• Home
  • About
  • Contact
  • Portfolio
  • Secret!

Nunik Utami

Menulis adalah Merekam Jejak untuk Anak Cucu

  • Artikel
    • Beauty
    • Events
    • Fashion
    • Healthy
    • Tips
  • Finance
  • Parenting
  • Review
    • Book
    • Food
    • Film
    • Hotel
    • Place
    • Product
  • Travel
    • Indonesia
    • Malaysia
    • Thailand
    • Singapore
  • Working
    • Writer
    • Editor
    • Blogger
    • Trainer
  • Story
    • Cerpen
    • Dongeng
  • Savana Hijab
    • Hijab Tutorial
You are here: Home / isihati / Ternyata….

Ternyata….

February 21, 2008 Nunik Utami Leave a Comment

Dear teman-teman….

Sedih deh mau nulis ini….

Saya sempat agak shock baca blognya Mas Farid. Walaupun saya nggak terlalu mengenal adiknya yang terkena kanker, tapi saya bisa mengerti perasaan keluarga Mas Farid. Bagaimanapun, saya pernah merasakan sedih yang amat dalam saat ibu saya menderita kanker.

Entah kenapa, belakangan ini saya selalu ingat almarhum ibu saya. Tapi saya pikir itu wajar. Mana mungkin bisa melupakan ibu, kan?

Untuk (sejenak) melupakan kesedihan itu, saya sengaja menenggelamkan diri dalam dunia tulis menulis. Sekaligus ingin punya banyak buku yang bisa saya wariskan buat anak saya kelak. Ingin punya nama baik yang terus diingat orang. Ingin punya sesuatu yang bisa dibanggakan. Ingin terus dikenang sebagai orang yang tetap “sesuai jalur”, jika saya sudah tidak ada nanti. Bukankah manusia mati meninggalkan nama?

Balik sebentar ke masa lalu, saat saya hamil enam bulan, ada sebuah benjolan di bibir saya. Semakin mendekati kelahiran, benjolan itu juga semakin besar, malah sempat beberapa kali mengeluarkan darah. Anehnya saya sama sekali tidak merasa sakit. Belakangan saya tahu itu hanya ketidakseimbangan hormon yang biasa dialami oleh orang yang sedang hamil. Buktinya, seteah saya melahirkan, perlahan-lahan benjolan itu mengecil. Tapi sekarang belum benar-benar hilang.

Keasyikan didunia tulis menulis membuat saya sering lupa waktu. Disela-sela mengerjakan tugas kantor, saya suka membuat tulisan. Saat istirahat kantorpun saya sering menghabiskan waktu untuk mengetik naskah. Begitupun sepulang dari kantor. Saya sering langsung menyalakan komputer dan meneruskan mengetik (dengan catatan kalau nggak diganggu Rexy). Sering pula saya mengetik hingga dini hari. Semuanya itu saya lakukan dengan senang hati alias tidak merasa terpaksa. kalau sudah ngantuk, ya tidur saja dan tidak memaksakan diri untuk terus mengetik.

Tanpa sadar, beberapa minggu belakangan ini mata saya sering terasa sakit. Cepat perih dan memerah, disertai rasa pegal di bola mata dan hidung. Wahhhh, rupanya mata saya kelelahan karena terlalu sering menatap layar komputer.

Adalah ayahnya Damar (sebut saja begitu ya). Dia tinggal tepat disebelah kiri rumah saya. Dia masih muda. Mungkin sekitar 30-35 tahun, umurnya. Hampir setiap malam suami saya ngobrol ngalor ngidul dengan ayahnya Damar. Wajarlah, namanya juga sama tetangga sebelah. Awalnya sih hanya bertujuan menjalin komunikasi dengan tetangga. Tetapi akhirnya kami tau ternyata ayahnya Damar adalah orang yang bisa menyembuhkan penyakit. Pantas saja setiap hari rumahnya sering kedatangan tamu. Rupanya mereka adalah pasien-pasien ayahnya Damar.

