Siapa yang tidak tahu Papua? Daerah di timur Indonesia ini terkenal hingga ke seluruh pelosok negeri, karena keindahan panorama, kekayaan alam, serta keunikan etnisnya. Sebegitu istimewanya Papua, sampai ada negara lain yang menginginkan Papua menjadi bagian dari mereka.
Sumber: Pixabay
Sayangnya, pendidikan anak-anak di Papua belum maksimal. Daerah yang cantik ini belum dibarengi dengan kesetaraan kualitas pendidikan masyarakatnya. Masih banyak anak usia anak hingga remaja yang belum mahir membaca, menulis, dan berhitung. Bahkan anak kelas lima dan enam banyak belum lancar membaca, padahal harus bisa mengikuti kurikulum nasional.
Bhrisco Jordy Dudi Padatu, Putera Daerah yang Peduli Pendidikan
Siapa yang tidak mengenal Bhrisco Jordy? Tentu saja banyak orang yang tidak mengenalnya. Sebab, Bhrisco bukan influencer atau pegiat media sosial yang wajahnya sering wira-wiri di internet. Namun, pria bernama lengkap Bhrisco Jordy Dudi Padatu, bisa dikatakan sebagai pahlawan bagi pendidikan anak-anak Papua saat ini.
Sumber: Aminef
Bhrisco lahir dan besar di Papua. Melihat kondisi pendidikan anak-anak di Papua, Bhrisco tergerak untuk berpartisipasi dalam meningkatkan kualitasnya, karena anak-anak itulah generasi penerus negeri ini. Setelah melakukan pengamatan, ternyata kualitas pendidikan anak-anak yang masih rendah disebabkan karena jumlah SDM guru yang belum mencukupi. Selain itu, kemampuan SDM guru yang ada pun masih minim.
Berdasarkan kondisi dan hasil pengamatan inilah Bhrisco merintis program Papua Future Project (PFP). Apa itu Papua Future Project?
Papua Future Project, Tingkatkan Kemampuan Akademik dan Nonakademik
Kegiatan Papua Future Project dititikberatkan di Pulau Mansinam, yang letaknya sekitar enam kilometer dari Kabupaten Manokwari, Papua Barat. Di Pulau Mansinam hanya ada satu Sekolah Dasar. Biasanya guru baru datang pukul sembilan pagi dan pulang pukul 12 siang. Proses belajar mengajar pun menjadi tidak maksimal. Selain itu, Bhrisco memilih Pulau Mansinam karena daerah ini adalah tempat penyebaran agama Kristen dan dianggap sebagai tonggak peradaban Papua. Oleh karena itu pengembangan sumber daya manusia dan aspek pendidikan harus lebih diperhatikan.
Sebagai Ketua Papua Future Project, Bhrisco mengadakan Pojok Baca serta kelas-kelas tambahan bagi anak-anak, yang diadakan setiap hari Sabtu. Semuanya diberikan secara gratis.
Sumber: Viva
Pelajaran utama yang diberikan pada kelas ini adalah membaca, menulis, dan berhitung. Tambahannya adalah pengetahuan lain yang berkaitan dengan kesehatan seperti pencegahan penyakit, vaksinasi, serta dampak pernikahan dini. Dalam bidang lingkungan dan alam, misalnya perubahan iklim, pencemaran laut, dan cara mendaur ulang sampah.
Motto Papua Future Project adalah Every Child Matters. Bhrisco berharap, anak-anak mendapatkan tambahan pendidikan akademik dan nonakademik, sehingga kualitas pendidikan mereka setara dengan kualitas pendidikan anak-anak di daerah lain.
Proses Pelaksanaan Program
Brischo membentuk program Papua Future Project tahun 2021 bersama 10 orang lainnya, dengan Brischo sendiri yang bertindak sebagai koordinator. Selama menyiapkan project, mereka mengadakan pertemuan tiga kali dalam seminggu.
Brischo memberikan program pendampingan pembelajaran bagi anak-anak. Berhubung tahun 2021 masih suasana pandemi, sistem pendampingan ini dilakukan dengan cara memutarkan video untuk anak-anak. Pemutaran video ini dilakukan oleh tim Papua Future Project di Jakarta.
Sumber: Tempo
Ketika masa pandemi selesai, kegiatan belajar mengajar kembali dilakukan secara tatap muka. Brischo memberikan pendampingan dengan cara yang menyenangkan, agar anak-anak merasa nyaman dan materi pelajaran bisa dikuasai dengan baik.
Proses program ini tentu saja mengalami kendala. Pemberian materi secara tatap muka, memerlukan dana, terutama transportasi. Pulau Mansinam dapat dicapai dari Kabupaten Manokwari, dengan transportasi kapal. Penyeberangan pergi pulang dari Kabupaten Manokwari ke Pulau Mansinam dan sebaliknya, memerlukan biaya sewa kapal sekitar Rp300 ribu. Kegiatan ini mengalami kendala, ketika dan dari pemerintah belum kunjung cair.
Perluasan Wilayah Program
Saat ini Brischo sedang menempuh pendidikan S1 di President University, jurusan International Relations with Diplomacy. Program Pojok Baca dari Papua Future Project pun sudah merambah daerah lainnya yaitu 13 kampung binaan di Kota Jayapura, Kabupaten Sorong, Kabupaten Raja Ampat, Kabupaten Manokwari, dan Kabupaten Manokwari Selatan.
Brischo dan tim mengenalkan program ini pada masyarakat di manapun berada, dengan mengandalkan media sosial. Brischo memiliki tujuan, program ini dapat tersebar lebih luas lagi dan semakin banyak anak Papua yang bisa diberikan fasilitas pendampingan peningkatan kualitas pendidikan.
Sosok Inspiratif
Brischo telan menjadi sosok inspiratif bagi tanah kelahirannya. Program Papua Future Project pun berkembang. Dari yang awalnya hanya dilakukan oleh 15 orang dengan memfasilitasi 80 anak, sekarang sudah berhasil memfasilitasi 500 anak. Bahkan info kegiatan ini sudah tersebar ke seluruh Indonesia, sehingga setidaknya ada 270 pemuda Indonesia yang memberikan donasi untuk berjalannya program ini sampai satu tahun ke depan.
Berkat kegiatannya yang inspiratif ini, Brischo meraih Apresiasi Semangat Astra Terpadu (SATU) Indonesia Awards 2022 kategori pendidikan. Lalu, pada 2023, program Papua Future Project mendapat dukungan dari Pemerintah Daerah Papua Barat dalam bidang Kesatuan Bangsa dan Politik, berpua dana hibah setiap tahun.
Sumber: Pixabay
Sepak terjang Brischo memberikan dua sisi manfaat bagi bangsa ini. Di satu sisi, memberi manfaat bagi anak-anak Papua dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Di sisi lain, memberi inspirasi pada anak muda Indonesia dalam memajukan negeri.
Leave a Reply