Baru saja beberapa bulan terakhir saya lihat Ussy Sulistiawaty dan Andhika Pratama membuka bisnis kosmetik. Sekarang, pasangan artis ini sudah punya bisnis baru di bidang kuliner. Namanya Lurik Coffee & Kitchen. Salut banget sama semangat mereka. Namanya manusia ya, tentu saja harus punya planning untuk masa depan. Membuka bisnis seperti ini penting banget untuk membuat aset jadi produktif.
Di sisi lain, adanya restoran baru seperti ini menguntungkan kita, sebagai konsumen. Kita jadi punya pilihan lain saat akan makan di luar.

Saya tertarik dengan tempat makan ini karena banyak hal yang sesuai dengan selera saya dalam memilih tempat makan. Hal-hal ini juga menjadi daya tarik dari tempat makan ini yang membuat saya merekomendasikannya pada kalian.
Apa saja hal menarik yang saya temukan di Lurik Coffee & Kitchen ini? Silakan baca sampai selesai, ya.
Pertama, karena konsepnya adalah tradisional modern.
Saat mendengar kata “lurik” naluri kejawaan saya langsung muncul. Di benak saya, Lurik Coffee & Kitchen ini pasti suasananya asyik kayak restoran-restoran ala Jawa. Benar saja. Suasananya ditata sedemikian rupa sehingga bernuansa tradisional. Ada cangkir-cangkir blirik yang kekunoan tapi kekinian. Ada juga hiasan berupa sepeda onthel. Di dinding bagian dalam, ada benda-benda kuno yang hanya pernah disaksikan oleh kita-kita yang kelahiran tahun 80 ke atas. Juga, foto Ussy dan Andhika yang mengenakan surjan dan kebaya lurik.

Meskipun berkonsep tradisional, nuansa modern juga terasa. Kursi, meja, dan dinding, warnanya kekinian, yaitu toska. Warna ini membuat restoran terlihat bersih dan terang. Kursi ada dua model. Kursi yang ada sandarannya dan kursi tinggi ala cafe.
Suasana seperti membuat hati jadi adem. Makan pun jadi nyaman. Tenang dan tidak terburu-buru. Sebab, bagi orang Jawa seperti saya, makan memang harus anteng agar makanan bisa dinikmati dengan lebih baik.

Kedua, ada makanan berat dan ringan.
Saya kurang suka nongkrong di tempat-tempat yang hanya menyediakan makanan ringan. Tempat seperti ini membuat kita hanya membeli jajanan, sehingga jadi mudah menaikkan berat badan dan menipiskan dompet, tapi nggak cukup kenyang juga.
Tempat yang hanya menyediakan makanan ringan juga terasa kurang lengkap bila dikunjungi oleh saya yang sering membawa anak. Anak-anak kan, butuh makanan berat. Butuh makanan yang isinya lengkap, bukan sekadar jajanan. Yaaa, walaupun habis makan berat beberapa jam lagi juga butuh makanan ringan.
Di Lurik Coffee & Kitchen menunya lengkap. Ada makanan berat seperti nasi goreng, mie merah (mie dengan kuah merah perpaduan antara masakan Korea dan Thailand), sup buntut, bahkan club sandwich. Favorit saya adalah Nasi Goreng Truffle dan Nasi Dori Sambal Matah.

Nasi Goreng Truffle rasa gurihnya pas dan ada sensasi rasa jamurnya. Rasa ini berasal dari minyak jamur yang memang sengaja digunakan untuk memasak Nasi Goreng Truffle. Nasi Dori Sambal Matah juga enaaaak banget. Nasinya sudah gurih, lalu di atasnya ada ikan dori goreng yang ditutup dengan sambal matah. Menurut saya, yang membuat kedua menu nasi ini terasa beda adalah rasa vetsinnya tidak terlalu kuat. Inilah yang membuat saya berpendapat bahwa rasa enak dari makanan-makanan di sini bukan hanya mengandalkan vetsin tapi cita rasanya memang benar-benar dipikirkan dengan baik.
Selanjutnya ada club sandwich. Menurut saya di mana-mana club sandwich itu sama saja. Cuma roti yang diberi telur, keju mozarella, sayuran, dan saus. Sejak dulu saya juga sudah sering menyantap makanan ini. Eh, begitu mencoba club sandwichnya Lurik Coffee & Kitchen, sensasinya beda. Semua bahan pada sandwich ini menyatu sempurna. Biasanya kan, kalau makan club sandwich, rasa telur, sayuran, dan bahan lain, kayak terpisah-pisah. Telurnya yang masih terasa “sendirian”. Begitu juga sayuran dan bahan lain. Jadi kalau makan club sandwich suka saya pisah-pisahin tuh masing-masing bahan dan dimakan sendiri-sendiri. Nah, club sandwich punya Lurik, pas dimakan sudah nggak ada lagi rasa yang terpisah-pisah. Yang bikin bisaan aja, deh.