Beberapa waktu yang lalu, saat Rexy sakit, sayapun meminta tolong pada ayahnya Damar agar membantu menyembuhkan. Ayahnya Damar bilang bahwa didalam paru-paru Rexy ada lendir lengket yang susah dikeluarkan. Wah, ini sama dengan diagnosa dokter sehari sebelumnya saat saya membawa Rexy ke dokter. Itulah sebabnya saya percaya bahwa ayahnya Damar bisa membantu menyembuhkan penyakit (dengan izin Allah, tentunya).

Saya pernah meminta suami saya untuk menanyakan perihal benjolan yang ada di bibir saya, kepada ayahnya Damar. Jawabannya : saya terlalu sering begadang. Akhirnya suami menyuruh saya mengurangi begadang. Juga meminta saya jangan berfikir terlalu keras.

Tapi saya kurang puas dengan jawaban itu. Akhirnya tadi malam saya sengaja main ke sebelah untuk menanyakan lebih lanjut. Ternyata…. Benjolan sebesar biji jeruk yang ada di bibir saya adalah kanker…. Urat-urat kanker itu sudah memanjang dan sekarang membelit di syaraf mata. Itulah sebabnya akhir-akhir ini mata saya sering terasa sakit. Jadi bukan karena terlalu lama menatap layar komputer.

Ya Allah…..

Mendengar kata-kata ayahnya Damar, reaksi saya biasa-biasa saja. Mungkin karena saya sudah siap-siap, karena dokter yang menangani ibu saya dulu pernah bilang bahwa penyakit ibu saya bisa menurun kepada anaknya yang perempuan. (Padahal anak-anak ibu saya, semuanya perempuan!).

Rasa takut akan penyakit itu pasti ada. Tapi saya tidak mau hidup saya hanya diisi dengan rasa takut. Bukankah -siap atau tidak siap- semua orang akan mati?  Saya hanya bisa berdo’a dan berharap. Semoga kanker yang di kepala saya bisa cepat hilang. Saya akan terus minta bantuan ayahnya Damar, sebelum terlambat….

Sekarang, saya mau melanjutkan hidup. Mau ketawa-ketawa lagi bareng teman-teman. Mau melanjutkan kerjaan kantor yang lagi dikejar-kejar. Mau meneruskan membuat naskah, karena sedang banyak penerbit dan proyek-proyek yang membutuhkan naskah….

Yuk yuk yuukkkkk…..

isihati

About Nunik Utami

Penulis, Editor, Trainer Penulisan, Mommy.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Search Here

Welcome

Penulis, Editor, Trainer Penulisan, Mommy. More…

  • Email
  • Facebook
  • Google+
  • Instagram
  • LinkedIn
  • Twitter

Archive

Top Posts & Pages

  • Pertanyaan yang Sering Muncul Tentang Menerbitkan Buku
  • Pijer? Apa itu?
  • Thariq bin Ziyad dan Teman-temannya
  • Kulkas 2 Pintu Terbaru dari Panasonic, Ini Kelebihannya
  • Revisi Minor

Subscribe to Blog via Email

Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.

Join 4,056 other subscribers

Follow Instagram @nunikutami

nunikutami

Writer

Nunik Utami Ambarsari
Ini enak banget! Biasanya saya masak, tapi hari in Ini enak banget! Biasanya saya masak, tapi hari ini banyak banget kesibukan. Jadinya ambil persediaan Fiesta Ready Meal di freezer. Kali ini pilih yang ayam tandori. 

Cara menyajikannya juga gampang banget. Tinggal bolong-bolongin bagian atas kemasan, lalu panasin pakai microwave. 

Nggak punya microwave? Bisa pakai pengukus, kok. Nggak perlu repot-repot. 

Ini juga praktis banget. Di dalam kemasannya tuh, sudah ada nasinya. Jadi begitu selesai dipanasin, langsung bisa dimakan. 

Udah praktis, enak pula! Harganya juga terjangkau banget  Di freezer masih ada varian lainnya. Ada chicken teriyaki dan kari. Buat persediaan. 

