapat membuat tubuh lebih sehat dan daya tahan tubuh lebih kuat.
Osteoporosis juga termasuk penyakit yang sangat memengaruhi kondisi sosial dan ekonomi bagi pengidapnya. Wajar, sih. Biaya pengobatannya mahal, produktivitas kerja seseorang juga bisa hilang karena mengalami penyakit ini. Lebih jauh lagi, penyakit ini berbahaya dan tidak dapat disembuhkan.
Ngeri, kan?
Cegah Osteoporosis dengan Asupan Makanan yang Tepat
Saran dari dr. Ade Tobing, berbeda lagi. Bu Ade yang merupakan Pengurus Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (PEROSI) menyarankan, selain beraktivitas fisik, terapkan juga pola makan yang sehat. Misalnya, penuhi kebutuhan asupan kalsium per hari, sesuai usia. Lalu, penuhi kebutuhan akan vitamin D, untuk membantu penyerapan kalsium.
Jangan lupa, hindari gaya hidup sedentari, yaitu duduk melulu. Ya ampun, ini saya banget. Kerjanya duduk terus di depan laptop, sehari bisa lebih dari delapan jam. Duh, peringatan banget nih, buat saya. Saya memang jarang olahraga. Alasan klasiknya sih karena nggak sempat. Namun itu kan, bukan alasan.
Kurang olahraga, apalagi kegiatan sehari-hari adalah duduk terus, akan menghambat proses pembentukan massa tulang. Lama kelamaan kepadatan massa tulang juga berkurang, lalu bisa mengalami osteoporosis, deh.
Saya senang banget bisa hadir di acara ini karena ada sesi olahraga bareng-bareng. Semua peserta diajak senam. Eits, jangan dibayangkan senamnya yang hebat-hebat kayak atlet. Kita-kita cuma diajak nari poco-poco, kok.
Eh, “cuma”? Meskipun kelihatannya ringan, saya keringetan juga. Napas juga agak ngos-ngosan. Nah, aktivitas yang sederhana seperti itu, meskipun dilakukan secara rutin, bisa mengurangi risiko osteoporosis.
Jadi, jangan malas olahraga, ya!
Leave a Reply