• Home
  • About
  • Contact
  • Portfolio
  • Secret!

Nunik Utami

Menulis adalah Merekam Jejak untuk Anak Cucu

  • Artikel
    • Beauty
    • Events
    • Fashion
    • Healthy
    • Tips
  • Finance
  • Parenting
  • Review
    • Book
    • Food
    • Film
    • Hotel
    • Place
    • Product
  • Travel
    • Indonesia
    • Malaysia
    • Thailand
    • Singapore
  • Working
    • Writer
    • Editor
    • Blogger
    • Trainer
  • Story
    • Cerpen
    • Dongeng
  • Savana Hijab
    • Hijab Tutorial
You are here: Home / Review / Food / Ragam Kuliner di Kota Udang, Cirebon

Ragam Kuliner di Kota Udang, Cirebon

May 31, 2016 Nunik Utami 13 Comments

Sudah pernah ke Cirebon?

Cirebon adalah kota kecil di perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah. Kota yang terletak di jalur pantura ini sering dijadikan tempat singgah bagi mereka menempuh  perjalanan dari  Jakarta menuju Surabaya atau kota-kota lainnya di sepanjang jalur pantura.

Sebagai kota persinggahan, di Cirebon terdapat berbagai macam  hotel dengan fasilitas dan harga yang beragam, untuk beristirahat para wisatawan. Cara pesan hotel di Cirebon juga mudah, bisa melalui situs booking hotel online ternama, Traveloka.

Jika sedang berada di Cirebon, jangan lupa untuk berwisata kuliner.  Mencicipi kuliner khas Cirebon akan menjadi pengalaman yang menyenangkan, yang sering membuat orang ingin kembali lagi ke kota ini.

Cirebon memiliki berbagai kuliner yang terkenal. Cita rasa masakan di kota ini cukup khas, yaitu pedas mirip masakan Sunda (Jawa Barat) dan manis seperti masakan dari Jawa Tengah, namun rasanya sama sekali tidak sama dengan keduanya. Hmmm … bisa kebayang rasa dan keunikan makanan khas Cirebon, kan?

Berikut ini beberapa kuliner khas Cirebon yang wajib kamu coba saat berkunjung ke Kota Udang, Cirebon:

Nasi Jamblang

Kata “jamblang”  diambil dari nama salah satu daerah yang terdapat di Cirebon. Di daerah inilah awal mula datangnya pedagang nasi tersebut.  Nasi jamblang terdahulu merupakan nasi putih yang dibungkus dengan daun jati. Cara penyajiannya berupa prasmanan, dengan berbagai macam pilihan lauk.  Kini daun jati tersebut dijadikan alas piring yang digunakan untuk menyantap nasi jamblang.

Pemilihan daun jati sebagai alas dan bungkus nasi dikarenakan daun jati memiliki pori-pori yang besar sehingga dapat menjaga kualitas nasi tetap enak dan pulen walaupun disimpan dalam waktu agak lama.

Lauk-lauk  yang biasa disajikan bersama nasi jamblang adalah tempe goreng, aneka pepes, tumis, cumi, ayam goreng, ikan asin, sate, paru goreng, limpa sapi, gulai lidah sapi, dan lain-lain.

Harga nasi jamblang per porsi pun cukup terjangkau, yaitu Rp3.000 – Rp17.000 tergantung pilihan lauknya. Tertarik untuk mencoba?

Sambalnya menggoda selera.
Sambalnya menggoda selera.
Pilihan lauknya banyak.
Pilihan lauknya banyak.

Empal Genthong

Kuliner yang satu ini mirip gulai, terbuat dari potongan daging sapi dan jeroan yang disantap dengan kuah bersantan. Rasa empal gentong cenderung gurih dengans edikit rasa manis.

Proses memasak empal gentong masih menggunakan cara tradisional, yaitu menggunakan gentong yang terbuat dari tanah liat dan dimasak menggunakan kayu bakar.  Bumbu yang dipakai dalam pengolahannya yaitu jahe, kunyit, bawang merah, bawang putih, dan kayu manis. Jika kamu suka pedas, tersedia cabe kering bubuk untuk menambah rasa pedas.

Empal gentong pada umumnya disajikan dengan nasi hangat atau lontong. Agar lebih nikmat dan kaya rasa, ditambah taburan bawang goreng dan jeruk nipis.  Harga satu porsi empal gentong Rp15.000 – Rp20.000.

Tahu Gejrot

Kuliner lain yang terkenal di Cirebon adalah tahu gejrot. Tahu gejrot banyak ditemukan di daerah lain, tapi jika kamu mencicipi langsung dari daerah asalnya , rasanya lebih terasa nikmat.

