Yup, saya punya profesi baru!
Sabtu kemarin ada “klien” yang bilang : “Nun, cukurin rambut dong!”
Ha? Saya nyukur rambut??? Nggak salah?
Tapi “klien” itu meyakinkan kalau saya bisa.
Ya sudah, saya langsung ambil sisir, gunting, dan cukuran jenggot. Setelah itu saya dan “klien” itu ambil tempat yang enak, di pinggir lapangan di depan rumah.
Dibawah pohon rindang, sambil keenakan menikmati semilir angin, jadilah saya “tukang cukur”. Hihihihi…
Cukur sana cukur sini, sedikit demi sedikit rambut “klien” itu habis. Saya tertawa-tawa karena hasil cukuran saya yang amat sangat berantakan. Membabat rambut sampai habis, ternyata susah juga lho. Perlu kesabaran karena tidak semudah yang saya bayangkan.
Pisau cukur sudah beberapa kali ganti, dan saya sudah mulai capek. Akhirnya pekerjaan itu tidak bisa saya teruskan karena Rexy sudah bangun dan sama sekali tidak mau digendong oleh yang lain.
Alhasil saya menyerah dan si “klien” mengerahkan bala bantuan alias call a friend. Hihihi.
Setelah ditelepon, Andi, teman kami, datang meneruskan pekerjaan saya itu.
Sambil momong Rexy, saya melihat cara kerja Andi. Wuahhh, Andi jelas lebih lihai. Kepala si “klien” pun cepat plontos. Hehehe.
Btw, kenapa saya mau menerima pekerjaan baru itu? karena si “klien” memang minta dibotakin. Kalau dia minta model tertentu, walahhhh…. Jangan harap deh!! Jangan harap saya mau menerima pekerjaan itu, karena saya sama sekali nggak bisa mencukur rambut!!!
Sepertinya profesi baru saya itu memang harus berakhir sampai disitu saja. Hehehe.
Leave a Reply