Tidak bisa dimungkiri, memberdayakan UMKM di tengah masa sulit karena pandemi, ampuh memutar kembali roda perekonomian. Di sini butuh kesadaran kita masing-masing untuk ikut memutar roda perekonomian ini agar kembali lagi ke posisi normal.
Betul banget, semua orang terdampak pandemi. Makanya saya juga ikutan cari cara agar dampak pandemi ini nggak terlalu besar buat diri sendiri. Bagaimanapun, kita butuh uang untuk hidup. Harus tetap berjuang agar perekonomian stabil. Perjuangan ini nggak bisa ditawar-tawar lagi.
Ada dua strategi yang saya lakukan agar dapur tetap ngebul. Siapa tahu strategi ini perlahan tetapi pasti, bisa bantu menggerakkan perekonomian negara juga.
Inilah dua strategi tersebut:
Memberdayakan UMKM
Bagi saya, Jogja bukan sekadar tempat lahir, tempat mudik, dan tempat wisata. Jogja adalah peluang. Di kota ini banyak pengrajin yang bisa diberdayakan. Ada pengrajin batik, gerabah, lukisan, bahkan pembuat makanan.
Meskipun produktif, sayangnya tidak semua pengrajin dan pelaku UMKM itu melek teknologi. Di masa pandemi seperti ini mobilitas sudah jauh berkurang. Mereka yang hanya mengandalkan penjualan dari orang-orang yang datang, tentu bisa sangat terpuruk. Padahal di sisi lain sangat banyak orang yang memerlukan barang-barang hasil produksi para pengrajin.
Rasanya semua seperti sudah disediakan. Ketika pandemi melanda, era digital sudah tiba. Di sinilah saya berusaha memanfaatkan teknologi digital semaksimal mungkin dan menerapkannya pada para pelaku UMKM.
Saya mendatangi para pengrajin batik satu per satu. Hasil produksi mereka bagus-bagus dan berkualitas. Namun, mereka mengeluh karena penjualan turun selama pandemi.
Saya ajak mereka bekerja sama. Saya bina mereka agar tahu cara memasarkan produk lebih luas. Hampir setiap hari saya menemui para pengrajin di beberapa lokasi di Jogja. Saya beri mereka pelatihan kecil-kecilan agar bisa kembali memasarkan produknya.
Memang tidak semua bisa berhasil. Ada pengrajin yang tidak mau memelajari cara ini. Ada yang tidak cepat tanggap saat dihubungi melalui fasilitas chat di ponsel. Ada juga yang merasa penjualan lewat perangkat digital ini merepotkan.
Namun banyak juga yang berhasil saya gandeng untuk bekerja sama sampai saat ini. Beberapa di antaranya malah sudah lebih dahulu melaksanakan metode yang saja ajarkan. Saya senang dan merasa jadi lebih ringan karena ada yang sudah pandai seperti ini.
Memberdayakan para pelaku UMKM memang butuh energi, tapi hasilnya memuaskan, terutama jika sudah berhasil.
Membeli Produk Dalam Negeri
Strategi lain dalam menggerakkan kembali roda perekonomian negeri ini adalah membeli produk dalam negeri. Jujur, banyak banget produk buatan anak negeri yang kualitasnya setingkat internasional. Sayangnya justru karena hal itu juga banyak produk dalam negeri yang harganya mahal.
Untuk menyiasatinya, kalau belanja berbagai keperluan, saya cari produk yang kualitasnya tinggi tapi harganya tidak terlalu tinggi. Memangnya ada? Ada!
Coba deh, lihat para pengrajin itu dengan teliti, satu per satu. Banyak kok, di antara mereka yang menjual barang bagus dengan harga terjangkau. Mungkin selama ini kitanya saja yang belum melihat mereka. Bisa jadi juga karena mereka belum menjual produknya secara online, sehingga belum banyak yang tahu tentang produk tersebut.
Saya percaya, memberdayakan para pelaku UMKM dan membeli produk-produk mereka akan menggerakkan roda perekonomian lagi ke arah yang lebih baik. Cepat atau lambat, pasti usaha ini akan membuahkan hasil yang memuaskan.
JNE Content Competition
Omong-omong soal UMKM, JNE sedang mengadakan JNE Content Competition. Temanya tentang JNE Bersama UMKM Untuk Indonesia. Lomba ini bisa diikuti oleh wartawan, karyawan JNE, dan masyarakat umum.
Dalam kehidupan saya sendiri JNE memegang peranan penting. Saya pakai JNE untuk mengirim produk-produk hasil para UMKM kepada para pemesan. Selain itu, dahulu JNE juga menjadi kurir pertama yang saya kenal dan sampai saat ini kualitasnya masih terjaga.
Di era digital sekarang pun JNE masih terus memberikan pelayanan yang memuaskan. Nggak heran sih, soalnya JNE memang terus berusaha meningkatkan kualitas. Saya tahu ini karena sudah beberapa kali menyimak webinarnya di Instagram.
Kompetisi JNE ini berlangsung sampai Januari 2022 nanti. Hadiahnya menggiurkan banget. Jadi, jangan sampai ketinggalan, ya.
Leave a Reply