• Home
  • About
  • Contact
  • Portfolio
  • Secret!

Nunik Utami

Menulis adalah Merekam Jejak untuk Anak Cucu

  • Artikel
    • Beauty
    • Events
    • Fashion
    • Healthy
    • Tips
  • Finance
  • Parenting
  • Review
    • Book
    • Food
    • Film
    • Hotel
    • Place
    • Product
  • Travel
    • Indonesia
    • Malaysia
    • Thailand
    • Singapore
  • Working
    • Writer
    • Editor
    • Blogger
    • Trainer
  • Story
    • Cerpen
    • Dongeng
  • Savana Hijab
    • Hijab Tutorial
You are here: Home / Travel / Indonesia / Travelling dan Kebiasaan Titip Oleh-Oleh

Travelling dan Kebiasaan Titip Oleh-Oleh

January 22, 2015 Nunik Utami 25 Comments

Suka minta oleh-oleh ketika teman atau saudara sedang plesiran? Coba dipikir-pikir lagi, deh.

Orang melakukan travelling dengan tujuan yang berbeda-beda. Ada yang berkaitan dengan pekerjaan, ada yang sengaja ingin melihat tempat baru, ada juga yang ingin “melarikan” diri sejenak dari rutinitas alias beristirahat. Berdasarkan tujuan yang beda-beda ini, nggak sedikit orang yang menganggap bahwa oleh-oleh itu adalah “beban”.

Coba bayangkan! Kalau tujuan travelling-nya untuk belanja sih, nggak apa-apa. Tapi, kalau tujuannya untuk kerja atau menenangkan diri, apa nggak repot memenuhi banyak pesanan oleh-oleh?

Inilah beberapa alasan untuk tidak memesan oleh-oleh ke teman atau saudara yang sedang travelling:

Susah Carinya
Ya, cari oleh-oleh itu nggak selalu gampang. Kalau acara travelling ini adalah kegiatan outing dari kantor atau ikut travel agent, sih, nggak masalah, karena sudah pasti akan ada waktu tersendiri untuk hunting oleh-oleh. Tapi, kalau perginya atas keinginan sendiri, apalagi solo travelling, repot banget cari oleh-oleh. Lagipula, di tempat-tempat wisata yang didatangi, tidak selalu ada penjual oleh-oleh. Seperti ketika saya ke Lombok, harus tanya sana-sini untuk cari toko khusus oleh-oleh. Jadi, traveller harus menyediakan waktu dan tenaga khusus untuk sengaja muter-muter cari barang-barang pesanan. Jelas saja ini menyita waktu dan tenaga.

Cari oleh-oleh di Lombok, harus keliling-keliling dulu.
Cari oleh-oleh di Lombok, harus keliling-keliling dulu.

Traveller Tidak Selalu Punya Uang Lebih
Saya terkejut mendengar curhat seorang teman. Saat itu dia baru pulang dari Makassar, mengikuti acara outing yang diadakan oleh kantor. Katanya, dia hampir memutuskan untuk tidak ikut acara itu. Bahkan, dia hampir memberi alasan ke bos dan panitia, bahwa dia sedang dirawat di rumah sakit, agar tidak usah ikut kegiatan yang dibiayai oleh kantornya itu. Alasan sebenarnya, karena oleh-oleh! Pada saat itu dia sedang tidak ada uang lebih, tapi teman dan keluarganya “memaksa” untuk membawakan oleh-oleh sepulang dari Makassar. Akhirnya, teman saya ini tetap ikut ke Makassar, dan cari uang tambahan sana-sini agar bisa membelikan oleh-oleh, dengan alasan “nggak enak kalau nggak bawa oleh-oleh untuk saudara”. Padahal, dia sendiri nggak beli apa-apa buat dirinya. Hmm … saya miris deh, dengarnya. Kamu? Masih tega minta oleh-oleh?

wpid-20141224_112051.jpg

Bagasi
Banyak orang yang sengaja mengirit saat plesiran ke mana-mana. Salah satunya adalah dengan tidak memesan bagasi, ketika naik pesawat. Akhirnya, traveller hanya bawa tas ransel yang ukurannya tidak terlalu besar, agar boleh dimasukkan ke kabin. Sejak berangkat, traveller sudah pasti memilah-milah barang, supaya semua kebutuhannya muat dalam satu ransel. Gimana kalau kamu pesan oleh-oleh? Mau ditaruh di mana barang pesananmu? Apa si traveller harus pesan bagasi khusus untuk mengangkut oleh-oleh? Wah, biayanya mahal, lho!

