Saya beruntung banget berasal dari Yogyakarta. Bukan apa-apa, sih. Alasan sederhananya, karena saya suka dengan candi dan Yogyakarta adalah gudangnya wisata candi.
Kecintaan saya pada bangunan bersejarah yang terbuat dari batu ini mungkin karena saya lahir tepat di rumah yang letaknya di depan candi. Meskipun dibawa bolak balik Yogyakarta – Pemalang – Jakarta, masa kecil saya juga banyak dihabiskan di rumah yang ada di depan candi ini. Otomatis, dari melek mata sampai mau tidur lagi, kalau melongok ke luar, pemandangannya ya candi. Bahkan, candi itu sudah jadi tempat main tanpa kenal waktu. Main petak umpet, gitar-gitaran, mainan tanah, atau hanya duduk-duduk, sering saya lakukan di dalam area candi.
Makanya, selama perjalanan hidup, saya secara berkala jalan-jalan ke candi-candi. Kebetulan juga, di daerah sekitar rumah Yogya ada beberapa candi yang berdekatan. Jaraknya paling jauh hanya sekitar 8 km dari rumah.
Buat kamu yang hobi jalan-jalan ke candi atau mengagumi mahakarya abad lampau, boleh banget lho meluangkan waktu khusus ke beberapa candi yang ada di daerah rumah keluarga saya di Yogyakarta. Ada candi apa saja, sih? Kita lihat satu-satu, yuk!
Candi Sari
Ini dia candi yang “saya banget” karena letaknya memang di depan rumah. Namun, beberapa tahun lalu, keluarga saya pindah rumah. Tetap dekat candi, sih. Yang tadinya rumahnya pas di depan candi, sekarang pindah sekitar 50 m dari bangunan bersejarah ini.
Candi Sari adalah candi Buddha. Konon, dulu tempat ini adalah “asrama” atau tempat tinggal orang-orang Buddha yang sedang belajar agama. Mungkin kalau sekarang mirip pesantren, ya. Namun, tempat ibadahnya beda lagi, di candi lain.
Candi Sari nggak besar. Setelah naik masuk ke pintu utama, hanya ada ruang utama dan ruang tambahan di bagian kanan dan kiri ruang utama. Di setiap dindingnya ada jendela yang menghadap ke semua arah di desa ini. Oh ya, Candi Sari ini lokasinya di Desa Bendan, Tirtomartani, Kalasan, Sleman. Harga tiket masuknya Rp5rb.
Candi Kalasan
Letaknya hanya sekitar 800 meter dari Candi Sari. Biar kamu bisa membayangkan, Candi Sari adanya 100 m dari jalan raya Jogja-Solo. Nah, Candi Kalasan itu ada di seberang jalan, berlawanan arah dengan letak Candi Sari.
Meskipun dekat dengan Candi Sari, saya baru dua kali ke Candi Kalasan. Kalau Candi Sari adalah asrama murid yang sedang belajar agama, Candi Kalasan adalah tempat ibadahnya. Saya agak heran, antara asrama dan tempat ibadah kok jauh amat, ya? Saya mikirnya tuh, masih kayak pesantren yang tempat ibadah dan tempat tinggal ada di bangunan yang sama. Harga tiket masuk Candi Kalasan adalah Rp5rb.
Candi Sambisari
Banyak orang yang sering tertukar nama, antara Candi Sari dan Candi Sambisari. Padahal keduanya beda banget. Candi Sambisari lokasinya sekitar 4 km dari Candi Sari. Candi Sambisari boleh dibilang candi terbaru yang ditemukan. Bapak saya pernah cerita, waktu SMP di sana sempat heboh karena baru saja ditemukan candi baru. Orang-orang pun berbondong-bondong ke lokasi candi baru, untuk melihat proses penggaliannya.
Iya, Candi Sambisari ini unik banget. Ditemukan secara nggak sengaja oleh petani yang sedang menggarap sawahnya. Jadi, Candi Sambisari ini tertimbun tanah dan di atasnya adalah sawah. Ketika lagi nyangkul, cangkul petani ini membentur batu. Ternyata itu adalah batu candi, yang kemungkinan adalah stupanya candi.
Jadilah pemerintah setempat melakukan penggalian sampai selesai. Makanya, candi ini letaknya di bawah banget. Biasanya candi kan menjulang ke atas. Nah, orang yang baru kali pertama datang ke Candi Sambisari, pasti akan nanya “Lho? Candinya mana?”, karena dari luar pagar area candi pun candinya nggak kelihatan. Begitu masuk ke pekarangan candi, baru deh, tampak candi megah yang luas, yang adanya di bawah. Unik banget, deh. Harga tiket masuknya juga murah banget, cuma Rp3rb.
Candi Prambanan
Candi yang satu ini sih, sudah nggak diragukan lagi kerennya. Luas, megah, dan bermuatan cerita legenda. Siapa sih, yang nggak tahu legenda Roro Jonggrang? Pembuatan candi yang hanya satu malam ini membuat Candi Prambanan semakin keren di mata saya dan tentu saja semua orang.