Menu lain yang juga wajib dicoba adalah Nasi Lidah Sapi Mercon. Kedengarannya enak banget, kan? Jangan salah, ya. Meskipun namanya pake “mercon” jangan berasumsi dulu bahwa ini pedas banget. Saya nggak suka makanan yang terlalu pedas, dan ini masuk banget di lidah saya.

Minumannya juga unik-unik. Ada Es Pupuw, yaitu jus guava yang diisi dengan nata de coco dan potongan-potongan buah naga. Yang ini enak banget, nih. Manis dan segar. Pas banget diminum setelah makan makanan gurih seperti Nasi Goreng Truffle, Club Sandwich, Nasi Dori, atau Mie Merah.

Ussy menggunakan resep-resep keluarga dalam menu makanan di sini. Ada resep makanan yang biasa dibuatnya sendiri, ada resep dari orangtua dan mertua, juga resep dari keluarganya yang lain. Nggak heran jika makanan-makanan di sini rasanya seperti masakan rumahan yang ngangenin.
Ketiga, harganya masih di bawah tempat makan lain yang sejenis.
Ini penting, ya. Makanan enak dan sehat nggak berarti harus selalu mahal. Ussy sudah menyampaikan, harga makanan di Lurik Coffee & Kitchen masih di bawah harga di tempat lain yang sejenis. Saya juga nggak berniat mencari makanan sejenis yang jauh lebih murah, sih. Sebab, bagi saya, ono rego ono rupo (ada harga ada kualitas). Nggak mau juga kan, makan makanan yang sangat murah tapi nggak memerhatikan segi kualitas dan kenyamanan tempat?
Harga termahal di sini hanya Rp128rb untuk sup buntutnya. Menu yang lain, harganya di bawah ini. Tentu saja juga masih di bawah harga restoran lain. Apalagi di Lurik Coffee & Kitchen ini porsinya bisa dibilang banyak. Menu nasinya bisa dimakan berdua. Kalaupun dimakan sendiri, akan kenyang banget, sehingga nggak perlu nambah makanan lainnya. Intinya, harga sesuai dengan rasa dan suasana yang kita dapat.

Keempat, lokasinya strategis.
Malas banget ya, kalau main ke restoran tapi lokasinya jauh. Nanti kita keburu kecapekan dan akhirnya nggak mood lagi untuk menikmati suasana. Apalagi saya yang kadang suka malas berada di keramaian terlalu lama. Kelebihan dari Lurik Coffee & Kitchen ini adalah lokasinya yang stretegis. Adanya di Lippo Mall Kemang UG Floor Unit D-08, Jakarta Selatan.
Lokasi ini adanya di tengah Jakarta, sehingga mudah dijangkau dari seluruh penjuru Jakarta. Saya yang di Cibubur nggak terlalu jauh untuk menuju Kemang.
Kelima, pas untuk nongkrong bareng teman dan atau keluarga.
Kadang-kadang kita datang ke restoran bukan sekadar ingin makan. Seringkali kita butuh duduk-duduk santai bersama teman atau keluarga. Nah, Lurik Coffee & Kitchen ini pas banget untuk nongkrong bersama teman dan atau keluarga. Sebab, letaknya asik banget. Dari teras Lurik kita bisa melihat area panggung utama gedung, yang ada di bawah. Dari sini kita bisa menikmati musik hidup.
Kalau tidak ingin di luar ruangan, kita bisa memilih tempat di dalam. Ruangan ber-AC ini nyaman untuk digunakan bersama anak-anak. Saya membayangkannya anak-anak beli buku di mall, lalu duduk-duduk di Lurik sambil baca dan makan. Duh, enak banget, deh.
Itu dia lima daya tarik Lurik Coffee & Kitchen menurut saya. Kamu sudah pernah makan di sini? Cerita-cerita juga, yuk!
Wah, saya harus mencoba bersantap di tempat ini. Terima kasih atas informasinya ya, Mbak Nunik.