Kamu udah simpan ini di dalam kulkas? 

#FiestaReadyMeal #EnakPraktisTerjangkau #TasteOfTheWorld #SatuRasaBanyakCerita #CharoenPokphandIndonesia
Ngelongok gerbang sedikit, ada hamparan sawah. Jal Ngelongok gerbang sedikit, ada hamparan sawah. Jalan maju sedikit, ada candi. Ke depan sedikit lagi, ada gapura batas desa dengan desain khas Jawa. Ke sanaan lagi, ada rumah joglo. Benteng. Dinding bermotif batik. Baligo bergambar wayang. Gedung berarsitektur khas kolonial yang tidak mencakar langit. Fly over berpemandangan gunung berapi. Papan nama jalan lengkap dengan aksara Jawa. Bangunan peninggalan zaman Jawa kuno. Hamparan pasir yang  masih agak jauh dari pantai. Mbah-mbah yang masih sehat, kuat, dan ceria. Orang tua yang ikut memutar roda perekonomian. Anak-anak berbahasa Jawa.

Lengkap. Pokoknya lengkap. Jogja punya semuanya. Dan, semua itu, sudah berhasil menjadi "support system" untuk saya.

#lifeinjogja #gumukpasirparangkusumo
Iya nih, oseng-oseng mercon memang ngangenin sekal Iya nih, oseng-oseng mercon memang ngangenin sekaligus nakutin. Disebut mercon, karena masakan ini dibuat sangat pedas. Saya sering pengin makan oseng mercon. Suka sih, masakan pedas, tapi sekadarnya aja. Hanya ada rasa pedasnya. Bukan pedas yang pedas banget sampai-sampai malah jadi nggak bisa nikmatin makanannya. 

Oseng-oseng mercon ini bahan utamanya bervariasi. Ada yang menggunakan daging sapi dicampur tetelan, ada yang pakai sandung lamur (daging sapi yang banyak lemaknya), ada juga yang menggunakan kikil. 

Yang di foto ini adalah daging sapi dicampur tetelan. Saya makannya di Kampoeng Mataraman. Enak nih, pedasnya nggak gila-gila amat. 

Dulu di sini makannya sistem prasmanan. Ada penyewaan jarik dan kebaya juga, buat foto-foto di tempat. Sejak pandemi, makannya nggak prasmanan lagi. Nggak ada penyewaan baju-baju Jawa juga. Malah, minggu lalu saya lewat lagi, resto ini tutup. 

Mudah-mudahan kondisi segera membaik. PSBB/PPKM segera berakhir. Biar semua resto di Jogja (dan seluruh dunia) buka lagi seperti biasa.

#osengmercon #kulinerjogja #jogjafood #lifeinjogja
Terbang. Terasa banget, waktu berjalan sangat cepa Terbang. Terasa banget, waktu berjalan sangat cepat, seperti terbang. Kata seorang sahabat, hidup di Jogja bisa terbawa santai. Ritme hidup lebih lambat. Pada kenyataannya, setelah menjalani hidup di kota kelahiran ini, produktivitas saya meningkat. Semua berawal dari rasa semangat. Di sini, kalau capek, istirahatnya nyusurin jalan yang masih banyak hijau-hijaunya. Deretan pohon yang subur, hamparan sawah yang padinya mulai menguning, enak banget buat dipandangi lama-lama. Enak banget buat dihirup udaranya. Kalau mau menikmati Jogja dari ketinggian seperti di foto ini, ya bisa juga. 

Yuk, semangat! 😍

#jogja #yogyakarta #lifeinjogja #lifelessons
Sehat itu anugerah luar biasa. Kalau sehat, kita b Sehat itu anugerah luar biasa. Kalau sehat, kita bisa melakukan apa saja untuk memutar roda kehidupan. Cari nafkah, mendidik anak, bergaul dengan teman-teman, baca buku, nyoba resep masakan, ngepoin instagram seleb, nonton drakor. Pokoknya semuanya.

