Kita ngomongin parenting lagi, yuk! Beberapa waktu lalu, saya ikutan webinar tentang menyiapkan anak agar tumbuh sehat dan ceria. Terdengar mudah ya, tapi menjadikan agar anak selalu sehat, perlu persiapan khusus sedini mungkin, lho. Orangtua juga harus memiliki pengetahuan, untuk bekal agar tujuan ini tercapai. Sebab, umur tidak bisa diulang. Anak yang sudah besar tetapi tumbuh kembangnya kurang baik, nggak mungkin disuruh jadi bayi lagi untuk mengulang proses tumbuh kembangnya, dong.
Acara webinar ini dipandu oleh Kang Maman Suherman, dengan narasumber tokoh-tokoh yang berkompeten di bidangnya, yaitu:
- Dokter anak Dr. dr. Tubagus Rachmat Sentika, Sp.A, MARS
- Tria Astika Endah permatasari, SKM, M.Kes PP Aisyiyah
- Psikolog Anak Remaja – Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi.,
- Presenter/ Parenting Influencer – Ratu Anandita
Hal-hal apa saja yang harus disiapkan oleh orangtua dalam menyiapkan tumbuh kembang anak yang optimal?
Kesehatan ibu
Banyak orang yang belum menyadari bahwa kesehatan ibu sangat penting untuk mempersiapkan kesehatan bayi. Selain itu, banyak keluarga yang masih hanya fokus pada anak, tetapi tidak memikirkan kesehatan ibu. Kesehatan ini meliputi kesehatan fisik dan mental. Selain itu, persiapan harus dilakukan jauh sebelum ibu hamil, bahkan ketika ibu belum menikah.
Calon ibu harus mendapatkan gizi yang cukup. Caranya, makan makanan sehat. Hindari makanan yang kandungan gulanya tinggi karena dapat meningkatkan kadar glukosa dan insulin di dalam tubuh. Hal ini bisa menyebabkan diabetes, yang dampak buruknya panjang banget. Ibu hamil yang menderita diabetes, akan membuat janin terhambat pertumbuhannya, berdampak buruk pada proses kelahiran, bahkan jika bayi sudah lahir, akan mengalami stunting. Oleh karena itu, hindari mengonsumsi sirup, minuman instan, dan kental manis.
Oh ya, siapkan juga kesehatan mental. Perempuan yang menikah lalu hamil dan melahirkan, butuh mental yang kuat. Sebab, proses-proses ini membutuhkan tenaga dan pikiran ekstra. Belum lagi soal hormon yang berperan banget saat hamil, melahirkan, dan pascamelahirkan. Setelah itu pun harus mengurus bayi. Siapkan mental dan pelajari hal-hal yang mungkin terjadi selama proses itu, sehingga bisa mengantisipasi jika ada kondisi yang membuat tidak nyaman.
1.000 hari pertama kehidupan
Setelah ikutan webinar ini, saya jadi tahu bahwa 1.000 hari pertama kehidupan sudah dihitung sejak 270 hari pertama di dalam kandungan. Lalu, dilanjutkan selama 730 hari setelah bayi lahir. Jadi, 1.000 hari pertama kehidupan itu bukan dihitung mulai bayi lahir, ya.
Makanya, persiapannya juga dilakukan sejak awal janin ada di rahim. Lakukan stimulasi yang baik pada janin. Dengarkan musik lembut, olahraga ringan yang sesuai dengan kondisi ibu hamil, dan lakukan hal-hal menyenangkan. Rasa bahagia pada ibu, akan memberi dampak postif pada pertumbuhan dan perkembangan janin.
Hal penting yang juga harus disadari adalah, 1.000 hari pertama kehidupan adalah fase paling penting untuk perkembangan otak dan tubuh. Kalau di masa ini gizinya baik, anak akan terhindar dari gizi buruk dan kondisi stunting.
Kebutuhan gizi
Setelah memperhatikan asupan gizi pada masa prakehamilan, sekarang calon ibu juga harus memenuhi kebutuhan gizi saat hamil. Sebab, makanan yang dikonsumsi ibu hamil, sangat berpengaruh pada janin. Jangan tergiur iklan produk-produk makanan instan, karena belum tentu bisa memenuhi kebutuhan gizi.
Asupan susu
Mengonsumsi susu juga baik untuk tumbuh kembang anak. Namun, jangan salah. Selama ini kita mengira susu kental manis adalah salah satu produk susu yang bisa memenuhi kebutuhan gizi anak. Padahal, kental manis itu bukan susu. Kandungan gulanya juga sangat tinggi. Jadi, tidak boleh dikonsumsi sebagai susu yang diminum setiap hari. Kental manis itu hanya boleh digunakan sebagai topping makanan dan pemakaiannya pun dibatasi agar tubuh tidak kelebihan gula.
Pengetahuan tentang gizi ibu dan anak ini sangat penting, karena tumbuh kembang anak itu harus dikejar sedini mungkin. Tumbuh kembang anak juga akan berhenti pada masanya, sehingga kalau ketinggalan, dampaknya bisa jangka panjang. Jadi, mumpung belum terlambat, yuk, siapkan kesehatan ibu dan anak sejak masih dalam tahap perencanaan kehamilan!
Leave a Reply