Tahu gejrot berupa tahu yang digoreng dan dipotong kecil-kecil kemudian disiram dengan kuah dengan bumbu cabe yang sudah dibumbui bawang putih, bawang merah dan air gula.

Kuliner ini cocok menjadi jajanan untuk mengganjal perut yang lapar dan belum tiba saatnya makan siang atau makan malam. Bagi kamu yang menghindari makan malam, menu tahu gejrot bisa mengganjal perut saat lapar di malam hari.

Docang

Kuliner di Cirebon selanjutnya yang mengenyangkan perut dan memanjakan lidah adalah docang. Makanan ini berupa lontong yang dicampur dengan daun singkong, kacang hijau, dan toge. Yang menjadi ciri khas adalah kuah yang terbuat dari oncom dan kelapa. Warna kemerahan semakin membuat docang menggugah selera. Makanan ini cocok untuk dijadikan menu makan siang kamu.

Empal Asem

Komposisi empal asem hampir sama dengan empal gentong namun kuah yang dipakai pada  empal asem adalah kuah bening yang terbuat dari campuran belimbing wuluh dan asam jawa. Rasa segarnya membuat kamu tidak akan berhenti menyantap sampai kuahnya habis!

Kuah empal asem ini segaaar banget!
Kuah empal asem ini segaaar banget!

Nasi Lengko

Makanan ini terdiri atas nasi dan sayuran seperti mentimun, toge, serta daun kucai. Penyajiannya bisa juga ditambah dengan tempe goreng, tahu goreng, dan taburan bawang goreng. Semuanya disiram dengan kuah kacang yang semakin membuat makanan ini terasa nikmat.

Selain makanan, Cirebon juga memiliki minuman legendaris yaitu sirup tjampolay. Konon minuman ini sudah ada sejak  1936. Rasanya manis dan segar, apalagi jika dicampur es atau diolah menjadi es buah. Minuman ini sangat cocok diminum pada siang hari.

Di antara berbagai kuliner Cirebon di atas, yang mana yang sudah kamu coba?

Food, Review cirebon, kuliner

About Nunik Utami

Penulis, Editor, Trainer Penulisan, Mommy.

Comments

  1. Anggara says

    June 1, 2016 at 14:55

    Ah, tahu gejrot. Dulu jaman belum ada penertiban di Stasiun. Salah satu penjual tahu gejrot terenak ada di Stasiun Tanah Abang

    Reply
    • Nunik Utami says

      June 16, 2016 at 13:38

      Kalau sekarang tahu gejrot yang enak di mana, Mas?

      Reply
  2. Robby Zulkifli says

    June 7, 2016 at 17:23

    kulinernya mantap dan bikin ngilerr 😀 hihihi

    Reply
    • Nunik Utami says

      June 16, 2016 at 13:37

      Cirebon, makanannya memang ngangenin 😀

      Reply
  3. Ratna Dewi says

    June 23, 2016 at 19:07

    Baca ini jadi semakin pengen ke cirebon, mau one day trip sama suami tapi belom jadi-jadi. Padahal Cirebon kan deket apalagi kalo naik kereta. Sama ada satu lagi kuliner yang katanya enak yaitu pedesan enthog, nah ini aku juga pengen nyobain.

    Reply
  4. Wulan Kenanga says

    June 23, 2016 at 20:49

    Lihat nasi jamblang langsung pengen mampir di blog ini. 🙂

    Reply
  5. leeviahan says

    June 23, 2016 at 20:57

    ya allah kapan aku ke cirebon makanannya menggugaaahhh haha 😀

    Reply
  6. cumilebay says

    June 24, 2016 at 13:11

    Cirebon mmg kuliner nya yg juara, empal gentong nya bikin kangen

    Reply
  7. Molly says

    June 24, 2016 at 13:28

    Aku pernah makan tahu gejrot doang mba ;). Dan sekarang penasaran dengan nasi lengko :D.

    Reply
  8. Cetak Foto Kanvas says

    June 24, 2016 at 15:35

    enak-enak nih makananya, apalagi empal gentongnya & tahu gejrot

    Reply
    • Nunik Utami says

      June 27, 2016 at 08:16

      Nasi Jamblangnya juga bikin penasaran. Sudah makan pakai lauk A, eh, pengen lagi, pakai lauk B. Heheeehe

      Reply
  9. Adiitoo says

    June 24, 2016 at 23:45

    BELUM SEMUANYA AKU COBAIN 🙁

    Reply
    • Nunik Utami says

      June 26, 2016 at 23:58

      Nanti kalau ke Cirebon cobain semuanya ya, Mas 😀

      Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Search Here

Welcome

Penulis, Editor, Trainer Penulisan, Mommy. More…

  • Email
  • Facebook
  • Google+
  • Instagram
  • LinkedIn
  • Twitter

Archive

Top Posts & Pages

  • Pertanyaan yang Sering Muncul Tentang Menerbitkan Buku
  • Pijer? Apa itu?
  • Perbedaan Antara Penerbit Mayor dan Indie
  • Revisi Minor
  • Paket Freedom Internet IM3 Ooredoo, Kuota Habis, Pulsa Tidak Terpotong

Subscribe to Blog via Email

Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.

