Di saat banyak artis buka usaha kue, Ussy Sulistiawaty justru membuka restoran berkonsep “warteg” dengan nama Bakoel Ussy. Konsep warteg, maksudnya makanan yang disajikan adalah makanan rumahan. Sebelum datang ke restoran ini saya sudah lihat-lihat Instagramnya, mau lihat menu-menu yang disajikan. Udang pete-nya memang menggiurkan banget.
Beberapa bulan lalu Ussy baru saja membuka restoran Lurik yang ada di Lippo Mall Village, Kemang. Bedanya, Lurik menyajikan makanan yang beragam termasuk makanan western, di Bakoel Ussy seluruhnya adalah makanan lokal. Karenanya, banyak yang bercandain bahwa ini adalah warteg. Menurut Ussy, semua ini bermula dari kegemarannya menikmati makanan lokal atau makanan rumahan.

Lokasi
Bakoel Ussy berlokasi di Jl. Dewi Sartika No.192, Cawang, Jakarta Timur. Sederet dan berdekatan sama R.S. Budi AsihSaya senang banget nih, ada restoran seperti ini di Jakarta Timur. Buat saya, daerah ini lumayan terjangkau. Nggak jauh-jauh amat. Jadi kapan pun mau makan di sini, nggak perlu waktu lama, sudah sampai. Lokasinya juga pas di pinggir jalan.


Menu
Ini dia yang utamanya. Menu ala makanan rumahan atau warteg ini bikin siapa pun yang datang, pengen banget langsung melahap makanan-makanannya. Ada cumi lombok ijo, tumis kangkung, paru bacem, nasi tutug oncom, sambal bawang, gabus asin pedas, dan makanan legendaris, jengkol balado! Yang terakhir ini saya nggak makan. Doyan sih, tapi nggak tahan sama baunya. Jadi mendingan pilih menu lain.
Tumis kangkungnya bikin gak nahan banget. Kelihatan fresh, baru dimasak. Ini kesukaan saya banget. Sayangnya pas saya mau makan, tumis kangkungnya habis. Tau gitu saya makan aja dari tadi, ya. Abisnya keasyikan lihat-lihat suasana restonya, sih. Tapi ada sayur lain, kok. Sayur asem.

Di sini sistem pesan makanannya ada dua macam. Ada makanan porsian, ada juga yang prasmanan. Yang prasmanan, makanan ditaruh di kuali-kuali dari tanah liat. Ini menambah suasana rumahan yang pedesaan gitu. Makan sambil lihat orang ambil-ambil makanan dari kuali ini, jadi tambah sedap banget.

Oh ya, di sini makannya nggak pakai piring kayak di rumah. Makanan ditempatkan di piring rotan dengan alas kertas nasi. Saya sebenarnya nggak suka oncom, tapi kalau nasi tutug oncom, suka. Nasi ala desa dan lauk-lauk rumahan gini, menurut saya paling enak makannya langsung pakai tangan. Meskipun begitu, disediakan sendok juga, kok. Kan, ada menu yang berkuah, kayak sayur asem.
Harga makanannya juga terjangkau. Lauk-lauk seperti empal gepuk, paru bacem, udang balado, cumi lombok ijo, harganya berkisar antara Rp20-25rb. Sayur asem, bakwan jagung, tumis kangkung, nasi tutug oncom, harganya Rp10rb. Ini harga per porsi, ya.





Saya nyobain nasi tutug oncom, lauknya paru bacem, udang balado, sambal bawang, dan sayur asem. Makan ini beneran kayak makan di rumah, lho. Kapan-kapan pengen ajak keluarga makan di sini, ah.





Puas makan, bisa minum kopi. Resto Bakoel Ussy ini memang ada dua bagian ruangan. Kayak dua gedung yang berada di satu lokasi gitu. Begitu masuk ke area resto, kita akan menjumpai Kedai Kopi Tingwe. Yang ini Andhika yang ngasih nama. Tingwe diambil dari kata dalam bahasa Jawa, ngelinting dewe. Ini menggambarkan orang yang sedang asyik merokok dan tentu saja diselingi minum kopi.
Saya nggak sempat nyobain kopinya karena masih kenyang. Tapi saya pengen ke sini lagi nanti, nyobain kopi dan tentu saja makan lagi. Kepengen daging kecombrangnya.
Secara keseluruhan, makanan di Bakoel Ussy rasanya enak. Lauknya juga enak-enak dan banyak pilihan. Memang, sebagian besar makanan di sini bercita rasa pedas. Tapi kalau bawa anak, ada juga kok, menu yang nggak pedas. Empal, paru, dan sayur asemnya cocok buat anak-anak.
Pada intinya, tempat ini pas buat makan bareng keluarga dan teman-teman. Kamu sendiri, kapan mau makan di Bakoel Ussy?
Leave a Reply