Sejak kecil saya senang baca komik. Sebut saja komik Pak Janggut, Tintin, Nina, serta komik manga. Saya masih jadi penikmat komik sampai sekarang. Bahkan, sekarang bukan hanya baca, tapi juga sesekali membuat naskah komik yang kemudian diterbitkan dan didistribusikan baik ke toko-toko buku maupun ke sekolah-sekolah di negeri ini.
Ketika sedang mencari komik baru untuk bacaan sekaligus referensi menulis komik, saya menemukan Sandi Nusantara. Wah, ini pas banget buat saya. Isinya tentang sains dan budaya, disajikan dalam bentuk petualangan. Komik pengetahuan seperti inilah yang jadi favorit saya.
Sandi Nusantara, Ungkap Berbagai Rahasia Pengetahuan
Komik Sandi Nusantara ini berkisah tentang Sandi, anak muda yang sedang mencari jati diri. Suatu hari, Sandi kehilangan semua ingatannya. Yang di ingat hanya dua hal. Namanya dan wajah ayahnya.
Ayah Sandi meninggalkan sebuah buku. Pesan dari ayahnya, ingatan Sandi bisa pulih kembali asalkan mengikuti semua perjalanan di buku itu.
Sandi pun masuk ke dalam buku itu. Ternyata, buku itu berisi kehidupan ayah Sandi sejak muda hingga tua. Tepatnya, itu adalah pemikiran-pemikiran ayah Sandi selama perjalanan hidupnya. Sandi pun jadi tahu keinginan dan pikiran ayahnya.
Jangan mengira komik itu isinya ringan dan berupa hiburan semata. Komik Sandi Nusantara ini isinya padat dengan pengetahuan. Itu sebabnya pas banget dikatakan bahwa ini adalah komik petualangan, komik sains, sekaligus komik budaya.
Saya terkagum-kagum dengan dibukanya fakta bahwa Menara Eiffel yang termasyhur itu struktur bangunannya berlubang-lubang sehingga terkesan rapuh. Namun, di balik itu, ternyata ada hal yang justru membuatnya jadi kokoh.
Lalu, mengenai pemandangan di pegunungan. Selama ini saya (dan kebanyakan orang) hanya sebatas menikmati pemandangan indahnya. Siapa sangka ternyata di balik indahnya pemandangan itu ada unsur geometri fraktal? Apa itu geometri fraktal? Simak saja di komik Sandi Nusantara.
Belum selesai sampai di situ. Saya juga senang penulis mengungkapkan bahwa di dalam hidup ini kita sebagai manusia selalu merasa kekurangan. Hidup kita selalu terasa kurang lengkap. Namun, justru kita harus berani terbiasa dengan hal-hal yang tidak konsisten, agar hidup terasa lengkap.
Dalam banget, kan?
Semakin meneruskan membaca, semakin banyak hal-hal mencengangkan yang akan ditemukan. Semua ini membuat pengetahuan bertambah dan membuat komik Sandi Nusantara masuk dalam jajaran komik sains, komik petualangan, sekaligus komik budaya yang berbobot.
Oh ya, meskipun berisi hal berbobot, komik Sandi Nusantara disajikan dengan bahasa yang ringan dan mudah dimengerti. Saat baca, nggak akan terasa bahwa kita sebenarnya sedang mempelajari sains modern serta menggali berbagai warisan budaya Indonesia.
Grafika Komik Sandi Nusantara
Saya membeli komik Sandi Nusantara secara online, di marketplace. Saya tidak melihat detailnya dan berasumsi bahwa buku ini berukuran A5, seperti buku-buku umum lainnya.
Ternyata, komik ini berukuran lebih kecil. Saya lupa bahwa buku-buku berukuran A5 biasanya untuk novel, sementara, komik berukuran lebih kecil. Memegang komik Sandi Nusantara jadi mengingatkan saya pada ukuran komik-komik manga.
Sebenarnya saya berharap bukunya, paling tidak, berukuran A5. Jadi membacanya juga lebih leluasa. Gambarnya pun jadi bisa dinikmati lebih lama. Kalau kecil seperti ini,
Ukuran huruf (font)-nya juga berbeda-beda. Ada kalimat yang menggunakan font berukuran pas, ada juga yang lebih kecil. Nah, saya agak kesulitan membaca tulisan-tulisan yang lebih kecil ini, jadi kurang bisa menikmati secara maksimal.
Ukuran buku yang kecil seperti ini, kelebihannya adalah praktis dibawa ke mana-mana. Jadi kalau kamu mau baca di taman, stasiun, di dalam kendaraan, nggak ribet membawanya.
Gambar dalam komik petualangan Sandi Nusantara bergaya yang mengarah ke komik Jepang, tapi tidak terlalu seperti manga. Penyajian gambarnya tidak terlalu detail dalam hal background. Jadi yang ditampilkan kebanyakan hanya gambar utama saja.
Misalnya, ketika Gendra (ayah Sandi) sedang berada di kelas, yang ditampilkan hanya gambar Gendra sedang duduk di bangku sekolah. Di belakangnya tidak terlihat suasana kelas seperti adanya papan tulis atau bangku-bangku lain.
Ketika Gendra sedang berada di jalan untuk mengantarkan koran ke rumah-rumah pelanggan, yang tampak hanya Gendra dengan aksen daun-daun untuk menandakan bahwa dia sedang berada di luar rumah. Tidak tampak suasana jalan atau keadaan di sekitarnya.
Warna-warna dalam komik ini dipilih warna yang soft. Berbeda dengan warna covernya yang lebih tegas.
Panel pada setiap halamannya hanya sedikit (hanya 2-5 panel per halaman), sehingga halaman masih tampak kosong dan tidak terlalu padat. Hal ini membuat komik ini cepat selesai dibaca (selain karena temanya mengasyikkan).
Cocok Dibaca oleh Siapa?
Berhubung Sandi Nusantara adalah komik petualangan, jadi menurut saya cocok dibaca oleh semua usia, terutama remaja dan dewasa. Buat anak-anak, sebenarnya bagus juga pengetahuannya. Bisa menambah wawasan. Namun, ada istilah yang mungkin agak sulit dimengerti oleh anak-anak, terutama golongan pembaca B (apalagi golongan pembaca A yang masih balita).
Bisa juga orangtua membacakan anak-anaknya, sehingga kalau ada istilah yang sulit dimengerti, orangtua bisa menjelaskan pada anak.
Harga dan Kode Promo
Saya beli komik Sandi Nusantara di Tokopedia. Harganya Rp53.900. Kamu bisa dapat diskon sebesar 20 persen, dengan memasukkan kode XITY3CH7M4.
Selamat beli dan baca komik Sandi Nusantara, ya!
Leave a Reply