• Home
  • About
  • Contact
  • Portfolio
  • Secret!

Nunik Utami

Menulis adalah Merekam Jejak untuk Anak Cucu

  • Artikel
    • Beauty
    • Events
    • Fashion
    • Healthy
    • Tips
  • Finance
  • Parenting
  • Review
    • Book
    • Food
    • Film
    • Hotel
    • Place
    • Product
  • Travel
    • Indonesia
    • Malaysia
    • Thailand
    • Singapore
  • Working
    • Writer
    • Editor
    • Blogger
    • Trainer
  • Story
    • Cerpen
    • Dongeng
  • Savana Hijab
    • Hijab Tutorial
You are here: Home / Artikel / Writingthon Asian Games 2018, Antara Drama dan Kebahagiaan

Writingthon Asian Games 2018, Antara Drama dan Kebahagiaan

August 16, 2018 Nunik Utami 3 Comments

Writingthon Asian Games 2018. Keren banget kan, kedengarannya? Kenyataannya pun memang keren. Writingthon adalah program menulis bersama dalam waktu yang sudah ditentukan. Biasanya, waktu yang ditentukan itu singkat saja. Ya, mirip dengan marathon, lah. Disebut Writingthon Asian Games karena program menulis ini temanya adalah Asian Games 2018.

Oh ya, Asian Games kali ini diselenggarakan tanggal 18, tahun 2018, dan ini merupakan Asian Games yang ke-18. Unik banget, kan?

Maskot Asian Games 2018 ini adalah Kaka Si Badak Bercula satu (Rhinoceros sondaicus) yang memakai pakaian bermotif khas Palembang. Kaka melambangkan kekuatan.  Ada juga Atung Si Rusa Bawean (Hyelaphus kuhlii) yang memakai sarung motif tumpal khas DKI Jakarta. Atung melambangkan kecepatan. Lalu, ada  Bhin – Bhin Si Burung Cendrawasih (Paradisaea apoda) yang memakai rompi bercorak khas Suku Asmat di Papua. Bhin-Bhin melambangkan strategi.

Sebelumnya, di tahun 2015 maskot Asian Games yang terpilih  adalah Drawa, Si Burung Cendrawasih. Sayangnya gambar Drawa di maskot tersebut cenderung mirip dengan ayam, bukan burung. Akhirnya Drawa digantikan oleh Kaka, Atung, dan Bhin-Bhin yang namanya diambil dari kata Bhineka Tunggal Ika.

 

Kaka, Atung, dan Bhin-Bhin, maskot resmi Asian Games 2018.

 

Drawa, maskot yang batal digunakan.

Program writinghon ini merupakan bagian dari dukungan untuk Asian Games 2018. Maklum saja, Indonesia sedang giat-giatnya menyukseskan pesta olahraga terbesar se-asia ini. Karenanya, saat ini sedang berlangsung kampanye DukungBersama yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

Peserta writingthon yang diperbolehkan mengikuti program ini, tidak sembarangan. Bitread Publishing bersama Kemenkominfo melakukan seleksi ketat kepada calon peserta. Kesempatan hanya diberikan kepada 34 kategori blogger terpilih dari 34 provinsi di Indonesia. Masing-masing provinsi hanya boleh mengirimkan satu peserta. Selain itu ada juga kategori pelajar dan mahasiswa. Peraturannya sama. Panitia hanya memilih 34 peserta. Total 68 peserta dari dua kategori.

Ternyata, yang berminat mengikuti acara ini ada dua ribuan orang! Kebayang dong, bagaimana ketatnya persaingan? Karenanya, ketika semua peserta sudah terpilih, bukan main bahagianya.

Terpilih sebagai peserta Writingthon Asian Games, harus kerja keras tapi bahagia.

Kebahagiaan ini juga dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Sebab, awalnya bukan Indonesia yang mendapat kesempatan menjadi tuan rumah Asian Games 2018, tetapi Vietnam (di Hanoi). Sayangnya, negara itu belum siap dan membatalkan kesempatan tersebut. Dengan bangganya, Indonesia bersedia mengambil kesempatan itu. Karena itulah lahir kesempatan juga bagi para blogger untuk menuliskannya dalam program writingthon ini.

Acara writingthon pun berlangsung seru. Meskipun begitu, bukan berarti tanpa drama, terutama saat keberangkatan menuju lokasi writingthon di Jakarta. Sebanyak 68 peserta yang berasal dari seluruh Indonesia berangkat ke Jakarta pada 15 Agustus 2018.

Ayo, dukung bersama Asian Games 2018 melalui tulisan!

