Jadi perempuan memang unik. Banyak hal yang menarik perhatiannya. Oleh karena itu, saya bisa mengerti ketika salah seorang teman berkata bahwa perempuan itu mudah dibujuk untuk membeli. Maka, ketika ingin menjual suatu produk, juallah produk yang berhubungan dengan perempuan.
Saya tertawa, membenarkan kata-kata si Teman, sekaligus berkaca pada diri sendiri, yang sering mudah dibujuk untuk membeli.
Menjelang lebaran begini, saya selalu merencanakan masakan yang harus dibuat. Sebab, sebagai anak tertua, adik-adik berlebaran di rumah. Saudara-saudara juga biasanya datang di hari pertama, untuk silaturahim sambil makan-makan dan ngobrol.
Selain merencanakan hidangan, saya juga selalu terpikir dengan peralatan masak dan makan. Maklumlah selama ini peralatan makan sehari-hari ya seadanya saja. Piring, mangkuk, gelas, dan panci, yang biasa-biasa saja. Paling hanya satu dua panci cantik yang saya gunakan, itu pun warisan dari alm. Mama.
Nah, menjelang lebaran kali ini, saya pengin punya peralatan makan atau toples yang agak cantik. Jadilah saya iseng ke toko, lihat-lihat peralatan makan.
Duh, perempuan dan perabotan rumah tangga memang tidak bisa dipisahkan. Piring porselen, cangkir motif shabby chic, tempat makan klasik, toples kerupuk ala hotel, semuanya tampat menggiurkan. Rasanya, semuanya ingin dibeli saat itu juga, kalau tidak ingat isi dompet!
Toko yang saya tuju tidak bergitu jauh dari rumah. Saya ke sana bawa motor sendiri, mumpung dekat. Alasan saya pergi sendiri juga agar bisa leluasa pilih-pilih sambil lihat-lihat barang lain, tanpa ada yang terganggu. Ya, saya termasuk perempuan yang senang berlama-lama berbelanja. Sekalian window shopping boleh, kan?
Cangkir teh motif shabby chic-nya ada beberapa warna, lho. Ada yang dasar biru bunga-bunga pink, ada juga yang dasarnya merah dengan bunga-bunga biru. Selain itu, ada yang berwarna dominan gold. Semuanya cantik dan elegan banget di mata saya.
Tempat makannya juga ada beberapa pilihan. Saya bingung menentukan pilihan. Setelah memikirkan segala macam, yaitu yang sesuai kebutuhan serta desain dan motifnya bagus, saya tak juga bisa memilih.
Setelah pikir sana-sini, dan menyadari barang-barang pecah belah itu berat, saya memutuskan untuk mencari bala bantuan. Ya untuk memutuskan pilihan, juga untuk membawanya ke rumah.
Lalu, apa yang terjadi? Saya pun menelepon suami agar menyusul ke toko tersebut. Tahu begini sih, tadi minta antar saja, ya :)).
Setelah ada “kepala lain”, akhirnya saya bisa memutuskan, untuk membeli yang perlu-perlu saja. Tempat makan porselen, toples kerupuk ala hotel, toples kue, dan sendok, masuk ke keranjang belanja.
Itu saja? Hmm … ada lagi. Bukan barang pecah belah, sih. Tapi, kue-kue lebaran π
Tenang deh, ada yang bantu membawakan belanjaan ini.
Sri. R says
Betul bgt mba.. Klo boleh tau alamat tokonya dmna ya mba.. Lucu2 ..klo deket st mau coba dtg.. Trimakasih
Nunik Utami says
Di Cibubur, Mbak. Nama tokonnya Arundina. Jl. Raya Lapangan Tembak, Cibubur, Jakarta Timur. Selamat hunting, ya π