Titip Barang, Titip Uang
Kalau kamu sangat mengidamkan sesuatu yang hanya ada di kota atau negara tertentu dan ingin titip ke teman yang kebetulan akan pergi ke sana, jangan lupa juga untuk menitipkan uang. Kadang-kadang ada orang yang tidak keberatan mencarikan barang, tapi nggak bawa cukup persediaan uang. Apalagi kalau harga barang itu tergolong mahal. Jadi, dibutuhkan pengertiannya agar tidak makin merepotkan teman yang sedang jalan-jalan. Satu hal lagi, kalau bisa sih, tidak usah titip ke teman. Tujuannya agar kamu termotivasi untuk bisa menginjakkan kaki sendiri ke kota atau negara tersebut.

wpid-20141224_121108.jpg

Akhirnya dapat juga ....
Akhirnya dapat juga ….

Saya sendiri paling malas pesan oleh-oleh. Misalnya ketika seorang teman mengatakan, bulan depan dia akan ke Jerman. Hal pertama yang saya ingat justru Jermannya. Asyik banget kalau saya bisa plesiran ke sana. Yang saya harapkan saat itu justru Si Teman mengupload foto saat jalan-jalan, agar saya juga bisa menikmati pemandangan Jerman. Hal kedua, nggak enak hati juga lah kalau pesan oleh-oleh. Memangnya, siapa saya, sehingga merepotkan teman yang mau bersenang-senang ? Hehehe ….

Mutiara air tawar,salah satu oleh-oleh khas Lombok.
Mutiara air tawar,salah satu oleh-oleh khas Lombok.

wpid-20141224_115252.jpg

Sebaliknya, sampai saat ini, saya masih selalu membeli oleh-oleh setiap bepergian ke kota atau negara lain. Tentu saja tidak semua teman bisa mendapatkan oleh-oleh ini, ya. Biasanya saya membeli oleh-oleh untuk keluarga, juga untuk orang-orang yang perlu oleh-oleh tersebut.

Indonesia, Travel

About Nunik Utami

Penulis, Editor, Trainer Penulisan, Mommy.

Comments

  1. Nurcha says

    January 22, 2015 at 17:56

    Menurut saya, oleh-oleh paling penting adalah si traveler itu pulang kembali dengan sehat, selamat, dan bahagia. Kadang ditawari teman mau oleh-oleh apa? Aku jawab, oleh-olehnya, cukup kamu pulang kembali dengan selamat dan sehat. Hehehe, eeh yang dibilangin gitu malah tersipu-sipu. Bisa aja katanya. 😉

    Reply
    • Nunik Utami says

      January 23, 2015 at 10:21

      Hahaha … karena ini salah satu bentuk perhatian ke dia ya, Mbak. Nggak pengen oleh2, asal dianya kembali tanpa kurang apa pun.

      Reply
  2. khalida says

    January 22, 2015 at 19:37

    Paling malesin kalo ada penitip tp gak nyadar kalo ngerepotin yak…hihiii

    Reply
    • Nunik Utami says

      January 23, 2015 at 10:21

      Apalagi kalo maksa, ya. Hihihi

      Reply
  3. fadlun says

    January 22, 2015 at 23:21

    Kenapa ga ada foto ayam taliwang nya ya ha ha

    Reply
    • Nunik Utami says

      January 23, 2015 at 10:22

      Belum. Nanti mau bikin postingan tersendiri, biar pada pengen. Hahaha

      Reply
  4. Salman Faris says

    January 25, 2015 at 01:42

    Setuju Mba, saya yang sering pergi dinas keluar kota kadang terbebani hal ini hihihi, tapi memang kalau ada waktu saja sih saya beli oleh-oleh Mba 😀

