Betul, pandemi sudah mengubah tatanan dunia secara besar-besaran. Peristiwa itu juga berhasil memporak porandakan berbagai sektor di mana-mana, khususnya sektor perekonomian. Indonesia tentu saja menjadi salah satu negara yang terkena imbas besarnya. Kita pasti masih ingat banget, di awal pandemi, banyak perusahaan yang gulung tikar. Itu berarti ada banyak karyawan yang dinonaktifkan.
Betapa dahsyatnya efek pandemi. Banyak orang kehilangan pekerjaan. Banyak orang yang usahanya harus tutup karena tidak ada biaya operasional. Banyak orang yang menggunakan tabungannya untuk biaya hidup. Banyak juga yang harus menjual barang-barang yang tersisa agar bisa bertahan hidup. Ngeri, ya?
Sekarang, pandemi memang belum hilang 100 persen. Kita semua masih harus berjuang untuk pulih. Namun, setidaknya, kita sudah bisa beradaptasi dengan kondisi ini. Pelan-pelan kita bisa bangkit lagi. Kita bisa mencari jalan menuju pemulihan.
Salah satu cara untuk kembali pulih adalah membangkitkan UMKM yang ada di Indonesia. Selama ini UMKM sudah banyak dan merebak di mana-mana, tetapi belum diandalkan menjadi tonggak perekonomian dengan maksimal.
Nah, di masa pandemi ini, UMKM bisa menjadi penopang perekonomian keluarga, bahkan bangsa. Jadi sudah saatnya kita semua saling mendukung meningkatkan peran UMKM agar bisa bergerak semuanya secara bersama-sama dan kemudian membangkitkan ekonomi kita semua di Indonesia ini.
Jember dan UMKM-nya
Saya pernah ke Jember beberapa kali. Di kota ini saya berkesempatan mengunjungi beberapa UMKM-nya.
BIN Cigar, Pabrik Cerutu Bernilai Tinggi
Salah satu UMKM yang saya kunjungi adalah BIN Cigar. Ini adalah perusahaan yang memproduksi cerutu. Saya pernah dengar bahwa cerutu adalah komoditas penting yang nilainya tinggi. Setelah mendatangi langsung pabriknya, saya makin tercengang. Ternyata, di daerah bernama Jember, tersimpan “permata tersembunyi” berupa tembakau.

Yup, tembakau di Jember adalah kualitas terbaik. Daerah ini sudah memproduksi tembakau sejak zaman penjajahan Belanda, bahkan mungkin sejak jauh sebelum masa itu. Pada masa penjajahan Belanda, tembakau asal Jember menjadi primadona. Kualitasnya yang sangat tinggi membuat tembakau-tembakau ini harganya jauh lebih mahal daripada emas.
BIN Cigar mengolah tembakau-tembakau berkualitas tinggi ini menjadi cerutu. Lokasi pabrik cerutu ini di Jalan Brawijaya, Jember, Jawa Timur. Kualitas cerutunya beragam. Ada yang sedang, ada yang tinggi. Harganya pun bervariasi antara Rp500 ribu sampai Rp4,5 juta per box, isi 10-20 batang, Luar biasa, kan?
Gudeg Lumintu
Semua orang pasti sudah familier dengan gudeg. Makanan tradisional asal Yogyakarta ini sudah akrab di lidah siapa pun. Gudeg adalah sayur nangka yang dimasak dengan proses khusus sehingga menghasilkan makanan bercita rasa khas. Ciri khas gudeg adalah rasa manisnya.
Nah, di Jember juga ada gudeg yang terkenal dan legendaris. Namanya Gudeg Lumintu. Gudeg ini sudah ada sejak 1968. Pemiliknya masih ada tetapi pengelolaannya diserahkan pada anak cucunya. Lokasi tempat makan Gudeg Lumintu di Jalan Kertanegara, Jember, Jawa Timur.

Jangan bayangkan gudeg yang ada di sini sama seperti gudeg Yogya. Berbeda dengan gudeg Yogya yang manis, gudeg di Gudeg Lumintu bercita rasa asin dan gurih. Tambahan makanannya yaitu telur, ayam, dan pecel sayur. Rasa dan penyajiannya memang unik.
