Habis jalan-jalan ke Filipina kemarin, paginya saya datang ke acara FUNancial #YangKamuMau yang diselenggarakan oleh Home Credit. Jelas senang banget, dong. Baru aja selesai liburan, eh, dapat edukasi tentang keuangan. Ini bikin saya jadi semangat banget kerja keras lagi, ngatur keuangan dengan rapi, terus jalan-jalan lagi. Begitu aja terus. Asyik, kan?
Boleh Melakukan Apa Saja
Semua orang boleh melakukan apa pun yang menjadi keinginan atau kebutuhan. Betul banget. Nggak dilarang kok, menggunakan uang sendiri. Asalkan, semua sudah direncanakan. Kalau semua sudah direncanakan, kita nggak akan tiba-tiba miskin setelah melakukan apa pun yang kita mau.
Misalnya, pengin beli kendaraan favorit. Dari jauh hari, sudah pasti harus menyiapkan uangnya. Mau jalan-jalan, juga harus cermat menggunakan uangnya. Jangan sampai bisa jalan-jalan tapi besoknya nggak ada uang buat makan.
Kedengarannya enak banget, ya. Pengen apa-apa ada duitnya. Pengen apa-apa keturutan. Di balik itu semua, ada ilmunya, lho. Gimana, caranya?
Atur Finansial untuk Mencapai Tujuan
Di acara talkshow FUNancial #YangKamuMau ini ada dua narasumber, yaitu Dipa Andika (Financial Planner) dan Riana Bismarak (Founder Belowcepek).
Dipa membuka mata saya dengan quote dari Will Smith. Katanya, banyak orang menghabiskan uangnya yang belum mereka dapatkan, membeli sesuatu yang tidak diinginkan, atau membelanjakan uang untuk mendapatkan perhatian dari orang lain yang sebenarnya tidak mereka sukai.
Kalimat ini terdengar biasa saja, tapi kalau diamati dengan saksama, bener banget, lho. Coba aja dipikir. Kita suka menggunakan uang yang belum kita dapatkan. Iya, utang. Uangnya belum di tangan, tapi sudah kita pakai duluan untuk membeli sesuatu. Nnati saat sudah dapat uang, tinggal bayar. Seharusnya kita senang dapat uang, nggak tahunya langsung habis begitu saja buat bayar sesuatu yang sudah kita ambil lebih dulu. Lebih parahnya lagi, sesuatu yang kita beli itu sebenarnya nggak kita inginkan banget, apalagi butuhkan. Duh, ini kok, makjleb banget, ya. Pasti pernah lah ngalamin yang kayak gini.
Lalu, seringkali kita juga menghabiskan uang untuk membeli sesuatu agar kita mendapat perhatian orang lain. Ngaco banget nggak, sih? Lebih ngaco lagi, kita ingin dapat perhatian dari orang yang sebenarnya nggak kita sukai. Jadi beli sesuatu Cuma biar dibilang hebat aja sama orang yang nggak kita sukai. Salah banget dong, ya. Ini akan menjebak kita menuju kemiskinan.
Dipa juga mengatakan, jangan berpikir “gimana nanti” tapi “nanti gimana”. Ini maksudnya adalah kita harus menyiapkan masa depan mulai dari sekarang. Mulai memikirkan nanti lima tahun lagi kita gimana. Nanti masa tua kita gimana. Jangan cuek dan menyerahkan gimana nanti aja.
Buat kamu yang kerja dan punya bisnis, keuangan juga harus dipisah. Pisahkan penghasilan antara gaji dari kantor dan pemasukan dari bisnis. Begitu juga uang tabungan. Taruh di rekening yang terpisah. Jangan menggunakan uang hasil bisnis untuk menutupi kebutuhan rumah tangga. Begitu juga sebaliknya. Tapi, ambilah gaji kamu dari bisnis, barulah kamu bisa menggunakannya untuk apa pun.
Selain itu, ada juga yang namanya latte factor. Ini adalah pengeluaran yang tampak kecil, tapi tanpa disadari, dilakukan berulang-ulang. Contohnya, minum kopi di kafe yang fancy atau jajan boba. Sekali dua kali sih, nggak apa-apa. Sayangnya, hal ini kemudian terjadi semakin sering. Dari yang sekali seminggu, jadi dua kali seminggu. Setelah itu jadi setiap hari. Bahaya banget, kan?
Kita kaya atau tidak, punya uang atau tidak, mampu membeli segala sesuatu yang diinginkan atau tidak, tergantung dari kemampuan kita mengatur keuangan. Sebaliknya,. seberapa pun banyaknya penghasilan, kalau kita nggak bisa ngatur uang, pasti bakalan miskin terus. Jadi, mulai sekarang, yuk, atur keuangan agar rapi. Biar kita kaya gitu, lho.
Kadang sebagai fulltime blogger dan freelancer gini godaan untuk konsumtif gede banget. Fee cairnya kadang barengan, atau pas dapat hadiah lomba, kebayang deh pengin beli apa-apa yang mungkin ga dibutuhkan. Penting banget ya Mbak atur keuangan memang, apalagi bagi keluarga. Acaranya seru, nunggu yang Surabaya aha. Tak sabar 🙂