    Reply
  5. Sinta Nisfuanna says

    January 25, 2015 at 21:31

    hehehehe… alhamdulillah, jarang banget oleh-oleh, minta buku sering #jitak #gaknyambung

    Reply
    • Nunik Utami says

      January 27, 2015 at 23:42

      Kalo gitu besok aku yang minta oleh-oleh ke Sinta *lho? 😀

      Reply
  6. Uniek Kaswarganti says

    January 29, 2015 at 12:40

    Mak, biasanya aq klo nitip oleh2 ke orang yg pasti sempet nyarinya buahahaa…. *ngeyel.com
    Enggak sih, paling banter juga minta dikirimin kartu pos. Udah berasa dapet mutiara ajah deh klo dpt kartu pos yg stempel origin sana, tanpa mikirin temen itu repot juga nyari kantor pos. Jadinya sama aja ya ngerepotinnya hihihiiii…

    Reply
    • Nunik Utami says

      January 29, 2015 at 13:46

      Kalo kartu pos sih gampang banget carinya, ya. Dan mintanya dikirimin, kan, Mak Uniek? Itu berarti bukan pas oranfnya travelling. Ya nggak ngerepotin lah kalo gitu. Hihihi

      Reply
  7. HM Zwan says

    January 29, 2015 at 15:04

    saya belum pernah nitip oleh2 mak,seringnya dapet oleh2 hehehe
    salam kenal ^^

    Reply
    • Nunik Utami says

      January 29, 2015 at 17:52

      Asik kalo gitu sig, Mak. Hehehe … salam kenal juga ya, Mak Hana 🙂

      Reply
  8. Hidayah Sulistyowati says

    January 30, 2015 at 07:17

    Kalo aku sih sering pesen oleh2nya dalam bentuk cerita dan foto, hihiii.. Jadi ikut merasakan suasana pas teman kita jjs 🙂

    Reply
    • Nunik Utami says

      January 30, 2015 at 08:39

      Nah, sama! Lebih asyik, ya. Selain ikut merasakan suasana, kita juga termotivasi untuk pergi ke sana suatu saat nanti 🙂

      Reply
  9. Riski Fitriasari says

    January 30, 2015 at 09:42

    Kebetulan saya selalu minta oleh-oleh sama teman dekat yg bepergian, hehehe… Tapi bukan oleh2 yg harus dicari atau sampai bikin dia stress. Walopun hanya sekedar cerita perjalanan, bagi saya itu sudah oleh2.

    Reply
    • Nunik Utami says

      January 31, 2015 at 20:27

      Aku juga paling suka kalau diceritain tentang perjalanan teman. Apalagi kalau tempatnya belum pernah kudatangi 🙂

      Reply
  10. Widy Darma says

    February 1, 2015 at 14:37

    saya juga anaknya malas dititipin oleh2. paling beli oleh2 untuk orang rumah saja dan sahabat yang benar-benar dekat hehehee

    Reply
    • Nunik Utami says

      February 3, 2015 at 11:32

      Iya, kalau itu sih, memang lazim, ya.

      Reply
  11. Rini Nurul Badariah says

    March 9, 2015 at 12:36

    Menurutku kebiasaan ini merupakan perpanjangan tangan kebiasaan buruk lain di masyarakat kita: ulang tahun minta traktir, naik gaji minta bagian (padahal kalau dimarahin bosnya ya nggak mau kecipratan), dapat warisan/tunjangan pensiun besar/renovasi rumah dianggap sedang jadi OKB dan layak dimintai.
    Jadi barangkali jika kebiasaan “sodaranya” itu bisa dipangkas atau dikurangi, yang minta oleh-oleh juga bisa diminimalkan.
    Bisa juga karena pemahaman orang kita bahwa ke luar negeri atau ke luar kota itu jalan senang-senang. Padahal bisa saja ke daerah terpencil yang memang minim fasilitas atau ke negara yang sulit air, bukan tujuan wisata populer.

    Reply
    • Nunik Utami says

      March 10, 2015 at 06:59

      Huaaa, setuju banget! Momen-momen yang tampak seperti untuk bersenang-senang, belum tentu begitu sebenarnya. Ulang tahun, misalnya. Nggak semua orang senang, lho. Banyak yang sedih karena usia berkurang. Lagi sedih begitu, mosok dimintai traktir, ya. Itu pasti karena dari luarnya tampak seperti sebuah kesenangan.