Kedua UMKM ini sangat potensial menopang perekonomian, khususnya di Jember. Paling tidak, di masa pandemi, usaha-usaha kecil dan menengah seperti ini bisa membangkotkan kembali ekonomi yang sempat terpuruk.
Selain kedua UMKM di atas, masih banyak UMKM lain yang ada di Jember. Saya belum mendatangi lagi UMKM lainnya. Yang pasti, mereka juga berjasa membangkitkan kembali perekonomian negeri kita setelah diterpa badai pandemi.
JNE Mendukung Bergeraknya UMKM Jember
Pada awal pandemi, semua pihak harus kuat bertahan sampai badai itu selesai. Sekarang, ketika pandemi sudah mulai reda, tentu saja semua pihak harus saling membantu agar semua bisa bangkit lagi.
Tidak bisa dihindari, ketika pandemi melanda, pihak yang masih bisa bertahan harus membantu sekitarnya.
Salah satu yang menyadari bahwa UMKM dapat membuat perekonomian bergerak dan bangkit lagi adalah JNE. Untuk mendorong UMKM menjadi lebih adaptif dan inovatif, JNE mengadakan acara Goll … Aborasi Bisnis Online 2022 di Kota Jember. Acara ini berupa pemberian edukasi pada semua UMKM yang ada di Jember. Tujuannya adalah agar para UMKM di Jember bisa lebih berkembang, lebih kuat brandingnya, dan kemudian dapat menopang ekonomi baik di Jember maupun di daerah sekitarnya, lalu merambah ke perekonomian bangsa.
JNE sudah berkolaborasi dengan komunitas UMKM Jember. Agung Fathur R selaku Head of Sales and Marketing JNE mengunjungi setiap komunitas UMKM di Jember dan mengajak berdiskusi, kira-kira apa saja yang dibutuhkan oleh UMKM di daerah ini. JNE dan UMKM Jember juga bersinergi dengan pemerintah dan dinas
Sesuai temanya, acara Gol … Aborasi Bisnis Online 2022 di Kota Jember ini dilaksanakan secara online. Acara ini menghadirkan dua pelaku UMKM, yaitu Nesi Septiani, pemilik Khadijjah Collection, UMKM dalam bidang fashion untuk perempuan, dan Fathurrohman pemilik Musae Chips, bisnis di bidang digital marketing.
Nesi mengatakan bahwa jika ingin punya bisnis, kita harus konsisten. Sebelum membuka bisnis sendiri, Nesi mengawali bidang UMKM ini sebagai reseller. Pada saat itu Nesi menjual produk milik orang lain. Melihat keuntungan yang didapat, Nesi pun tertarik membuka bisnis sendiri. Produknya adalah daster dan dress.
Menurut Nesi, semua bisnis yang dibangun harus memiliki kelebihan tersendiri agar produk kita bisa terlihat di antara produk-produk sejenis di pasaran. Dalam menjalankan bisnis, Nesi mengutamakan kualitas. Bahannya berkualitas tinggi, jahitannya juga rapi. Itulah dua poin utama yang membuat pelanggan membeli berulang-ulang.
Fathurrohman, berbeda lagi triknya. Dia mengelola bisnis digital marketing dengan memberdayakan para millennials. Sebab, mereka sangat aktif menggunakan media sosial dan mudah membuat sesuatu menjadi viral. Fathurrohman menawarkan jasa mengiklankan produk melalui media digital. Sebelum menjalankan bisnisnya, Fathurrohman melakukan riset dahulu di kalangan kompetitor agar tahu segmen terbaik yang akan diambil untuk melakukan kampanye produk.
Jadi JNE bukan Cuma mengantar barang tapi juga kebahagiaan. Seperti program untuk UMKM Jember ini. JNE menjadikan UMKM Jember sebagai partner dalam berkonsultasi tentang bisnis. Jujur, bertanggung jawab, dan visioner, adalah hal-hal yang harus ada pada saat membangun bisnis, dan ini sesuai dengan tagline JNE, yaitu “Connecting Happiness”.
Leave a Reply