Join 4,056 other subscribers

Follow Instagram @nunikutami

nunikutami

Writer

Nunik Utami Ambarsari
Ini enak banget! Biasanya saya masak, tapi hari in Ini enak banget! Biasanya saya masak, tapi hari ini banyak banget kesibukan. Jadinya ambil persediaan Fiesta Ready Meal di freezer. Kali ini pilih yang ayam tandori. 

Cara menyajikannya juga gampang banget. Tinggal bolong-bolongin bagian atas kemasan, lalu panasin pakai microwave. 

Nggak punya microwave? Bisa pakai pengukus, kok. Nggak perlu repot-repot. 

Ini juga praktis banget. Di dalam kemasannya tuh, sudah ada nasinya. Jadi begitu selesai dipanasin, langsung bisa dimakan. 

Udah praktis, enak pula! Harganya juga terjangkau banget  Di freezer masih ada varian lainnya. Ada chicken teriyaki dan kari. Buat persediaan. 

Kamu udah simpan ini di dalam kulkas? 

#FiestaReadyMeal #EnakPraktisTerjangkau #TasteOfTheWorld #SatuRasaBanyakCerita #CharoenPokphandIndonesia
Ngelongok gerbang sedikit, ada hamparan sawah. Jal Ngelongok gerbang sedikit, ada hamparan sawah. Jalan maju sedikit, ada candi. Ke depan sedikit lagi, ada gapura batas desa dengan desain khas Jawa. Ke sanaan lagi, ada rumah joglo. Benteng. Dinding bermotif batik. Baligo bergambar wayang. Gedung berarsitektur khas kolonial yang tidak mencakar langit. Fly over berpemandangan gunung berapi. Papan nama jalan lengkap dengan aksara Jawa. Bangunan peninggalan zaman Jawa kuno. Hamparan pasir yang  masih agak jauh dari pantai. Mbah-mbah yang masih sehat, kuat, dan ceria. Orang tua yang ikut memutar roda perekonomian. Anak-anak berbahasa Jawa.

Lengkap. Pokoknya lengkap. Jogja punya semuanya. Dan, semua itu, sudah berhasil menjadi "support system" untuk saya.

#lifeinjogja #gumukpasirparangkusumo
Iya nih, oseng-oseng mercon memang ngangenin sekal Iya nih, oseng-oseng mercon memang ngangenin sekaligus nakutin. Disebut mercon, karena masakan ini dibuat sangat pedas. Saya sering pengin makan oseng mercon. Suka sih, masakan pedas, tapi sekadarnya aja. Hanya ada rasa pedasnya. Bukan pedas yang pedas banget sampai-sampai malah jadi nggak bisa nikmatin makanannya. 

Oseng-oseng mercon ini bahan utamanya bervariasi. Ada yang menggunakan daging sapi dicampur tetelan, ada yang pakai sandung lamur (daging sapi yang banyak lemaknya), ada juga yang menggunakan kikil. 

Yang di foto ini adalah daging sapi dicampur tetelan. Saya makannya di Kampoeng Mataraman. Enak nih, pedasnya nggak gila-gila amat. 

Dulu di sini makannya sistem prasmanan. Ada penyewaan jarik dan kebaya juga, buat foto-foto di tempat. Sejak pandemi, makannya nggak prasmanan lagi. Nggak ada penyewaan baju-baju Jawa juga. Malah, minggu lalu saya lewat lagi, resto ini tutup. 

Mudah-mudahan kondisi segera membaik. PSBB/PPKM segera berakhir. Biar semua resto di Jogja (dan seluruh dunia) buka lagi seperti biasa.

#osengmercon #kulinerjogja #jogjafood #lifeinjogja
Terbang. Terasa banget, waktu berjalan sangat cepa Terbang. Terasa banget, waktu berjalan sangat cepat, seperti terbang. Kata seorang sahabat, hidup di Jogja bisa terbawa santai. Ritme hidup lebih lambat. Pada kenyataannya, setelah menjalani hidup di kota kelahiran ini, produktivitas saya meningkat. Semua berawal dari rasa semangat. Di sini, kalau capek, istirahatnya nyusurin jalan yang masih banyak hijau-hijaunya. Deretan pohon yang subur, hamparan sawah yang padinya mulai menguning, enak banget buat dipandangi lama-lama. Enak banget buat dihirup udaranya. Kalau mau menikmati Jogja dari ketinggian seperti di foto ini, ya bisa juga. 

