Ternyata, ada masanya penulis merasa bosan menulis. Mungkin sebagian orang bingung. Bukankah menulis itu suatu hobi? Bukankah melakukan segala sesuatu yang merupakan hobi, tidak akan dilanda bosan?
Banyak penulis yang berangkat dari hobi. Namun, setelah sering menulis, apalagi sampai kewalahan menerima order, lama kelamaan menulis bukan lagi sekadar hobi, melainkan menjadi pekerjaan. Sama halnya ketika menggeluti pekerjaan lain, penulis juga pernah merasa jenuh dengan kegiatan menulisnya.
Merasa bosan boleh saja. Tapi, ketika kita telah memilih menulis sebagai suatu pekerjaan, rasa bosan itu harus segera diatasi.
Bagaimana mengatasi kejenuhan dalam menulis?
Membuat Tulisan Lain
Apabila kamu menulis naskah dengan genre yang sama dalam jangka waktu lumayan lama, wajar jika kamu merasa bosan. Sebagai contoh, kamu harus menyelesaikan dua naskah nonfiksi. Ketika selesai mengerjakan satu naskah, ambillah jeda. Buatkah tulisan lain dengan genre yang berbeda. Misalnya, cerpen anak. Tidak perlu terlalu banyak. Cukup 3-5 halaman. Tujuannya adalah untuk menyegarkan pikiranmu, sebelum melanjutkan naskah nonfiksi berikutnya.
Jalan-Jalan
Kejenuhan dalam menulis bisa disebabkan oleh mata yang lelah. Pusing, mata berkunang-kunang, dan kelopak mata yang pegal, membuat kita ingin menjauh dari kegiatan menulis. Maklum, selama menulis, kita tidak menyadari telah “menyiksa” indera yang satu ini untuk menatap layar komputer atau laptop selama berjam-jam. Agar mata lebih segar, berjalan-jalanlah ke luar ruangan. Biarkan mata memandang objek yang agak jauh. Yang perlu diingat, saat mengistirahatkan mata dari layar komputer, jangan justru memegang ponsel. Hal ini akan membuatmu tergoda menatap layar ponsel yang akan membuat matamu batal beristirahat.
Tinggalkan Tugas Sejenak
Kalau hal-hal di atas sudah dilakukan tetapi kamu masih jenuh, cobalah tinggalkan sejenak kegiatan menulismu. Saya melakukannya ketika menulis buku Hang Tuah Ksatria Melayu, Cut Nyak Dhien Pahlawan Wanita Aceh, Sudirman Sang Panglima Besar, dan Pangeran Diponegoro Singa Mataram, nonstop empat bulan berturut-turut. Sehari semalam cukup untuk membuat otak segar kembali. Jangan lebih dari itu, sebab kamu akan terlena untuk berleha-leha, padahal pekerjaan sudah menunggu.
Foto cover by Rexylano Photoworks
Chilfia Karunianty says
aku lagi jenuh nulis.. tips yg bagus 🙂
Nunik Utami says
Met nyoba tipsnya ya, Chil 😀
benny says
nik, jangan lupa selipkan foto buku sendiri saat diposting. Biar nyambung, sebut dalam artikelnya. MisalKalau hal-hal di atas sudah dilakukan tetapi kamu masih jenuh, cobalah tinggalkan sejenak kegiatan menulismu. Saya melakukannya ketika menulis buku (&^&%().
Nunik Utami says
Ooh, iya. Oke, Bhai.. ^_^
yunji says
ntuk pemula, merangkai bhasa cerpen tdk lah ckup mudah. mski sdhsrng bbrp kali ikt lomba, atau d kirim ke majalh n koran, tetep msh lom lo2s. kdng jd pesimis. adakah jurus jitu ntuk itu smua, mbak? mksh