Awalnya, saya pikir Abang None Jakarta itu sekadar kontes pemilihan abang dan none cerdas, seperti kontes ratu-ratuan dan puteri-puterian yang lain. Bahkan, persepsi yang ada selama ini adalah, Abang None Jakarta hanya sebagai pendamping protokoler pemerintah dalam mempromosikan pariwisata DKI Jakarta.
Ternyata, ajang budaya ini tetap ada lanjutannya, meskipun pemilihan itu sudah selesai. Para peserta Abang None langsung tergabung dalam Ikatan Abang None Jakarta (IANTA) dan memiliki wadah Teater Abang None Jakarta.
Pada 10 Mei 2015 lalu, kedua wadah itu bekerja sama dengan Markplus Inc, menggelar talkshow di panggung utama Jakarta Marketing Week 2015. Temanya adalah Cerdas, Berbudaya, dan Bermanfaat bersama Abang None Jakarta. Pembicaranya adalah Bang Zul dan Non Vina (Abang dan None jakarta 2014), Bang Rizkie Maulana Putra (Ketua Ikatan Abang None Jakarta periode 2014-2016), Mpok Maudy Koesnaedi (None Jakarta 1993 sekaligus Pembina Teater Abang None), dan Bang Cucu (perwakilan dari Dinas Pariwisata DKI Jakarta).
Surprise juga lho, lihat Maudy yang masih terus aktif membina Teater Abang None. Konsistensinya terhadap gelar yang disandang sebagai None Jakarta sejak 1993, patut diacungi jempol.
Untuk menjadi Abang None Jakarta, setiap peserta harus melewati rangkaian acara, seperti proses seleksi, karantina, dan penjurian di malam final pemilihan. Iyalah, namanya juga ajang bergengsi. Peserta terpilih bukan orang sembarangan yang dipilih secara asal. Di samping harus tampan dan cantik yang ditunjang oleh wajah bernilai di atas rata-rata dan tinggi tubuh yang pas, Abang None harus cerdas dan berwawasan luas. Rasanya, banyak orang yang mendambakan ikut serta di ajang ini. Maka, beruntunglah Abang None terpilih.
Menurut Non Vina, keputusannya untuk ikut pemilihan ini adalah keputusan terbaik yang pernah dibuat. Ajang ini membuatnya mendapat banyak ilmu dan pengalaman, juga dapat mengenal orang-orang hebat di pemerintahan DKI dan pusat.
Keuntungan lain adalah, dapat membangun pribadi yang lebih baik, dapat menjalin koneksi dengan orang-orang dari berbagai kalangan, dan punya kesempatan dalam mempromosikan pariwisata DKI Jakarta sampai ke tingkat internasional.
Pengalaman Bang Zul, serupa tapi tak sama. Dengan kemenangan ini, Bang Zul ingin menjadikan Jakarta unggul di mata dunia. Ajang ini juga memberi energi baru baginya, untuk menjadi generasi muda yang inspiratif.
Saya tertarik dengan adanya Teater Abang None. Rupanya ini adalah organisasi non-profit dalam bidang seni dan budaya, terutama budaya Betawi. Mpok Maudy-lah yang memprakarsai adanya teater ini. Selain untuk melestarikan budaya Betawi, Teater Abang None juga sebagai wadah bagi seluruh peserta Abang None.
Pertunjukan yang pernah dipentaskan adalah Cinta Dasima (2009), Doel: Antara Roti Buaya dan Burung Merpati (2010), Kembang Parung Nunggu Petik (2010), Sangkala 9/10 (2010), Soekma Djaja (2013). Tahun 2015 ini mereka juga akan mementaskan Jawara!
Berminat nonton? Simak infonya di www.teaterabnon.com
Dewi Rieka says
iyaa, maudy aktif banget yaa dengan abnonnya, ingat yang teater2nya dulu..asik nikk bisa foto bareng…
Nunik Utami says
Iya, Dew. Kirain Maudy sudah nggak aktif lagi. Ternyata… :))