• Home
  • About
  • Contact
  • Portfolio
  • Secret!

Nunik Utami

Menulis adalah Merekam Jejak untuk Anak Cucu

  • Artikel
    • Beauty
    • Events
    • Fashion
    • Healthy
    • Tips
  • Finance
  • Parenting
  • Review
    • Book
    • Food
    • Film
    • Hotel
    • Place
    • Product
  • Travel
    • Indonesia
    • Malaysia
    • Thailand
    • Singapore
  • Working
    • Writer
    • Editor
    • Blogger
    • Trainer
  • Story
    • Cerpen
    • Dongeng
  • Savana Hijab
    • Hijab Tutorial
You are here: Home / Artikel / Sentuhan Budaya Indonesia pada Maskot Asian Games 2018

Sentuhan Budaya Indonesia pada Maskot Asian Games 2018

August 6, 2018 Nunik Utami Leave a Comment

Euforia Asian Games sampai ke mana-mana, ya. Saya jadi ikutan senang. Yang menurut saya juga unik adalah maskot Asian Games kali ini. Sebab, nggak seperti event-event lain, kali ini maskotnya ada tiga.

Wajah Kaka, Bhin Bhin, dan Atung, sudah sering bolak-balik di mana-mana, terutama di media sosial, sejak beberapa bulan sebelum Asian Games dimulai. Maskot-maskot ini memang eye catching banget. Kali pertama lihat, saya sudah langsung jatuh hati pada ketiganya. Soalnya warnanya cerah-cerah, sih.

Omong-omong soal maskot, hebat banget deh, yang menciptakan. Dari sisi tokohnya, jelas, Kaka, Bhin Bhin dan Atung adalah hewan-hewan khas Indonesia. Daya kreatif penciptanya nggak berhenti sampai di situ saja. Hewan-hewan lucu yang sudah disulap sebagai maskot ini juga didandani dengan motif-motif kain tradisional Indonesia. Asian Games ini memang kental dengan sentuhan budaya.

Kita lihat satu per satu, yuk!

Kaka

Adalah badak bercula satu. Hewan ini masuk ke dalam kategori hewan langka yang dilindungi. Asalnya dari Ujung Kulon, Banten, Jawa Bawat. Badak bercula satu diperkirakan usianya bisa mencapai 45 tahun. Nama latinnya adalah Rhinoceros sondaicus.

Di maskot ini, Kaka melambangkan kekuatan. Seperti halnya badak yang bertubuh besar, sehingga dianggap memiliki banyak tenaga dan kuat berlaga di mana saja. Bagaimana pun, atlet-atlet yang berlaga di Asian Games nantinya akan mengadu kekuatan. Dalam arti, mereka punya kekuatan di bidang masing-masing. Ada yang kuat lari jarak pendek, kuat bertarung dengan menggunakan raket di cabang olahraga bulutangkis, ada juga yang kuat berenang dengan sangat cepat.

Kaka mengenakan penutup dada dengan motif bunga khas Palembang. Hal ini merepresentasikan Palembang sebagai salah satu tempat diselenggarakannya Asian Games 2018. Oh ya, nama Kaka sendiri diambil dari kata “bhineka”, sebagai cerminan perbedaan negara-negara yang ikutserta, yang bersatu dalam medan pertempuran pada pesta olahraga ini.

Bhin Bhin

Sudah tahu kan, kalau nama Bhin Bhin juga diambil dari kata “bhineka”? Bhin Bhin adalah burung cendrawasih (Paradisaesa apoda), si cantik dari Papua. Seperi badak bercula satu, cendrawasih adalah hewan yang juga sudah dilindungi keberadaannya agar tidak punah. Jumlah hewan yang satu ini sudah banyak berkurang karena habitatnya rusak. Selain itu, cendrawasih juga banyak diburu. Padahal hewan ini mudah dipelihara lho, karena makanannya mudah didapat, yaitu buah-buahan, biji-bijian, dan serangga.

