• Home
  • About
  • Contact
  • Portfolio
  • Secret!

Nunik Utami

Menulis adalah Merekam Jejak untuk Anak Cucu

  • Artikel
    • Beauty
    • Events
    • Fashion
    • Healthy
    • Tips
  • Finance
  • Parenting
  • Review
    • Book
    • Food
    • Film
    • Hotel
    • Place
    • Product
  • Travel
    • Indonesia
    • Malaysia
    • Thailand
    • Singapore
  • Working
    • Writer
    • Editor
    • Blogger
    • Trainer
  • Story
    • Cerpen
    • Dongeng
  • Savana Hijab
    • Hijab Tutorial
You are here: Home / hariharigw / Pro Kontra Film “Perempuan Berkalung Sorban”

Pro Kontra Film “Perempuan Berkalung Sorban”

February 5, 2009 Nunik Utami Leave a Comment

Sekitar dua minggu yang lalu, gw nonton film Perempuan Berkalung Sorban. Bukunya sendiri malah belum baca.

Film ini bagus, temanya mengangkat kesetaraan gender dalam Islam.

Selama menonton film ini, gw deg-degan. Banyak adegan-adegan dan dialog yang bikin was-was.  Seperti :

– Anisa (diperankan oleh Revalina S. Temat), tokoh utama dalam film ini, ingin sekali belajar berkuda, tapi dilarang oleh ayahnya, hanya karena dia perempuan.

– Para santriwati yang sedang mondok, ingin sekali baca buku, sehingga Anisa (yang waktu itu sudah keluar dari pesantren) menyuplai buku-buku bacaan, tapi pihak pemilik pesantren melarang keras santriwatinya membaca buku, bahkan membakar buku-buku itu, alasannya takut membuat para santriwati “berontak”.

– Ada kyai yang mengatakan bahwa seorang istri tidak boleh menolak “keinginan” suami, termasuk menunda-nunda, apapun alasannya, sebaliknya, jika istri yang “meminta” lebih dahulu, dimasukkan dalam kategori istri yang “gatel” (atau ganjen atau apa, gw lupa istilah yang diucapkan dalam film itu).

– Dalam Islam, tidak dibolehkan istri meminta cerai apapun alasannya, karena di akherat nanti istri yang meminta cerai akan langsung masuk neraka.

Hmm… Asli deh gw deg-degan nonton film ini.  Saat itu gw berpikir, nggak mungkin pesantren mengajarkan hal-hal seperti itu. Apalagi sampai melarang santrinya baca buku. (Salah satunya adalah buku Bumi Manusia-nya Pramudya Ananta Toer).

Yang berseliweran dalam pikiran gw dan membuat  khawatir, nanti apa kata orang tentang pesantren? Kok mengajarkan hal-hal yang nggak edukatif (melarang santrinya baca buku)?. Juga, bagaimana kalau film itu ditonton oleh orang yang menelan mentah-mentah isi dari film itu? Bisa jadi dia akan berpikir yang salah tentang Islam.

Adegan yang bikin gw lega adalah di bagian akhir film. Anisa mengatakan bahwa (intinya)  perempuan itu harus pintar, harus punya cita-cita, harus sekolah yang tinggi, harus berwawasan luas, tidak melulu menggantungkan diri pada suami.

Ternyata bukan cuma gw yang merasa khawatir. Belakangan banyak pihak yang berkomentar macam-macam mengenai film ini. Yang sesatlah, yang nggak baguslah, macam-macam deh pokoknya.

Tapi gw udah tau.  Tujuan utama dari film ini adalah memberi semangat pada semua perempuan agar terus menimba ilmu dan melakukan hal-hal yang disukainya (sepanjang itu tidak melanggar ajaran agama), karena perempuan adalah “rumah” tempat “pulang”nya keluarga. Karena perempuan juga berhak untuk bahagia.

Jadi, pro dan kontranya film ini  tergantung dari mana kita memandang, menilai, dan mengolahnya dalam pikiran kita.

hariharigw

About Nunik Utami

Penulis, Editor, Trainer Penulisan, Mommy.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Search Here

Welcome

Penulis, Editor, Trainer Penulisan, Mommy. More…

  • Email
  • Facebook
  • Google+
  • Instagram
  • LinkedIn
  • Twitter

Archive

Top Posts & Pages

  • Kulkas 2 Pintu Terbaru dari Panasonic, Ini Kelebihannya
  • Pertanyaan yang Sering Muncul Tentang Menerbitkan Buku
  • Bolu Nusa Rasa, Camilan Enak untuk Nonton di Rumah
  • Menjelajah Kehidupan Lewat Film Love Sparks in Korea
  • Wajah Sehat dan Glowing Berkat Perawatan di ZAP Premiere

Subscribe to Blog via Email

Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.

Join 4,115 other subscribers

Follow Instagram @nunikutami

Join Us

 Blogger Perempuan
PRchecker.info

Lets Eat

Tag

asuransi batik belanja online bisnis blog budaya buku cerpen fashion film financial planner finansial gadget hijab hijab tutorial hotel indonesia investasi jalan-jalan jawa tengah jilbab kerudung kesehatan keuangan kuliner liburan lombok makanan enak mobil musik muslimah otomotif parenting pashmina properti savana hijab seni toko online traveling travelling UMKM voucher diskon wisata Writer yogyakarta

Posting Terbaru

  • Kurangi Kemubaziran Pangan Agar Semua Bisa Makan
  • Dua Kejutan Ramadhan: HIVI dan Grand Prize 100 Juta dari Sampoerna
  • Tips Tidur Berkualitas untuk Meningkatkan Produktivitas
  • Pekerjaan Freelance untuk Menambah Penghasilan
  • Beli Baju Koko Pria di Ramadhan Collection ZALORA

Komentar Terbaru

  • hallowulandari on Bolu Nusa Rasa, Camilan Enak untuk Nonton di Rumah
  • Aprilia on Bolu Nusa Rasa, Camilan Enak untuk Nonton di Rumah
  • Alfa on Bolu Nusa Rasa, Camilan Enak untuk Nonton di Rumah
  • wiwid nurwidayati on Bolu Nusa Rasa, Camilan Enak untuk Nonton di Rumah
  • Ria Rochma on Bolu Nusa Rasa, Camilan Enak untuk Nonton di Rumah
Copyright © 2022 Nunik Utami · Part of Blogger Perempuan. built on the Genesis