Candi Prambanan adalah candi Hindu. Ciri khasnya adalah bangunannya memanjang ke atas. Beda dengan candi Buddha yang bangunannya melebar ke samping. Jarak dari rumah ke Candi Prambanan hanya sekitar 2,5 km. Nggak heran kalau sejak kecil saya juga sering main ke sini. Kalau sedang ada di sini, saya sering nyariin patung Roro Jonggrang, tapi ya, nggak tahu yang mana. Dulu, saya mengira Roro Jonggrang adalah patung cewek yang berdiri di atas lembu. Ternyata itu adalah Dewi Durga.
Satu hal lagi yang menarik dari Candi Prambanan adalah mitosnya. Ada mitos yang mengatakan bahwa pengunjung yang datang bersama pacarnya, akan putus dalam waktu dekat. Sementara, pasangan suami istri yang datang ke sini, justru rumah tangganya akan langgeng. Konon, ini bermula karena dendam kutukan dari Bandung Bondowoso yang cintanya ditolak oleh Roro Jonggrang. Yang kayak gini sudah diyakini turun temurun, dari mulai mbah saya, orangtua saya, dan dulu orangtua saya menyampaikan pesan ini pada saya. Memang hanya mitos, sih, tapi menurut saya apa salahnya kalau kita mengikuti omongan orangtua. Ya, kan?
Oh ya, biaya masuknya Rp40rb untuk wisatawan domestik.
Candi Sewu
Setelah selesai menyusuri Candi Prambanan, jangan langsung pulang. Teruslah berjalan ke arah belakang kompleks candi ini. Kamu akan mendapati beberapa candi lain, seperti Candi Bubrah, Candi Lumbung, dan Candi Sewu. Candi Sewu ini masih ada hubungannya juga dengan cerita Candi Prambanan. Jadi, candi ini dibangun dan dipugar oleh dua dinasti yang berbeda, yaitu Dinasti Syailendra dan Dinasti Sanjaya. Dinasti Sanjaya yang beragama Hindu tetap memperbolehkan rakyatnya menganut agama Buddha, yang berasal dari dinasti sebelumnya, Dinasti Syailendra. Itu sebabnya, Candi Prambanan yang bergaya Hindu bisa berdampingan dengan Candi Sewu yang bergaya Buddha. Btw, dari dulu saya suka banget nama Syailendra. Nanti kalau punya anak laki-laki lagi dikasih nama Prabu Syailendra kali, yaa … Hahaha ….
Candi Plaosan
Terakhir saya ke sini tahun 2009. Udah lama banget, ya. Terus baper lagi sama candi ini gara-gara lihat video klipnya Sheila on 7. Lokasi Candi Plaosan dekat dengan Prambanan. Tinggal lurus aja dari jalan yang ada di samping area Candi Prambanan.
Candi Plaosan, bagian depannya berantakan banget. Ada tumpukan-tumpukan batu candi yang teronggok membentuk kelompok-kelompok. Namun, bagian utama candinya bagus banget. Maklum deh, candi ini dibangun sebagai bukti cinta. Yup, Rakai Pikatan yang beragama Hindu mempersembahkan candi ini untuk istrinya, Pramodyawardani yang beragama Buddha. Makanya candi ini adalah candi Buddha tapi arsitekturnya ada sedikit sentuhan Hindu.
Masuk candi ini juga murah banget, hanya Rp3rb.
Candi Ratu Boko
Sama dengan Prambanan, Candi Ratu Boko juga hits banget. Keistimewaan candi ini adalah letaknya di ketinggian. Pas banget untuk melihat sunset. Itu sebabnya banyak orang tertarik ke sini karena keromantisannya. Nggak heran sih, candi ini memang dulunya adalah sebuah istana. Karena ini termasuk candi besar, harga tiket masuknya juga sama seperti Prambanan, yaitu Rp40rb untuk wisatawan domestik.
Gimana? Tertarik jalan-jalan khusus ke candi? Langsung aja deh, pesan tiket transportasi dan hotel untuk beberapa malam di Jogja. Pesannya bisa di pegipegi.com. Pakai web ini praktis banget. Nanti langsung kelihatan daftar hotel yang ada di Yogya. Nggak hanya itu. Kita juga bisa sekaligus pesan tiket pesawat/kereta ke dan dari Yogyakarta. Pokoknya all in one, deh.
Yuk, ah, langsung pesan! Biar minggu depan kita menelusuri semua candi di Yogya.
Wah blessing banget rumahnya deket banget dengan Candi. Baca tulisan ini aku mulai ngitung mana yang belum didatangi. Pengen menggenapi dengan datang ke semua candi yang disebut di atas
Selama ini, aku cuma tahu candi Borobudur sm Prambanan, ternyata di Jogja masih banyak candi yang kece begini. Lain waktu harus lebih banyak eksplor nih aku ?
