Pos Indonesia. Wah, ini legendaris banget. Bicara tentang Pos Indonesia, rasanya dekat banget di hati saya. Dulu, alm. Mama saya pernah cerita. Waktu saya masih kecil, Bapak ditawari bekerja di Pos Indonesia. Kalau sekarang, hitungannya jadi semacam ASN. Waktu itu kami masih tinggal di Jogja. Gedung Kantorpos-nya dekat dari rumah. Sayangnya pada saat itu pas Bapak sudah mau siap-siap boyongan pindah tinggal ke Jakarta. Jadi tawaran itu nggak bisa diterima. Sampai sekarang, kalau saya pulang kampung ke Jogja, suka senyum-senyum lihat gedung Kantorpos yang dulu Bapak hampir kerja di situ.
Hingga beberapa tahun terakhir, saya masih sering bolak-balik ke Kantorpos, di Jakarta. Buat saya yang saat itu punya bisnis hijab, Pos Indonesia berjasa banget. Kalau ada pesanan dari luar negeri, andalan saya ngirimnya ya pakai Pos Indonesia. Saya pernah kirim produk ke Malaysia, Hongkong, dan Korea. Semua barang aman dan cepat sampai ke tangan pemesan.
Sudah Ada Sejak Zaman Kolonial
Saya kagum banget sama Pos. Ini kan, sudah ada sejak zaman kolonial Belanda. Itu berarti Pos sudah ada sejak Indonesia belum ada. Tahun 1746, Gubernur Jenderal G.W Baron van Imhoff mendirikan Kantorpos pertama di Jakarta (dulu masih bernama Batavia). Keberadaan pos saat itu sangat penting. Tujuannya adalah untuk menjamin keamanan surat-surat penduduk, khususnya orang-orang yang berdagang dari kantor-kantor di luar Pulau Jawa. Juga, menjamin keamanan surat-surat yang ditujukan ke atau datang dari Negeri Belanda. Selanjutnya, Pos terus hidup melalui jalan dan sejarah yang panjang. Hingga akhirnya tahun 1995 menjadi PT. Pos Indonesia.
Menanti Surat dari Pak Pos
Dulu Pos identik banget dengan kirim-kiriman surat. Saya sempat mengalami masa-masa bahagia menanti kiriman surat. Tahun 1990-an, zaman belum ada internet, kirim-kiriman kabar pun pakai surat. Dulu saya aktif main teater yang medianya TV. Dari situ banyak penonton TV yang kirim surat ke saya, sekadar ingin bersahabat atau kagum sama tayangan teater itu. Nah, saat Idul Fitri atau menjelang ulang tahun saya, surat yang datang semakin banyak. Setiap hari saya dapat surat buanyaaak. Pengirimnya jauh-jauh banget. Ada yang dari luar kota, bahkan luar pulau. Tapi banyak juga sih, surat-surat dari sahabat. Nggak heran kalau saat itu juga saya hobi mengoleksi kertas surat. Buat balas-balas surat dari mereka. Rasanya bahagiaaa banget saat ada Pak Pos datang dan mengantar segepok surat. Berasa banyak teman, gitu.
Saya juga sering baca surat-surat dari dan untuk adik-adiknya Mama. Adik-adiknya Mama ada yang tinggal bareng sama saya, ada juga yang masih tinggal di Jawa. Nah, mereka sering kirim-kiriman surat. Saya baca sambil senyum-senyum, deh. Soalnya bahasa ngobrol biasa beda banget dengan bahasa di surat. Di surat, agak resmi semi romantis. Lucu deh, pokoknya.
Eh iya, masih ingat Bis Surat dan Boks Surat? Dulu saya paling senang melongok kedua benda ini. Walaupun terdengar aneh sih, karena walau dilongok seperti apa pun surat-surat yang sudah masuk ke dalam Bis Surat ya sudah nggak kelihatan lagi 😀
Di Era Millenial, Pos Indonesia Punya Apa?
Ini yang bikin saya makin takjub sama Pos Indonesia. Perusahaan ini benar-benar tak lekang waktu. Terus saja hidup meski zaman sudah berubah.
Lalu, di era millenial ini, Pos Indonesia punya apa?
Banyak!
Nih, simak, ya!