Bhin Bhin berwarna kuning, sehingga warnanya tampak eye catching dan segar. Burung lucu ini berdandan mengenakan rompi dengan motif khas Suku Asmat. Eksotik banget, kan?

Sebagai maskot Asian Games, Bhin Bhin merepresentasikan strategi. Sesuai dengan atlet-atlet peserta Asian Games, kalau bertanding tentu saja harus menggunakan strategi untuk menjadi pemenang.

Atung

Si Atung nih, lucu banget, deh. Hewannya adalah rusa Bawean (Hyelaphus kuhlii), yang hanya ada di Pulau Bawean, Jawa Timur. Sama seperti kedua rekan sesama maskot, rusa Bawean juga termasuk hewan yang dilindungi. Mungkin itu sebabnya rusa ini juga diambil sebagai maskot Asian Games 2018 untuk “memerankan” Atung.

Uniknya, meskipun berasal dari Jawa Timur, pada maskot ini, Atung mengenakan kain berhias tumpal khas Jakarta. Penggabungannya unik banget. Jadi, dua budaya muncul sekaligus di maskot ini. Khas Jawa Timur dan khas Jakarta. Yang membuat Atung semakin tampak menggemaskan adalah gaya berpakaiannya. Pakai sarung yang dililit di pinggang gitu, lhoooo. Lucuuuuu banget!

Atung adalah hewan herbivora yang makannya tumbuh-tumbuhan. Meskipun begitu, Atung merepresentasikan kecepatan. Iya, betul, para atlet kan harus mengerahkan seluruh kecepatan yang mereka miliki, untuk menunjukkan kemampuannya secara maksimal.

Oh ya, nama Atung diambil dari kata “tunggal (ika)”. Tuh kan, dari satu maskot aja sudah mencerminkan banyak hal, terutama budaya di Indonesia.

Sentuhan budaya pada maskot Asian Games 2018 ini memang kental banget. Saya senang banget mengupas semuanya satu per satu. Kayaknya tuh, setiap titik mengandung arti budaya negeri ini.

Di antara ketiga maskot tersebut, mana yang paling kamu suka?

Artikel, Events, Healthy asian games, Atung, Bhin Bhin, Kaka, maskot Asian Games

About Nunik Utami

Penulis, Editor, Trainer Penulisan, Mommy.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Search Here

Welcome

Penulis, Editor, Trainer Penulisan, Mommy. Moreโ€ฆ

  • Email
  • Facebook
  • Google+
  • Instagram
  • LinkedIn
  • Twitter

Archive

Top Posts & Pages

  • Pertanyaan yang Sering Muncul Tentang Menerbitkan Buku
  • Pijer? Apa itu?
  • Paket Freedom Internet IM3 Ooredoo, Kuota Habis, Pulsa Tidak Terpotong
  • Perbedaan Antara Penerbit Mayor dan Indie
  • Paxel, Kirim Paket Dalam Waktu Singkat

Subscribe to Blog via Email

Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.

Join 4,056 other subscribers

Follow Instagram @nunikutami

nunikutami

Writer

Nunik Utami Ambarsari
Ngelongok gerbang sedikit, ada hamparan sawah. Jal Ngelongok gerbang sedikit, ada hamparan sawah. Jalan maju sedikit, ada candi. Ke depan sedikit lagi, ada gapura batas desa dengan desain khas Jawa. Ke sanaan lagi, ada rumah joglo. Benteng. Dinding bermotif batik. Baligo bergambar wayang. Gedung berarsitektur khas kolonial yang tidak mencakar langit. Fly over berpemandangan gunung berapi. Papan nama jalan lengkap dengan aksara Jawa. Bangunan peninggalan zaman Jawa kuno. Hamparan pasir yang  masih agak jauh dari pantai. Mbah-mbah yang masih sehat, kuat, dan ceria. Orang tua yang ikut memutar roda perekonomian. Anak-anak berbahasa Jawa.

Lengkap. Pokoknya lengkap. Jogja punya semuanya. Dan, semua itu, sudah berhasil menjadi "support system" untuk saya.