Keren semua nih candinya. Wisata candi pasti lebih bermanfaat daripada jalan-jalan ke mall, hehe…
Pokoknya selain Borobudur dan Prambanan candi yang lainnya seperti yang dituliskan di atas musti banyak disosialisasikan. Selama ini tahunya cuma candi yang udah ngetop aja
Aku belum pernah ke Ratu Boko, piluu, Nunik banget deh pakaiannya genjreeeng, cantiiik…
Wisata candi emang asik sih, sekalian bisa belajar sejarah kita hehe
Setuju banget. Batu-batu itu menyimpan cerita yang luar biasa banget 😀
huwaaaa aku pengen banget ke Ratu Boko
lihat foto-foto di sana cakep banget, apalagi saat sunset
semoga kesampaian secepatnya deh
candi-candi di jogja ini keren.. setiap detilnya masih bisa dinikmati.
Ternyata banyak juga candi di Yogyakarta ya mba. Dan aku belum kunjungi semuanya hehe
Suka lihat foto sunset di Candi Boko. Cantik banget sunsetnya. Tapi, katanya harga tiketnya beda ya kalau menikmati sunset di sana
Jogja memang selalu menakjubkan ya Mbaaa
Dan aku suka banget style mba Nunik yg pakai baju warna colorfull, karena bisa kelihatan kontras dgn candi.
Jadinya foto2 yg dihasilkan super cethar banget!
Gemezzz bener pas baca rumah mbak dekeeet banget sama Candi Sari hihihi… 😂😂 Oh ya, keren banget udah sebanyak ini candi yang dikunjungi. Aku paling ke Candi Borobudur, Candi Prambanan dan Ratu Boko. Kapan2 mau ah mampir ke candi2 lainnya. HTMnya muraaah amat ya hehehe.
Jujur aku belum pernah wisata ke candi-candi. Bahkan candi dekat rumah juga gak pernah di kunjungi, soalnya kecil.
Padahal kan ada beberapa kode yang bisa di pelajari disitu ya.
Suamiku penikmat sejarah, maka kemana-mana kalau ada candi, museum atau segala hal yang berbau penginggalan pasti kami singgah.
Terakhir dari arah mudik Madiun, mampir Candi Prambanan, ambil paket yang Candi Prambanan-Sewu- Ratu Boko. Puas bener, meski ga jadi sunset-an di Ratu Boko karena kami harus bablas pulang Jakarta.
Kayaknya meski ke area sini lagi, biar tah Candi Sari, Sambisari , dan lainnya
lah jadi ngiler Jogja lagi nih. awal tahun sudah direncanakan. eh gak dapet jg waktu luangnya. Candi Boko dan Borobudur bisa dibilang candi favorite saya. Mantep lah momi…
Menarik banget nih wisata ke candi, sambil belajar sejarah yang luar biasa sebenarnya peradaban di negeri kita. Aku suka kebayang-bayang suasana jaman itu kalau liat2 candi2 megah ini.
Jadi pengen ke Yogya lagi. Sebelum pandemi ke sana cuma ke Prambanan sama Ratu Boko. Btw, kalo ke candi-candi lain itu, akses tranportasi umumnya gampang kan, Nik?
Kebetulan saya juga suka nih explore candi yang ada di Indonesia, klo di Jogja saya baru mampir di 2 candi yaitu Candi Prambanan dan Candi Ijo. Eh ternyata banyak yaa candi disini, ini baru di Jogja belum di provinsi lainnya di pulau jawa.
Aku kemanaa yaa, kok cuma tahu beberapa doang candi disana. Ternyata di Jogja sebanyak ituuu ya ampun. Aku pengen banget ngunjungin yang ga aku tahu nih haha
Aku pernah Nik ke Candi Sambisari. Iya memang letaknya lebih rendah dari jalanan di sekitarnya ya. Kita harus turun kalau mau ke candi ini. Yogya ini banyak juga ya candinya. Segaris dengan Jawa Tengah yang area Magelang dan Klaten kayaknya bertaburan candi-candi sebagai bukti religiusnya leluhur kita dulu.
Dan sebagai orang keturunan Jogja, saya belum pernah ke semua tempat itu Mbak… Lha tiap mudik kok ya nggak pernah bisa main ke sana. Yang ngenes tu ya Prambanan. Berkali-kali lewat sampai pernah ikut acara di resto deket situ. Yang ada cuma bisa lihat dari jauh aja. Nggak pernah bener-bener masuk candinya.
Ah pengen banget ke Candi Boko sembari membayangkan suasana kerajaan di Masa lalu. Keren ya mbak wisata Candi ini
Wah, mau main ke rumah Mbak Nunik Jogja dong. Deket banget sama Candi ya. Pantesan kayak orang keraton dirimu mbak. Hehehe
Dari semua candi cuma Prambanan doang yang pernah. Smeoga next time bisa explore lebih banyak lagi candinya.