Kamu termasuk orang yang sering nggak menghabiskan makanan? Coba deh, pikirin untuk membiasakan hal ini nggak terjadi lagi. Bukan apa-apa. Negeri kita memang kaya raya. Hasil bumi melimpah, hasil laut juga nggak kalah banyaknya. Mau makan apa juga ada. Berarti, kita nggak bakalan bisa kelaparan, kan?
Logikanya sih, begitu. Sayangnya, di negeri yang kaya raya ini, masih ditemukan juga masyarakat yang mengalami kelaparan dan gizi buruk. Miris banget, kan? Makanya kamu yang sering tidak habis saat makan, harus tahu hal ini. Saya pribadi lebih senang kalau jalan-jalan bareng teman yang hobi makan. Jadi, kalau makanan saya nggak habis, ada yang menghabiskan.
Contoh lain adalah ketika ada penyelenggaraan pesta. Biasanya begitu banyak makanan sisa yang mungkin terbuang. Sementara, di tempat lain, entah di pelosok mana pun di negeri ini, masih banyak keluarga yang belum bisa mendapatkan oangan dengan gizi layak.
Omong-omong soal gizi buruk di Indonesia, Foodbank of Indonesia (FOI) gencar mengadakan Kampanye Menuju Indonesia Merdeka 100%. Hal ini ada hubungannya dengan kemerdekaan Indonesia, tapi kali ini soal pangan. Tujuan utamanya adalah Indonesia benar-benar merdeka dari kelaparan dan gizi buruk. ampanye ini berupa kegiatan akses pangan untuk masyarakat yang membutuhkan. FOI tidak bergerak sendiri, melainkan bekerja sama dengan ESRI Indonesia guna membangun akses pangan untuk masyarakat, dengan menggunakan teknologi mutakhir.
Pada satu kesempatan, FOI melakukan penandatanganan MoU dengan ESRI Indonesia sebagai bentuk kerja sama dalam hal ini. Penandatanganan dilakukan di Kantor Kelurahan Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Dipilihnya daerah ini karena sebagai contoh daerah yang bisa diterapkan kampanye tersebut. Pada acara ini hadir Achmad Istamar (CEO Esri Indonesia), Hendro Utomo (Founder FOI), dan Adi Kresno Prayogo (Lurah Cipulir).
Tentang FOI
Saya baru dengar adanya organisasi ini, tapi ternyata FOI sudah beroperasi sejak 2015. Fokus utama dari organisasi nirlaba ini adalah menjembatani antara masyarakat yang masih mengalami kekurangan pangan dengan masyarakat yang sudah lebih mampu. Tujuannya adalah agar masyarakat yang lebih mampu ini dapat membantu masyarakat yang masih kekurangan pangan untuk keluar dari masalah tersebut.
Menurut Hendro Utomo, masalah gizi di dalam masyarakat ini perlu keterlibatan dan kerja sama semua pihak. Pemerataan kondisi gizi sendiri adalah hal yang tidak boleh ditunda. Sebab, hal ini berkaitan dengan kondisi negeri ini. Gizi anak-anak akan memengaruhi kualitas bangsa di masa depan, yang tentunya harus disiapkan sejak saat ini.
Tentang Esri Indonesia
Dalam mengentaskan gizi buruk dan ketimpangan pangan, FOI sudah bekerja sama dengan berbagai pihak. Salah satunya adalah Esri Indonesia. Esri adalah perusahaan yang menyediakan teknologi Geographic Information System. Dengan teknologi ini, perangkat dapat mengumpulkan analisa secara geografis.
Misalnya, jika terjadi suatu bencana di salah satu daerah di Indonesia, perangkat ini dapat mendeteksi daerah yang terkena dampak dari bencana tersebut. Hal ini untuk mempermudah pengiriman bantuan berupa logistik atau obat-obatan ke daerah tersebut. Ada 28 universitas dari seluruh Indonesia yang sudah menggunakan perangkat ini. Bahkan sekarang sudah ada aplikasi ArcGIS (Geographic Information System). Aplikasi ini dapat membantu FOI dalam pengumpulan data, menyampaikan informasi, serta pendaftaran calon relawan. Semua tentu saja berhubungan dengan keadilan pangan dan pengentasan gizi buruk.
Kalau banyak pihak yang peduli terhadap kondisi ini, mengapa kita tidak? Dengan tidak menyia-nyiakan makanan, sudah menjadi bentuk kepedulian kita, lho. Kalau ingin tahu lebih lanjut atau mau ikutan jadi relawan yang bergerak lebih banyak dalam hal ini juga boleh. Buka saja aplikasi ArcGIS yang bisa diunduh di playstore.
Leave a Reply