Beberapa tahun terakhir ini saya lebih peduli pada kesehatan. Seiring bertambahnya usia, biasanya kondisi kesehatan tubuh akan menurun. Itu sebabnya saya berusaha meningkatkan kesehatan.
Berawal dari kondisi kolesterol yang tinggi, saya jadi benar-benar memerhatikan asupan makanan. Gaya hidup juga berubah. Saya yang tadinya berprinsip “Hidup untuk Makan”, sekarang sudah pilih-pilih makanan. Saya juga lebih rajin berolahraga. Paling tidak, berusaha rutin jalan kaki. Hasilnya, kondisi tubuh membaik. Eh, dapat bonus juga, berat badan jadi turun. Yang paling saya rasakan, tubuh jadi lebih bugar.
Cek Risiko Kesehatan Gratis
Saya beruntung hidup di zaman serbadigital seperti sekarang ini. Melakukan segala sesuatu jadi lebih mudah. Termasuk soal memantau kesehatan.
Saat ini ada website yang bisa memberikan gambaran risiko kesehatan kita. Namanya My Health Risk Score – situs pertama di Indonesia yang dapat memprediksi risiko kesehatan secara personal. Asyiknya lagi, website ini bisa diakses dengan mudah oleh seluruh masyarakat. Gratis pula.
Web ini dibuat oleh PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk (Sinarmas MSIG Life) bekerja sama dengan Remarks International, dengan menggunakan algoritma. Cara bekerjanya adalah menghitung risiko statistik seseorang atas 13 penyakit kritis dengan mengolah 16 data sederhana berdasarkan data aktuaria dari 1,2 juta individu sehingga pengguna dapat mengetahui risiko kesehatan yang mungkin terjadi.
Kalau sudah tahu risiko kesehatan tubuh sendiri, harapannya adalah kita jadi bisa mengambil langkah pencegahan untuk hidup sehat sejak dini. Juga, terhubung untuk melakukan eksplorasi produk asuransi jiwa yang tepat agar terhindar dari risiko finansial.
Saya sudah mencoba web ini dan jadi tahu skor risiko kesehatan. Tadinya memang malas mencoba, karena saya pikir penggunaannya ribet. Ternyata, simpel saja, kok. Kita tinggal mengisi data yang diminta, dan itu bukan data yang rumit atau berbelit-belit. Kalaupun lupa atau tidak tahu data spesifiknya, web tersebut menyediakan alternatif jawaban yang bisa kita berikan.
Kamu wajib coba juga. Buka saja http://www.myhealthriskscore.com/ lalu mulai mengisi data yang diminta. Bukan data pribadi yang rahasia, tapi data sesuai kondisi tubuh. Website ini juga dilengkapi dengan wawasan tentang gaya hidup sehat yang relevan. Mengisinya juga cuma sebentar, cuma sekitar 3 menit. Sinarmas MSIG Life memang sudah melakukan transformasi dan inovasi digitalisasi, sehingga meluncurkan website yang demikian mudahnya.
Ini lumayan banget untuk membantu memberi kita informasi tentang kondisi kesehatan tubuh. Biar kalau ada apa-apa soal kesehatan, kita bisa cepat memikirkan solusinya.
Sinarmas MSIG Life Membantu Masyarakat Sadar Diri
Tahun ini Sinarmas MSIG Life menapaki usia 38 tahun. Ini adalah perjalanan panjang yang patut disyukuri. Sudah selama itu pula Sinarmas MSIG Life mendampingi masyarakat untuk peduli kesehatan.
Pada usia 38 tahun ini juga, Sinarmas MSIG Life merasa bertanggung jawab untuk membantu masyarakat sadar diri dan peduli pada perencanaan kesehatan. Untuk membuktikan komitmen sebagai mitra masyarakat Indonesia dalam mendorong peningkatan kualitas hidup serta kesejahteraan keluarga, dibuatlah website My Health Risk Score.
Kalau masyarakat sudah tahu risiko kesehatan tubuh sendiri, bisa melakukan perencanaan masa depan lebih baik.
Beberapa waktu lalu saya hadir di acara talkshow Sinarmas MSIG Life. Narasumbernya ada Wianto Chen (Presiden Direktur Sinarmas MSIG Life), Kevin Heera, Director of Digital Solution Remarks International, serta Nadine Chandrawinata (selebritis yang peduli perencanaan kesehatan).
Pak Wianto mengatakan bahwa menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada 2019, stroke dan jantung iskemik menjadi penyakit penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Angka diagnosis penyakit kritis di Indonesia tergolong tinggi. Hal ini disebabkan karena pola makan, pola hidup, dan kesadaran orang Indonesia terhadap kesehatan, masih rendah.
Perencanaan kesehatan orang Indonesia juga belum maksimal. Sebagai perbandingan, Indonesia punya 53 perusahaan asuransi, dengan 275 juta penduduk. Sementara, Singapore punya 77 perusahaan asuransi, padahal negaranya kecil dan penduduknya jauh lebih sedikit. .
Sejak 2010 Indonesia peningkatan penyakit kritis karena banyak orang merasa tidak akan terkena penyakit kritis.
Semua masyarakat harus punya rencana hidup ke depan. Kalau tidak, tinggal menunggu kehancuran karena penyakit kritis itu mahal dan bisa bikin bangkrut. Apalagi, risiko itu selalu ada.
Rencana harus dimulai dari sekarang saat masih sehat. Sebab kalau sudah sakit, siapa yang mau menanggung? Rencana itu penting.
Nadine Chandrawinata juga mengungkapkan bahwa hidup harus seimbang. Gaya hidup sehat harus diterapkan. Tidur atau istirahat cukup, berpikir sehat, dan olahraga teratur, harus dimulai dari diri kita sendiri. Kalau kita sehat, jadi bisa mengurus orang lain di sekitar.
Betul banget, ya, perencanaan masa depan itu penting. Saya setuju dengan tagline Sinarmas MSIG Life, yaitu predict earlier, live healthier. Memprediksi kesehatan di awal, akan membuat kita hidup lebih sehat.
Leave a Reply