Tadi kacamata taruh di mana, ya? Sudah cari ke sana kemari, ternyata kacamata sejak tadi bertengger di kepala. Kunci motor kok, nggak ada? Tadi taruh di meja, kok. Ternyata kita sendiri yang tadi sebenarnya sudah naruh di dalam tas.
Familier dengan kejadian seperti itu? Mungkin saja hal itu adalah tanda-tanda pikun. Dalam bahasa medis, pikun disebut demensia. Jadi tanda-tanda pikun tadi, disebut demensia. Nah, salah satu tipe atau penyebab demensia adalah penyakit Alzheimer. Alzheimer adalah penyakit pada otak yang bisa merusak fungsi kecerdasan dan memori, secara perlahan-lahan dan bertahap. Alzheimer hanya salah satu penyebab demensia. Ada banyak penyakit lain yang juga menyebabkan demensia.
Jika demensia didiamkan, akan semakin parah. Terlebih, faktanya, lebih dari 50 juta orang di dunia mengalami demensia. Setiap tahunnya bertambah sebanyak hampir 10 juta kasus baru. Sebesar 60 % – 70 % penyebabnya adalah Alzheimer.
Nah, dalam rangka Alzheimer Awareness Month pada bulan September ini, maka PT Eisai Indonesia (PTEI) dan PERDOSSI mengadakan Festival Digital Bulan Alzheimer Sedunia. Ini bagian dari program kampanye edukatif #ObatiPikun. Festival Digital Bulan Alzheimer Sedunia ini dapat diikuti oleh dokter spesialis saraf, dokter umum, dokter seminar serta masyarakat umum. Saya juga ikutan webinarnya. Narasumbernya adalah Direktur Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan NAPZA Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dr. Siti Khalimah, Sp.KJ, MARS, Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) PERDOSSI, DR. dr. Dodik Tugasworo P, SpS(K), dan President Director PT Eisai Indonesia (PTEI), dr. Iskandar Linardi. Dari webinar ini saya dapat banyak info seputar Demensia Alzheimer.
Tentang Demensia Alzheimer
Demensia adalah suatu sindrom gangguan penurunan fisik otak yang dapat mempengaruhi fungsi kognitif, emosi, daya ingat, perilaku dan kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Diperkirakan ada sekitar satu juta orang penderita Demensia Alzhemeir di Indonesia pada tahun 2013. Jumlah itu diperkirakan akan meningkat drastis menjadi dua kali lipat pada tahun 2030, dan menjadi empat kali lipat pada tahun 2050.
Penyakit inilah yang membuat lansia menjadi tidak mampu mandiri dan selalu tergantung pada orang lain. Penyakit ini memberikan dampak fisik, psikososial, sosial, dan beban ekonomi tidak hanya bagi penderita tapi juga bagi keluarga dan lingkungan sekitarnya.
Gejala Demensia Alzheimer
Beberapa ini gejala Demensia Alzheimer yang perlu diwaspadai
- Sulit fokus
- Menaruh barang tidak pada tempatnya
- Gangguan daya ingat
- Gangguan komunikasi
- Salah mengambil keputusan
- Perubahan perilaku dan kepribadian.
Kalau kamu atau keluarga ada yang mengalami, periksakan ke dokter, ya. Soalnya penyakit ini bisa cepat-cepat dicegah atau kalau sudah mengalami, bisa diperlambat.
Cara Mencegah Demensia Alzheimer
Ya, Demensia Alzheimer bisa dicegah. Ini caranya:
- Olahraga secara rutin
- Bergaul atau memiliki hubungan sosial yang baik
- Tidak merokok
- Tidur cukup
- Terapkan pola makan sehat
- Buatlah otak selalu aktif, misalnya membaca buku, bermain puzzle, bermain mind games, mengisi TTS, atau memelajari bahasa baru.
Cek Kondisi Demensia, Yuk!
Bersamaan dengan festival ini juga diadakan peluncuran aplikasi E-Memory Screening (EMS), yaitu pada 20 September 2020. Dengan adanya aplikasi ini diharapkan semakin banyak masyarakat yang mengerti gejala Demensia Alzheimer, cara mencegahnya, serta penanganan apabila mengalami penyakit ini.
Aplikasi ini bisa di-download semua orang, melalui Playstore dan Appstore. Setelah mendaftar, kita diminta menjawab beberapa pertanyaan yang bisa mengindikasi gejala Demensia Alzheimer. Setelah itu, aplikasi E-MS akan memberikan skor. Skor dua ke atas sudah harus periksa lebih lanjut, lho. Aplikasi ini juga menyediakan fitur direktori rujukan terpercaya kepada dokter yang lokasinya dekat dengan pengguna aplikasi. Ada nama dokter, keahliannya di bidang Demensia Alzheimer, serta nomor call center RS yang dapat dihubungi.
Selain deteksi dini, aplikasi ini juga menyediakan ragam informasi terpercaya dan akurat mengenai Demensia Alzheimer. Bahasanya juga mudah banget dimengerti. Selain itu, aplikasi ini juga menyediakan tips dan trik dalam merawat Orang Dengan Demensia (ODD). Jadi kalau ada keluarga yang mengalaminya, kita sudah tahu cara merawatnya.
Leave a Reply