Selama ini, di dunia penulisan, banyak penulis-penulis yang “menyatakan diri” sebagai penulis buku tertentu. Misalnya, penulis buku anak-anak, penulis cerita komedi, penulis cerita horor, penulis roman, dll, dll.
Sebenarnya, spesialisasi itu perlu nggak sih? Sebagai penulis pemula, bagaimana kira-kira baiknya ya? Ambil semua kesempatan menulis (seperti yang selama ini saya lakukan) dengan harapan untuk memperbanyak pengalaman menulis, atau harus konsisten menulis genre yang kita pilih saja?
Buat saya, jujur saja, susah untuk jadi penulis spesialisasi. Alasannya sederhana. Sayang melewatkan kesempatan-kesempatan menulis yang bertebaran. Kalau bisa nulis semua genre, kenapa nggak ambil semua saja? Tapi, kalau punya prinsip begini, sepertinya kita jadi nggak punya ciri khas ya? Bener gak sih?
Trus, apa ya alasannya para penulis yang sudah memantapkan diri untuk menulis satu genre saja? Saya selalu salut pada penulis-penulis yang sudah memilih jalurnya ini. Mereka bisa melewatkan kesempatan-kesempatan menulis tanpa tergiur untuk ikut serta. Sementara, saya selalu tergiur untuk ikutan (kalau bisa) SEMUA event-event menulis.
Bagaimana menurut teman-teman?
Leave a Reply