Wuusssssssss…. Aku bergerak-gerak di antara gelapnya malam. Terbang sambil menari-nari di udara seperti ini adalah hobiku. Aku senang dengan suasana malam. Kegelapan membuatku merasa tenang. Sekarang, yang terdengar hanya suara hewan-hewan malam. Suara hewan-hewan itu rasanya seperti musik yang membuatku semangat. Hmm, aku mau jalan-jalan dulu ahhhh….
Wuusss…wuussss…wuuusssssss… Aku meliuk-liuk, bergulung-gulung di atas atap-atap rumah. Semua orang sudah terlelap dibalik selimut masing-masing. Lampu-lampu rumah mereka sudah dimatikan semua.
Semua?!?
Hei, coba lihat itu! Lampu rumah itu suda di matikan, tapi kok memancarkan cahaya ya? Aku jadi penasaran. Apa yang membuat rumah ini jadi bercahaya ya?. Coba aku lihat dulu ya….
Wuusssssssshhh…. Aku sudah berada di rumah ini dengan cepat.
Oohhhh, rupanya ada seorang perempuan yang sedang sholat malam. Mukena perempuan itu berkibar saat aku bergerak melewatinya. Pantas saja rumah ini bercahaya, karena penghuninya sangat rajin sholat malam.
Aha! Aku kenal dengan perempuan ini. Namanya Khamnah binti Jahsy. Semua orang tahu, Khamnah adalah perempuan yang rajin sekali menjalankan sholat malam. Lihat saja di dinding itu. Khamnah memasang seutas tali untuk berpegangan. Jadi kalau Khamnah sudah merasa lelah, ia akan tetap sholat sambil berpegangan tali itu.
“Hoaaahhmmmm…,”
Khamnah menguap. Ia sedang duduk beristirahat. Tak lama kemudian, ia mulai sholat lagi.
Eh eh ehh… Khamnah mulai sempoyongan. Ia hampir terjatuh. Khamnah meraih tali di dinding dengan cepat. Rupanya ia ngantuk sekali. Ia sudah kelelahan.
Wah wah wahhhh, Khamnah rajin sekali ya. Aku kagum dengan perempuan itu. Ia selalu berusaha mendapatkan pahala dengan mengerjakan sholat malam.
Malam terus berlalu. Pagi pun tiba. Aku masih tetap melayang-layang di rumah Khamnah.
“Khamnah, lebih baik kamu beristirahat. Tidak baik memaksakan diri,” ujar Khadijah, ibu Khamnah.
“Aku ingin tekun dalam melaksanakan sholat malam, Bu,” sahut Khamnah. Khamnah masih memakai mukena.
“Rasulullah sedang berkunjung ke rumah kita. Coba kau tanyakan saja kepadanya tentang sholat malam yang kau kerjakan,” perintah Ibu Khamnah.
Aku melihat Khamnah bergegas ke depan. Aku mengikuti perempuan teladan itu. Wuussss…
“Khamnah, kita memang harus rajin beribadah. Harus rajin sholat malam juga. Tapi lakukan semampu kamu saja. Kalau lelah, istirahat dulu. Jangan bergantungan menggunakan tali,”
Subhanallah, suara Rasulullah begitu menentramkan hati. Khamnah mengangguk.
“Jadi kamu tidak perlu lagi memakai tali itu. Kalau kamu kurang istirahat, itu berarti kamu menyakiti dirimu sendiri,” kata Rasulullah.
Khamnah bergegas melepas tali yang diikatkan ke dinding.
“Baiklah Rasulullah, aku akan sholat semampuku saja,” jawab Khamnah.
Ah, Khamnah memang perempuan yang akan dimasukkan ke dalam surga oleh Allah.
Kalau bangsa angin seperti aku, bisa masuk surga nggak ya???
Wuuusssssssss…..
Leave a Reply