#lifeinjogja #gumukpasirparangkusumo
Iya nih, oseng-oseng mercon memang ngangenin sekal Iya nih, oseng-oseng mercon memang ngangenin sekaligus nakutin. Disebut mercon, karena masakan ini dibuat sangat pedas. Saya sering pengin makan oseng mercon. Suka sih, masakan pedas, tapi sekadarnya aja. Hanya ada rasa pedasnya. Bukan pedas yang pedas banget sampai-sampai malah jadi nggak bisa nikmatin makanannya. 

Oseng-oseng mercon ini bahan utamanya bervariasi. Ada yang menggunakan daging sapi dicampur tetelan, ada yang pakai sandung lamur (daging sapi yang banyak lemaknya), ada juga yang menggunakan kikil. 

Yang di foto ini adalah daging sapi dicampur tetelan. Saya makannya di Kampoeng Mataraman. Enak nih, pedasnya nggak gila-gila amat. 

Dulu di sini makannya sistem prasmanan. Ada penyewaan jarik dan kebaya juga, buat foto-foto di tempat. Sejak pandemi, makannya nggak prasmanan lagi. Nggak ada penyewaan baju-baju Jawa juga. Malah, minggu lalu saya lewat lagi, resto ini tutup. 

Mudah-mudahan kondisi segera membaik. PSBB/PPKM segera berakhir. Biar semua resto di Jogja (dan seluruh dunia) buka lagi seperti biasa.

#osengmercon #kulinerjogja #jogjafood #lifeinjogja
Terbang. Terasa banget, waktu berjalan sangat cepa Terbang. Terasa banget, waktu berjalan sangat cepat, seperti terbang. Kata seorang sahabat, hidup di Jogja bisa terbawa santai. Ritme hidup lebih lambat. Pada kenyataannya, setelah menjalani hidup di kota kelahiran ini, produktivitas saya meningkat. Semua berawal dari rasa semangat. Di sini, kalau capek, istirahatnya nyusurin jalan yang masih banyak hijau-hijaunya. Deretan pohon yang subur, hamparan sawah yang padinya mulai menguning, enak banget buat dipandangi lama-lama. Enak banget buat dihirup udaranya. Kalau mau menikmati Jogja dari ketinggian seperti di foto ini, ya bisa juga. 

Yuk, semangat! ๐Ÿ˜

#jogja #yogyakarta #lifeinjogja #lifelessons
Langsung belanja ahh besok! . Reposted from atome. Langsung belanja ahh besok!
.
Reposted from atome.id
.
Siapkan Valentine yang berkesan buat doi dengan atome.id !
.
Reposted from amandacaesaa
.
Happy Valentine!
.
Buat kamu yang lagi menyiapkan kado spesial untuk orang kesayangan kamu atau kado untuk diri kamu sendiri, kebetulan banget nih!
.
Masih ada promo spesial di store sephoraidn dan markandspencer_id khususnya di Jakarta, Bandung, dan Surabaya.
.
Kalau kamu belanja pakai atome.id senilai minimal 500 ribu, kamu langsung dapat voucher diskon MAP senilai 100 ribu.
.
Tapi promo ini berlaku cuma sampai hari Minggu 14 Februari. So, jangan sampai terlewatkan ya!
.
Oh iya! Pembayaran pakai Atome itu bunganya 0%, bisa cicilan 3 dan 6 bulan, tanpa perlu DP juga.
.
Belanja kado spesial pakai atome.id dan nikmatin promonya.
.
#Atome
#SephoraIDN
#MarkAndSpencer
#TimeToOwnit
Sehat itu anugerah luar biasa. Kalau sehat, kita b Sehat itu anugerah luar biasa. Kalau sehat, kita bisa melakukan apa saja untuk memutar roda kehidupan. Cari nafkah, mendidik anak, bergaul dengan teman-teman, baca buku, nyoba resep masakan, ngepoin instagram seleb, nonton drakor. Pokoknya semuanya.

