Menjadi ibu bekerja itu ada nikmatnya, ada juga sedihnya. Hari-hari saya sama seperti karyawan kantor lainnya. Berangkat ke kantor pada pagi hari dan pulang di sore hari. Terbayang kan, betapa macetnya semua ruas jalan ketika jam berangkat dan pulang kantor? Saya harus ikut-ikutan membelah jalan bersama-sama karyawan lain yang juga berjuang mencapai kantor di pagi hari dan pulang ke rumah di sore hari.
Saat berangkat, saya masih bisa sedikit santai karena diantar oleh suami. Suami sudah tahu jalan paling singkat, aman, dan nyaman menuju kantor saya. Nah, sorenya, saya sering was-was karena harus naik kendaraan umum. Kadang-kadang saya menggunakan jasa ojek online. Di lain waktu, memanfaatkan transportasi lain seperti angkot atau kereta. Jadi, setiap sore saya tidak bisa sampai rumah pada waktu yang sama.
Betapa senangnya ketika saya sudah sampai di rumah. Hal pertama yang sering saya lakukan adalah tidur-tiduran di kasur empuk, setelah seharian bekerja di depan laptop. Seringkali saya tarik anak untuk terjun ke kasur dan guling-gulingan bersama. Kami pun kerap melompat-lompat sambil tertawa riang. Bercanda bersama anak di rumah, rasanya seperti surga. Tak peduli seprai berantakan dan cepat kotor.
Bahkan, di waktu-waktu tertentu, saya dan anak lebih banyak menghabiskan waktu di atas kasur. Kami membaca bersama, belajar, menggambar, mewarnai, atau sekadar ngobrol, di atas kasur. Kalau dipikir-pikir, quality time kami lebih banyak pada saat menjelang tidur, di atas tempat tidur.
Itu sebabnya saya mengganti seprai secara teratur. Saya pun senang mengoleksi seprai. Berbagai warna sudah saya miliki. Motifnya pun bermacam-macam. Oh ya, saya masih penasaran dengan seprai Shamira. Merk itu sudah ada dalam wish list sebagai seprai yang harus saya miliki. Saya baru melihatnya lewat katalog. Motifnya cantik-cantik. Seprai ini mudah didapat di tempat belanja terdekat seperti Carrefour. Menurut teman yang sudah pernah membeli seprai Shamira, bahannya nyaman. Cocok untuk cuaca di Indonesia yang panas ini.
Rupanya Ummi Pipik, istri almarhum Uje, menjadi brand ambassador seprai Shamira. Pas banget, karena Shamira sesuai dengan keluarga muslim yang selalu peduli pada keindahan, kenyamanan, dan kebersihan di lingkungan keluarga. Saya pikir, seprai ini cocok juga digunakan untuk semua keluarga di Indonesia, karena bahannya yang nyaman dan warna serta motifnya yang sedap dipandang.
Saya senang seprai berwarna terang. Berhubung anak saya laki-laki, saya menyesuaikannya dengan cara bergantian memakai seprai berwarna gelap atau yang sesuai dengan anak laki-laki. Meskipun kadang-kadang anak saya sudah tidur terpisah, saya masih lebih memilih tidur dalam satu ranjang, agar bisa memeluknya lebih lama. Namanya juga ibu bekerja, kadang-kadang waktu yang tersedia untuk anak ya hanya ketika tidur.
Eh, sudah dulu, ya. Saya ingin lihat-lihat katalog Shamira lagi. Jadi, saat saya ke supermarket nanti, sudah bisa langsung menentukan pilihan.
Liswanti says
Oh iya ya anak laki-laki mending seprei warna gelap ya, anakku malah di kasih yg terang hihi
Nunik Utami says
Iya, aku diselang-seling aja. Kadang-kadang warna terang, kadang-kadang gelap.
Lidya says
aku suka yang cerah warnanya
Nunik Utami says
Sama. Tapi ini aku lagi suka yang agak redup. Biar terkesan elegan. Hehehe