Layanan kirim barang
Seperti yang saya ceritakan di awal, kita bisa kirim barang dengan menggunakan jasa Pos Indonesia. Saya tuh, sering menggunakan jasa pos bukan hanya pada saat kirim produk jualan, tapi juga ketika kirim barang pribadi. Pernah waktu saya pulang ke Jogja, teman-teman titip beli kebaya dan kain batik. Berhubung saya pulangnya malas menggunakan bagasi pesawat, akhirnya barang titipan teman-teman saya kirim saja ke Jakarta, pakai pos.
Tarif layanan kirim barang ini lebih bersahabat dibandingkan menggunakan jasa pengiriman lain, dengan waktu pengiriman yang sama. Saat mengirim barang, petugas akan membebankan biaya perkiraan asuransi. Nah, sudah pakai asuransi pun harga masih tetap nyaman di kantong.
Kalau kamu belanja online juga bisa banget minta dikirim pakai Pos. Apalagi kalau Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas). Siapa tahu kamu mborong banyak belanjaan, sehingga butuh pengiriman yang aman, cepat, dan ongkos kirimnya sangat terjangkau.
Kamu yang punya online shop juga bisa banget nawarin ke para customers untuk kirim barang menggunakan Pos. Iya, biar ongkos kirimnya bisa lebih hemat. Pasti customer-mu senang dan akhirnya repeat order terus.
Layanan kirim uang
Yang ini nggak kalah penting, terutama buat kamu yang mau kirim uang buat orang-orang di desa atau di mana pun mereka berada. Nggak semua daerah sama kayak di Jakarta yang mesin ATM-nya tersebar hingga ke sudut kota. Pos berjasa banget untuk mengirim dan menerima uang di desa, terutama jika di desa tersebut belum banyak terdapat mesin ATM.
Lagipula, banyak juga orangtua yang belum bisa menggunakan mesin ATM. Nah, pakai Pos ini caranya lebih praktis, jadi mereka paham.
Jaringan Pos sudah tersebar luas, lho. Pos punya 4.800 Kantorpos online. Jumlah titik layanannya mencapai 58.700 titik, baik itu di Kantorpos, Agenpos, Mobile Postal Service, dan lain-lain. Semuanya ada hingga di tingkat kecamatan.
Kita juga bisa pilih layanannya. Ada Weselpos Instan, Weselpos Prima, Weselpos Transfer Tunai, dan Weselpos Kemitraan. Ini untuk kirim uang dari dan ke dalam negeri. Yang ke luar negeri ada juga, yaitu menggunakan Western Union, International Express Money Order (IEMO), BNI Wesel PIN, Wesel Instan BCA, Wesel Instan BSM, Wesel Instan CIMB Niaga, Wesel Instan Arsema (Moneygram), Wesel Instan Ebays, dan Wesel Instan Telkomsel.
Kirim uang ke orang tersayang di mana-mana, jadi lebih mudah.
Layanan beli logam mulia
Seiring berjalannya waktu, sekarang orang-orang sudah mulai lebih “melek” investasi. Salah satunya adalah investasi logam mulia. Pos Indonesia menyediakan layanan bagi siapa saja yang ingin berinvestasi. Emasnya juga logam mulia resmi dari Antam.
Kadang-kadang saya suka mikir, kalau beli logam mulia di toko emas, dijamin asli dan bersertifikat nggak, ya. Takutnya ada yang nggak resmi. Makanya biar pasti, belinya di tempat-tempat terpercaya seperti Pos Indonesia.
Inovasi lain
Selain pelayanan yang sudah ada sejak dulu seperti di atas, Pos Indonesia juga punya inovasi lain. Misalnya, pembangunan Postshop yang memberikan layanan one stop shopping. Layanan ini ada Postal Services (jasa ritel), yaitu layanan pengiriman surat, paket, jasa keuangan, lalu ada penjualan Postal items (menjual meterai, prangko, produk filateli dan lain-lain), serta layanan Online Shopping.
Jadi, Pos Indonesia sudah bukan lagi berupa Kantorpos konvensional. Sekarang sudah berubah menjadi Kantorpos modern.
Pantas saja, Pos Indonesia berjaya dari zaman kolonial sampai era millenial begini. Mereka bisa ngikutin perkembangan zaman, bahkan inovatif, sih. Yuk, pakai jasa Pos Indonesia lagi!
Leave a Reply