Mau tahu dramanya apa?

Ada peserta dari Yogya yang kehilangan laptop di bandara! Kehilangan laptop-nya saja sudah bikin hati sesak, apalagi laptop itu akan digunakan untuk bertarung di ajang writingthon. Bagaimana jadinya jika harus membuat tulisan tanpa laptop? Ini ibarat terjun ke medan perang tanpa senjata. Terdengar lebay sih, tapi memang begitu kenyataannya. Untungnya peserta dari Yogya ini tetap kalem tapi gesit bertindak. Dia langsung melapor ke maskapai penerbangan. Pihak maskapai pun langsung menangani. Akhirnya, laptop itu sudah ditemukan dan sedang dalam proses pengiriman ke hotel tempat writingthon berlangsung.

Drama lain, ada lagi. Ada peserta dari Bali yang datangnya terlalu cepat. Bahkan lebih cepat daripada panitia. Bayangkan saja! Registrasi para peserta baru bisa dilakukan pukul 15.00 tapi peserta ini sudah sampai lokasi pukul 09.00! Ternyata alasannya adalah takut terkena macet di jalanan Jakarta yang memang terkenal dengan kemacetannya. Untung saja alasannya masuk akal. Kalau alasannya untuk membantu pantia atau membantu staf hotel beres-beres ruangan, dramanya melebihi garing-nya sinetron nggak, sih?

Made, peserta yang datangnya paling cepat, seakan-akan dia mau bantu staf hotel beres-beres ruangan.

Itu cerita peserta yang datangnya terlalu cepat. Ada lagi lho, peserta yang datangnya terlalu lama alias terlambat. Registrasi seharusnya sudah selesai pukul 18.00 tapi peserta ini baru datang pukul 19.00, tepat ketika peserta lain sedang makan malam. Padahal lokasinya paling dekat, yaitu di Jakarta, tempat yang sama dengan lokasi writingthon. Untung saja peserta yang terlambat datang ini hadir dengan membawa sekotak martabak, sehingga masih tetap bisa mencairkan suasana. Ya, meskipun peserta yang satu ini jadi terlambat mendapat kamar hotel.

Martabak yang berjasa mencairkan suasana usai terjadi keterlambatan kehadiran.

Dramanya sudah cukup?

Oh, belum!

Jangan khawatir, masih ada drama lainnya.

Ada peserta yang terkunci di tangga hotel!

Kejadian ini menimpa peserta dari Provinsi Jawa Barat. Awalnya dia dari kamar akan turun ke bawah lalu ke luar hotel untuk membeli suatu kebutuhan. Ketika keluar dari kamarnya di lantai enam, dia lupa, tetap meninggalkan kartu di slot kunci di dalam kamar. Dia pun melenggang menuju lift tanpa membawa kartu kamar. Sementara, saat memakai lift semua tamu hotel harus membawa kartu kunci sebagai akses. Kalau tidak ada kartu kunci, tamu tidak bisa naik ke lantai kamar. Akibatnya, setelah kembali ke hotel, peserta ini tidak bisa kembali ke kamar melalui lift. Dia pun putar otak dan dapat ide untuk melalui tangga menuju kamarnya di lantai enam. Malangnya, tangga tersebut ternyata terkunci! Untungnya peserta tersebut bertemu dengan peserta lain. Akhirnya peserta itu nebeng kartu kunci dengan peserta lain itu.

Di balik drama yang membuat sulit bernapas, tentu saja banyak kegiatan seru yang akan dijalani oleh seluruh peserta writingthon. Salah satu agenda yang membuat bahagia adalah akan ada gala dinner bersama Menteri Kominfo. Kapan lagi bisa makan bersama salah satu petinggi negeri ini?

Nggak apa-apa bekerja keras dahulu, senang-senang di Asian Games kemudian.

Kebahagiaan juga akan berlanjut karena nanti seluruh peserta mendapat kesempatan menyaksikan acara pembukaan Asian Games 2018. Di saat semua orang harus membayar tiket masuk ke pesta pembukaan ajang olahraga terbesar se-Asia ini, para peserta writingthon justru mendapat kesempatan ini tanpa harus pusing-pusing berburu tiket. Gratis pula!

Menonton Asian Games di Indonesia ini mungkin saja hanya bisa terjadi sekali dalam seumur hidup. Begitu juga kesempatan menjadi peserta Writingthon Asian Games seperti sekarang ini. Apalagi, tidak semua orang beruntung bisa mendapatkan kesempatan ini. Jadi, bagi para peserta Writingthon Asian Games 2018 yang terpilih, kurang keren apa lagi, coba?