      Reply
      • Rini Nurul Badariah says

        March 10, 2015 at 09:57

        Mungkin karena kesenangan wajib dibagi, kalau susah ya sendiri-sendiri. Sad but true, kata Metallica.

        Reply
        • Nunik Utami says

          March 10, 2015 at 10:13

          Hahaha … iya, ini terdengar ngenes.

          Reply
  12. donna imelda says

    May 24, 2015 at 21:44

    Alhamdulillah nyaris tak pernah minta oleh-oleh bahkan pada orang dekat sekalipun. Dan orang2 pun tahu, saya bukan tipe yang doyan beli oleh2 selama traveling, jangankan untuk orang lain, untuk diri sendiri saja saya malas belanja oleh2.

    Reply
    • Nunik Utami says

      June 5, 2015 at 17:37

      Kadang-kadang memang begitu ya, Mbak. Lebih asyik menikmati keadaan sekitar. Merekamnya ke dalam hati dan otak. Kayaknya itulah oleh-oleh yang sebenarnya. Memang sih, nggak bisa dipungkiri juga, kita suka pengin ngasih sesuatu untuk keluarga.

      Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Search Here

Welcome

Penulis, Editor, Trainer Penulisan, Mommy. More…

  • Email
  • Facebook
  • Google+
  • Instagram
  • LinkedIn
  • Twitter

Archive

Top Posts & Pages

  • Pertanyaan yang Sering Muncul Tentang Menerbitkan Buku
  • Kulkas 2 Pintu Terbaru dari Panasonic, Ini Kelebihannya
  • Paket Freedom Internet IM3 Ooredoo, Kuota Habis, Pulsa Tidak Terpotong
  • Pijer? Apa itu?
  • Perbedaan Antara Penerbit Mayor dan Indie

Subscribe to Blog via Email

Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.

Join 4,055 other subscribers

Follow Instagram @nunikutami

nunikutami

Writer

Nunik Utami Ambarsari
Seberapa besar keberanian kamu untuk mengubah hidu Seberapa besar keberanian kamu untuk mengubah hidup? Saya, nggak seberani itu. Saya cenderung mengikuti arus dan gini-gini aja. Namun saat pandemi terjadi, saya baru sadar. Kita harus berani mengubah hidup untuk mencari solusi. Biar survive. Pelajaran berharganya, saya jadi lebih menyiapkan diri dengan kemungkinan yang terjadi di masa mendatang. 

Ini ada kaitannya dengan diskusi bersama FWD tadi siang. Salah satu cara untuk menyiapkan diri dengan segala kemungkinan dalam hidup adalah memiliki asuransi. Biar kalau ada apa-apa, kita punya proteksi. Biar kita juga lebih berani menjalani hidup meskipun harus mengalami perubahan besar. 

Selengkapnya tentang obrolan ini akan saya tulis di blog. Tungguin, ya!

fwd_id
#FWDInsurance
#Bebaskan langkah, berani!
Yeaay! Weekend! Produktif itu enak banget, ya. Ngg Yeaay! Weekend! Produktif itu enak banget, ya. Nggak terasa, tau-tau udah weekend lagi. Apalagi saya kerjaannya menyenangkan. Bisa dibilang, kerja bisa sambil main sama anak. 

Nah, istirahatnya ya nonton film. Suka banget ada #FrenchFest2021 jadi saya nonton film-film berbahasa Prancis. Lumayan, bisa dengarin lagi bahasa ini karena selepas kursus bahasa Prancis, udah jarang lagi deh dengar bahasa ini.
Eits, tenang. Ada subtitle-nya kok. Jadi kita tetap bisa nikmatin film ini. 

Saya buka #myfrenchfilmfestival dan sudah nonton yang Kuessipan. Ceritanya tentang dua cewek yang tumbuh bersama. Salah satunya bercita-cita menjadi penulis. Coba deh, kamu nonton sendiri. Jangan diceritain dulu deh, ya. 