Yuk, semangat! 😍

#jogja #yogyakarta #lifeinjogja #lifelessons
Sehat itu anugerah luar biasa. Kalau sehat, kita b Sehat itu anugerah luar biasa. Kalau sehat, kita bisa melakukan apa saja untuk memutar roda kehidupan. Cari nafkah, mendidik anak, bergaul dengan teman-teman, baca buku, nyoba resep masakan, ngepoin instagram seleb, nonton drakor. Pokoknya semuanya.

Sayangnya kita suka lupa. Ketika sehat, lupa bahwa kesehatan itu perlu dijaga. Ketika sakit, baru tersadar kesehatan itu mahal harganya. Selain olahraga teratur dan cukup istirahat, tubuh juga butuh suplemen multivitamin terutama ketika menu makan kita kurang variatif, jarang makan buah & sayur serta tetap harus beraktivitas di luar rumah di masa pandemi ini. 

Karenanya, saya minum Therabex dari Combiphar, satu kaplet sehari setiap pagi. Kualitasnya tak perlu diragukan lagi karena Therabex telah dipercaya Indonesia sejak tahun 1985 & terdaftar di BPOM. Kandungan vit C 500 mg & 6 vit B kompleks dalam Therabex setia menjaga daya tahan tubuh keluarga di tengah pandemi. 

Therabex ini jg sugar-free jadi cocok buat mereka yang mengidap diabetes dan yang terpenting harganya ekonomis. 1 box family pack isi 100 seperti ini bisa untuk konsumsi 3 anggota keluarga selama 1 bulanan.

Nah, kalau Moms yang lain gimana? Sudah minum vitamin hari ini? Therabex nya lagi diskon 15% + ada potongan voucher toko Rp 5.000 lho di Combiphar Official Store di Shopee & Tokopedia. Tapi, kuota vouchernya terbatas nih. Jadi sebaiknya beli sekarang deh, takutnya kehabisan.

#TherabexSetiaMenjaga #Sejak1985 #MultivitaminKeluargaIndonesia #KarenaKeluargaNo1
Aktivitas saya mendukung banget untuk di rumah saj Aktivitas saya mendukung banget untuk di rumah saja. Ngedit novel, bikin naskah komik, jadi juri lomba, dan ngurusin batik, semuanya menyenangkan. Meskipun hujan terus selama belasan jam, tetap aja betah di rumah.

Nanti kalo matanya udah terasa capek karena kelamaan ngeliatin gadget, baru deh, butuh ke luar rumah. 

Mumpung saat ini lagi nggak hujan, jalan-jalan, deh, sambil momong bocah, sambil nyari makanan, sambil ngafalin jalan. Btw, sekarang kalo ke mana-mana udah nggak pake GPS. Udah hafal sebagian jalan utama. 

Hmmm ... Penasaran sih, pengen nyoba ke Solo bawa motor. Etapi, bocahnya malah minta ke Semarang. Lhaaa... Ke Solo aja belum tentu berani, je 😅

#lifeinjogja #yogyakarta #hometown
Load More... Follow on Instagram

Join Us

 Blogger Perempuan
PRchecker.info

Lets Eat

Tag

batik belanja online blog budaya buku cerpen editor fashion film financial planner finansial freelancer hijab hijab tutorial hotel hukumonline hukumpedia indonesia jalan-jalan jawa tengah jilbab kerudung kesehatan keuangan kuliner liburan lombok makanan enak menerbitkan buku mobil muslimah parenting pashmina penulis properti restoran savana hijab seni toko online traveling travelling voucher diskon wisata Writer yogyakarta

Posting Terbaru

  • Green Jobs, Peluang Kerja Sambil Memelihara Lingkungan
  • Penggabungan FWD Life dan FWD Insurance Serta Inspirasi Every Heroes
  • Review Kelebihan dan Kekurangan Realme XT
  • Bisnis Online, Sudah Saatnya Melatih Para Pelaku UMKM
  • Tinggalkan yang Lalu, Sambut 2021 dengan Resolusi Baru

Komentar Terbaru

  • Oca on Menjelajah Sumatera Utara Bersama Anak Tercinta
  • Caroline Adenan on Green Jobs, Peluang Kerja Sambil Memelihara Lingkungan
  • Telkom University on Lewat Pintaria, Kuliah Sambil Kerja Jadi Mudah Terlaksana
  • Nunik Utami on Perbedaan Antara Penerbit Mayor dan Indie
  • Catur on Perbedaan Antara Penerbit Mayor dan Indie
Copyright © 2021 Nunik Utami · Part of Blogger Perempuan. built on the Genesis