Jangan ada drama di antara kita. Yang ada hanya bahagia karena bisa nonton pesta pembukaan Asian Games 2018 secara langsung. Setuju?

 

 

 

#dukungbersama #asiangames2018 #writingthonasiangames

Artikel, Events asian games, asian games 2018, dukung bersama, writingthin asian games 2018, writingthon

About Nunik Utami

Penulis, Editor, Trainer Penulisan, Mommy.

Comments

  1. Indah Juli says

    August 23, 2018 at 05:42

    Ada Arham Kendari juga lolos di writingthon ini, dan satu emak blogger tapi ku lupa namanya.
    Senang ya Nik, menang lomba dan menghadiri pembukaan asian games 2018. Tak terlupakan seumur hidup 🙂

    Reply
  2. ichapista says

    August 29, 2018 at 08:58

    Wah senangnya bisa lolos di writingthon ya, Mba, semangat selalu, Mba Nunik 🙂

    Reply
  3. nunoorange says

    September 4, 2018 at 09:43

    Keren! tuh sebelahmu ada Rosiy juga ya? Dia dari Surabaya kalo ga salah. Kebayang serunya seperti apa.

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Search Here

Welcome

Penulis, Editor, Trainer Penulisan, Mommy. More…

  • Email
  • Facebook
  • Google+
  • Instagram
  • LinkedIn
  • Twitter

Archive

Top Posts & Pages

  • Pertanyaan yang Sering Muncul Tentang Menerbitkan Buku
  • Pijer? Apa itu?
  • Perbedaan Antara Penerbit Mayor dan Indie
  • Paket Freedom Internet IM3 Ooredoo, Kuota Habis, Pulsa Tidak Terpotong
  • Kulkas 2 Pintu Terbaru dari Panasonic, Ini Kelebihannya

Subscribe to Blog via Email

Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.

Join 4,110 other subscribers

Follow Instagram @nunikutami

nunikutami

Writer

Nunik Utami Ambarsari
Dari dulu saya berprinsip, punya hobi itu jangan s Dari dulu saya berprinsip, punya hobi itu jangan selalu ngabisin uang. Tekuni hobi sampe jadi skill tersendiri. Jadi kalau pekerjaan utama lagi berantakan, kita bisa cari uang dari skill yang dikuasai, yang berasal dari hobi itu. 
 
Terus, biasakan segala sesuatu yang butuh cost, harus bisa membiayai dirinya sendiri. Misalnya, kita butuh internet. Ya manfaatkan internet buat cari uang, yang bisa membiayai internet itu sendiri. 

Pada intinya, harus kreatif. Bisa menghabiskan, ya harus bisa menciptakan. 

Selamat Hari Kartini. 

#harikartini2021
Lagi ngapain? Rebahan? Coba deh dengerin pantun i Lagi ngapain? Rebahan? 
Coba deh dengerin pantun ini! Dijamin extra faedah 😄

#RamadhanExtraFaedah #PantunExtraFaedah #UnlimitedBisaSemua
@sctv @smartfrenworld
Boleh bernapas lega deh yaa, kalo semua urusan uda Boleh bernapas lega deh yaa, kalo semua urusan udah beres. Hari kedua puasa ini lumayan sibuk. Pengiriman peyek, kue kering, dan batik, yang butuh perhatian lebih. Telpon sana sini buat koordinasi dan memastikan pengiriman berjalan lancar. 

Ngerjain kerjaan rutin, ngetik naskah, ngedit naskah, kirim report, dan urusan rumah, juga aman terkendali. Yaa kalo kehabisan energi, biasanya saya bisa tiba2 ketiduran. Butuh istirahat, dong. Apalagi lagi puasa. 

Kegiatan bulan puasa jadi agak beda, sih. Saya sengaja ambil jam istirahat beberapa kali, buat ibadah yang agak lebih. Satu yang belum kesampaian: tarawih di masjid. Masjid favorit yang dekat rumah, sekarang belum buka tarawih berjamaah. Adanya masjid yang dekat rumah juga tapi penuh. Masih belum berani kalau tarawih di situ karena ramai banget. 

Semoga kalian puasa dan aktivitas selama puasa lancar juga, ya. 

#ramadan #ramadan2021
Anak alergi susu sapi? Selain gak boleh minum susu Anak alergi susu sapi? Selain gak boleh minum susu sapi, pemberian makanannya juga harus hati2. Nggak boleh ngonsumsi produk turunannya, seperti keju, yogurt, dan beberapa lainnya. 