Sayangnya kita suka lupa. Ketika sehat, lupa bahwa kesehatan itu perlu dijaga. Ketika sakit, baru tersadar kesehatan itu mahal harganya. Selain olahraga teratur dan cukup istirahat, tubuh juga butuh suplemen multivitamin terutama ketika menu makan kita kurang variatif, jarang makan buah & sayur serta tetap harus beraktivitas di luar rumah di masa pandemi ini. 

Karenanya, saya minum Therabex dari Combiphar, satu kaplet sehari setiap pagi. Kualitasnya tak perlu diragukan lagi karena Therabex telah dipercaya Indonesia sejak tahun 1985 & terdaftar di BPOM. Kandungan vit C 500 mg & 6 vit B kompleks dalam Therabex setia menjaga daya tahan tubuh keluarga di tengah pandemi. 

Therabex ini jg sugar-free jadi cocok buat mereka yang mengidap diabetes dan yang terpenting harganya ekonomis. 1 box family pack isi 100 seperti ini bisa untuk konsumsi 3 anggota keluarga selama 1 bulanan.

Nah, kalau Moms yang lain gimana? Sudah minum vitamin hari ini? Therabex nya lagi diskon 15% + ada potongan voucher toko Rp 5.000 lho di Combiphar Official Store di Shopee & Tokopedia. Tapi, kuota vouchernya terbatas nih. Jadi sebaiknya beli sekarang deh, takutnya kehabisan.

#TherabexSetiaMenjaga #Sejak1985 #MultivitaminKeluargaIndonesia #KarenaKeluargaNo1
Aktivitas saya mendukung banget untuk di rumah saj Aktivitas saya mendukung banget untuk di rumah saja. Ngedit novel, bikin naskah komik, jadi juri lomba, dan ngurusin batik, semuanya menyenangkan. Meskipun hujan terus selama belasan jam, tetap aja betah di rumah.

Nanti kalo matanya udah terasa capek karena kelamaan ngeliatin gadget, baru deh, butuh ke luar rumah. 

Mumpung saat ini lagi nggak hujan, jalan-jalan, deh, sambil momong bocah, sambil nyari makanan, sambil ngafalin jalan. Btw, sekarang kalo ke mana-mana udah nggak pake GPS. Udah hafal sebagian jalan utama. 

Hmmm ... Penasaran sih, pengen nyoba ke Solo bawa motor. Etapi, bocahnya malah minta ke Semarang. Lhaaa... Ke Solo aja belum tentu berani, je 😅

#lifeinjogja #yogyakarta #hometown
Load More... Follow on Instagram

Join Us

 Blogger Perempuan
PRchecker.info

Lets Eat

Tag

batik belanja online blog budaya buku cerpen editor fashion film financial planner finansial freelancer hijab hijab tutorial hotel hukumonline hukumpedia indonesia jalan-jalan jawa tengah jilbab kerudung kesehatan keuangan kuliner liburan lombok makanan enak menerbitkan buku mobil muslimah parenting pashmina penulis properti restoran savana hijab seni toko online traveling travelling voucher diskon wisata Writer yogyakarta

Posting Terbaru

  • Green Jobs, Peluang Kerja Sambil Memelihara Lingkungan
  • Penggabungan FWD Life dan FWD Insurance Serta Inspirasi Every Heroes
  • Review Kelebihan dan Kekurangan Realme XT
  • Bisnis Online, Sudah Saatnya Melatih Para Pelaku UMKM
  • Tinggalkan yang Lalu, Sambut 2021 dengan Resolusi Baru

Komentar Terbaru

  • Oca on Menjelajah Sumatera Utara Bersama Anak Tercinta
  • Caroline Adenan on Green Jobs, Peluang Kerja Sambil Memelihara Lingkungan
  • Telkom University on Lewat Pintaria, Kuliah Sambil Kerja Jadi Mudah Terlaksana
  • Nunik Utami on Perbedaan Antara Penerbit Mayor dan Indie
  • Catur on Perbedaan Antara Penerbit Mayor dan Indie
Copyright © 2021 Nunik Utami · Part of Blogger Perempuan. built on the Genesis