Sayangnya kita suka lupa. Ketika sehat, lupa bahwa kesehatan itu perlu dijaga. Ketika sakit, baru tersadar kesehatan itu mahal harganya. Selain olahraga teratur dan cukup istirahat, tubuh juga butuh suplemen multivitamin terutama ketika menu makan kita kurang variatif, jarang makan buah & sayur serta tetap harus beraktivitas di luar rumah di masa pandemi ini. 

Karenanya, saya minum Therabex dari Combiphar, satu kaplet sehari setiap pagi. Kualitasnya tak perlu diragukan lagi karena Therabex telah dipercaya Indonesia sejak tahun 1985 & terdaftar di BPOM. Kandungan vit C 500 mg & 6 vit B kompleks dalam Therabex setia menjaga daya tahan tubuh keluarga di tengah pandemi. 

Therabex ini jg sugar-free jadi cocok buat mereka yang mengidap diabetes dan yang terpenting harganya ekonomis. 1 box family pack isi 100 seperti ini bisa untuk konsumsi 3 anggota keluarga selama 1 bulanan.

Nah, kalau Moms yang lain gimana? Sudah minum vitamin hari ini? Therabex nya lagi diskon 15% + ada potongan voucher toko Rp 5.000 lho di Combiphar Official Store di Shopee & Tokopedia. Tapi, kuota vouchernya terbatas nih. Jadi sebaiknya beli sekarang deh, takutnya kehabisan.

#TherabexSetiaMenjaga #Sejak1985 #MultivitaminKeluargaIndonesia #KarenaKeluargaNo1
Aktivitas saya mendukung banget untuk di rumah saj Aktivitas saya mendukung banget untuk di rumah saja. Ngedit novel, bikin naskah komik, jadi juri lomba, dan ngurusin batik, semuanya menyenangkan. Meskipun hujan terus selama belasan jam, tetap aja betah di rumah.

Nanti kalo matanya udah terasa capek karena kelamaan ngeliatin gadget, baru deh, butuh ke luar rumah. 

Mumpung saat ini lagi nggak hujan, jalan-jalan, deh, sambil momong bocah, sambil nyari makanan, sambil ngafalin jalan. Btw, sekarang kalo ke mana-mana udah nggak pake GPS. Udah hafal sebagian jalan utama. 

Hmmm ... Penasaran sih, pengen nyoba ke Solo bawa motor. Etapi, bocahnya malah minta ke Semarang. Lhaaa... Ke Solo aja belum tentu berani, je ๐Ÿ˜…

#lifeinjogja #yogyakarta #hometown
Load More... Follow on Instagram

Join Us

 Blogger Perempuan
PRchecker.info

Lets Eat

Tag

batik belanja online blog budaya buku cerpen editor fashion film financial planner finansial freelancer hijab hijab tutorial hotel hukumonline hukumpedia indonesia jalan-jalan jawa tengah jilbab kerudung kesehatan keuangan kuliner liburan lombok makanan enak menerbitkan buku mobil muslimah parenting pashmina penulis properti restoran savana hijab seni toko online traveling travelling voucher diskon wisata Writer yogyakarta

Posting Terbaru

  • Green Jobs, Peluang Kerja Sambil Memelihara Lingkungan
  • Penggabungan FWD Life dan FWD Insurance Serta Inspirasi Every Heroes
  • Review Kelebihan dan Kekurangan Realme XT
  • Bisnis Online, Sudah Saatnya Melatih Para Pelaku UMKM
  • Tinggalkan yang Lalu, Sambut 2021 dengan Resolusi Baru

Komentar Terbaru

  • Oca on Menjelajah Sumatera Utara Bersama Anak Tercinta
  • Caroline Adenan on Green Jobs, Peluang Kerja Sambil Memelihara Lingkungan
  • Telkom University on Lewat Pintaria, Kuliah Sambil Kerja Jadi Mudah Terlaksana
  • Nunik Utami on Perbedaan Antara Penerbit Mayor dan Indie
  • Catur on Perbedaan Antara Penerbit Mayor dan Indie
Copyright © 2021 Nunik Utami · Part of Blogger Perempuan. built on the Genesis