Tenang. Ada kok, resep makanan untuk anak yang alergi susu sapi. Nih, saya punya buku resepnya, dari @soya_generasimaju . Boleh banget lho, nyoba2 ini. Biar anak yang alergi susu sapi, bisa tetap dapat nutrisi yang cukup. 

#SoyaDukungTumbuhMaksimal #SemangatGenerasiMaju
Sore-sore duduk-duduk di sini sambil ngobrol sambi Sore-sore duduk-duduk di sini sambil ngobrol sambil ngemil sambil minum teh, enak banget, lho. 

Jaraknya cuma 50 m dari rumah. Dulu malah rumahnya tepat di kiri depan candi ini. Rumah pertama yang ada di depan candi. 

Sekarang Candi Sari masih ditutup untuk umum, tapi kalo tetangga mau main di sini, boleh aja. Pagarnya kadang dikunci, kadang nggak. 

Kalo lagi nggak dikunci ya tinggal buka aja. Kalo lagi dikunci, tinggal nyamperin penjaganya, minta dibukain. Wong penjaganya juga tetangga. Malah ada juga yang sodara, yang kerjanya di Dinas Purbakala. 🤭

#candisari #candi #candijogja #wisatacandi #wisatajogja
Dari dulu kalo mudik ke Jogja udah pasti nyempetin Dari dulu kalo mudik ke Jogja udah pasti nyempetin makan tengkleng. Biasanya saya makan di daerah Amplas. 

Masalahnya, sekarang kangennya sama tengkleng rica-rica-nya Pak Manto. Waktu itu pernah makan di Solo, enak banget. Adanya memang cuma di Solo. 

Eeh, ternyata sekarang ada juga di Jogja. Tepatnya di Gejayan. Kedai yang di Solo sih, rame banget. Makanya waktu itu sengaja makannya jam 10-an biar nggak terlalu ramai. 

Begitu makan yang di Jogja, tempatnya sepiiii banget. Maklum, deh. Namanya juga lagi pandemi. 

Porsi yang di Jogja sama banyaknya dengan yang di Solo. Kelihatannya buanyaak banget ya. Padahal bawahnya juga banyak ganjalannya, berupa kol. Hahaha ... Tapi ya tetap, porsi segitu masih kebanyakan buat saya. Soalnya dagingnya banyak.
Kalo pengin pake nasi, seporsi nasi biasa buat berdua atau bertiga. Jadi tengklengnya bisa dihabiskan. 

Bisa juga dibalik. Nasinya satu porsi. Tengklengnya satu porsi buat berdua. 

Makan di Solo, setahun yang lalu, seporsi Rp65 rb. 
Makan di Jogja, seporsi Rp69 rb. 
Sudah sama nasi. 
Tinggal nambah es jeruk atau es teh manis. 
Kenyang, deh. 😍

#tengklengricarica #tengklengricaricapakmanto #kulinersolo #kulinerjogja
Load More... Follow on Instagram

Join Us

 Blogger Perempuan
PRchecker.info

Lets Eat

Tag

batik belanja online blog budaya buku cerpen editor fashion film financial planner finansial freelancer hijab hijab tutorial hotel hukumonline hukumpedia indonesia jalan-jalan jawa tengah jilbab kerudung kesehatan keuangan kuliner liburan lombok makanan enak menerbitkan buku mobil muslimah parenting pashmina penulis properti restoran savana hijab seni toko online traveling travelling voucher diskon wisata Writer yogyakarta

Posting Terbaru

  • HP Spectre x360 14 Terbaru, Dukung Aktivitas Semua Impian
  • Mobil Toyota Kijang dari Masa ke Masa
  • Anak Mengalami Alergi Susu Sapi, Ingat Saja “SOYA”
  • Imugard Memperkuat Imun Tubuh dengan Bahan Alami
  • Dear Perempuan, Mari Merayakan Hidup!

Komentar Terbaru

  • nia nastiti on HP Spectre x360 14 Terbaru, Dukung Aktivitas Semua Impian
  • Nunik Utami on Anak Mengalami Alergi Susu Sapi, Ingat Saja “SOYA”
  • Nunik Utami on Anak Mengalami Alergi Susu Sapi, Ingat Saja “SOYA”
  • Nunik Utami on Anak Mengalami Alergi Susu Sapi, Ingat Saja “SOYA”
  • Nunik Utami on Anak Mengalami Alergi Susu Sapi, Ingat Saja “SOYA”
Copyright © 2021 Nunik Utami · Part of Blogger Perempuan. built on the Genesis