Oh ya, nontonnya di klikfilm . French Fest ini berlangsung selama 15 Jan - 15 Feb 2021. Selamat milih-milih film, ya. 😊😊
Butoooo, jangan makan saya! Tolooong! 😭😭😭 Butoooo, jangan makan saya! Tolooong! 😭😭😭

Hmm untung aja, pas harus bikin puluhan konten, saya sedang ada di sini. Banyak tempat yang pas dan menginspirasi. Triknya, tunggu saat benar-benar sepi. Biar aman dan tetap sehat.
Ada yang rutin membacakan cerita bergambar ke anak Ada yang rutin membacakan cerita bergambar ke anak menjelang tidur? Sama dong, kayak saya.  Ternyata kegiatan itu  banyak manfaatnya buat anak dan orangtua, lho. Saya yang penulis bacaan anak, nggak pernah kesulitan nyari dongeng dan buku cerita bergambar. Tinggal bacain aja salah satu buku karya saya. 

Saya juga pakai aplikasi Let's Read untuk nambah referensi. Biar bahan untuk bacain ceritanya makin banyak. Let's Read ini menarik banget. Anak-anak suka banget kalau dibacain dongeng di aplikasi ini, sambil lihat-lihat gambarnya. 

Kamu udah install Let's Read?

Oh ya, ini manfaat membiasakan diri membacakan dongeng dengan cerita bergambar bagi anak, yang sudah saya tulis di blog. 

https://nunikutami.com/lets-read-dan-manfaat-membaca-dongeng-untuk-perkembangan-anak.html

#LetsReadAsia #AyoMembaca #LetsReadxBloggerPerempuan letsread.indonesia bloggerperempuan
Ujan melulu ya? Mumpung cerah, pengin mandi sinar Ujan melulu ya? Mumpung cerah, pengin mandi sinar matahari. Cari tempat yang sepi juga. 😍😍

#30haribercerita #30hbc2102
Selamat Tahun Baru 2021. Hidup tuh, unik, ya. Tuha Selamat Tahun Baru 2021. Hidup tuh, unik, ya. Tuhan sering mengajak "bermain-main". Sering meletakkan kita di tempat terendah, tapi pada waktu yang bersamaan, menempatkan kita pada titik tertinggi. Hidup pun jadi imbang lagi. 

Kalau sedih dan bahagia hadir bersamaan, bukankah hidup jadi netral? Ada di titik nol kembali. Bekal kita untuk melangkah lagi. 

2020 sudah berlalu. Kalau tahun lalu terlalu banyak kelabu, sekarang, jadikan kelabu itu sesuatu yang menyenangkan. Bukankan bermain hujan di bawah langit gelap itu mengasyikkan? 

#30hbc2101 #30haribercerita
Load More... Follow on Instagram

Join Us

 Blogger Perempuan
PRchecker.info

Lets Eat

Tag

batik belanja online blog budaya buku cerpen editor fashion film financial planner finansial freelancer hijab hijab tutorial hotel hukumonline hukumpedia indonesia jalan-jalan jawa tengah jilbab kerudung kesehatan keuangan kuliner liburan lombok makanan enak menerbitkan buku mobil muslimah parenting pashmina penulis properti restoran savana hijab seni toko online traveling travelling voucher diskon wisata Writer yogyakarta

Posting Terbaru

  • 7 Tips Membeli Apartemen untuk Investasi
  • Hoster, Tempat Membuat Website yang Murah dan Nyaman
  • Let’s Read dan Manfaat Membaca Dongeng untuk Perkembangan Anak
  • Ternyata, Inilah Salah Satu Cara Hindari Kanker
  • 7 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Menyewa Apartemen

Komentar Terbaru

  • Riza Firli on Telon Lang, Minyak Legendaris Sahabat Ibu dan Anak
  • Bakti on Inilah 7 Roti Terkenal di Dunia
  • Bayu Segara on Pijer? Apa itu?
  • Ageng on Perbedaan Antara Penerbit Mayor dan Indie
  • Widya R on Telon Lang, Minyak Legendaris Sahabat Ibu dan Anak
Copyright © 2021 Nunik Utami · Part of Blogger Perempuan. built on the Genesis