Tahu BKT, kan? Itu lho, Banjir Kanal Timur.
Setiap harinya di sepanjang BKT ramai pedagang. Banyak orang buka lapak di tempat ini. Ada yang jual pakaian, makanan, mainan anak, hewan peliharaan, sampai kendaraan bermotor. Pokoknya lengkap, deh.
Ceritanya, suatu malam minggu, saya pengin cari makanan. Akhirnya sampailah di BKT. Mata saya langsung berbinar-binar lihat para pedagang yang berjajar di sepanjang bantaran sungai ini.
Jangan bayangkan sungainya jorok dan bantarannya berantakan, ya. Tempat ini rapi dan banyak keluarga yang menghabiskan waktu untuk bersantai di sini. Ada yang hanya duduk-duduk sambil makan jagung bakar, ada yang hanya “cuci mata”, ada juga yang berniat cari makanan atau berwisata kuliner.
Saya langsung tertarik dengan mie yamin. Sudah lama nggak makan mie ini. Pilihannya sih, banyak. Ada mie yamin bakso, mie yamin pangsit, mie ayam, dan bakso.
Dari penampilannya, mie ini tampak enak. Warnanya kecokelatan karena ada campuran kecap. Benar saja. Rasanya enak dan porsinya tidak terlalu banyak. Dalam waktu singkat, mie di mangkuk kecil itu langsung tandas.
Harganya standar. Seporsi Rp16.000 sudah pakai bakso.
Sudah cukup?
Belum, dong. Saya masih ingin lihat-lihat makanan lain.
Eh, ada yang jual es ketan durian. Lucu juga, tuh.
Es ketan durian ini ada dua versi. Ada yang es duriannya dicampur ketan (Rp14.000), ada juga yang es duriannya dicampur roti (Rp12.000). Saya pilih yang pakai roti, ayahnya pilih yang pakai ketan. Berhubung harganya segitu, duriannya pun hanya satu buah.
BKT itu kan, panjang. Penjual es ketan durian ini adanya di daerah Cipinang Indah.
Selesai menyantap mie yamin dan es ketan durian, perut saya sudah penuh. Nggak muat lagi, meskipun masih pengin beli jajanan.
Akhirnya, saya mampir beli sosis bakar. Saya suka beli jajanan ini di tempat lain. Berhubung perut sudah nggak muat, saya beli untuk diawa pulang.
Eh, bukan dibawa ke rumah juga, sih. Setelah dari BKT, kami berniat ke rumah teman, jadi sosis bakar ini untuk oleh-oleh.
Ada yang mau jalan-jalan ke BKT?
Leave a Reply