Masih ingat Pasaraya Dept Store yang di Blok M, kan? Setidaknya, remaja tahun 1990-an pasti pernah main ke tempat ini. Soalnya daerah ini pernah jadi tempat yang hits banget di kalangan anak muda, sebagai tempat hang out paling asyik.
Pasaraya yang sudah ada sejak 1974, sampai sekarang masih eksis, lho. Hebat banget, bisa bertahan di tengah menjamurnya mall di Jakarta.
Sekarang, sudah tidak ada embel-embel “dept store” di belakang nama Pasaraya. Sebab, tempat ini sudah bukan hanya sebagai tempat belanja. Fungsinya sudah meluas menjadi tempat kumpul keluarga, tempat makan, bahkan sudah ada kantor-kantor start up yang menempati gedung ini.
Iya, Pasaraya sudah tampil dengan wajah baru. Sejak beberapa tahun yang lalu pun Pasaraya sudah punya masjid bagus, besar, dan nyaman, sebagai tempat ibadah, di lantai lima. Ini penting banget, karena kita nggak perlu repot cari masjid ke luar gedung, kalau sedang main di mall. Saya juga sangat mengapresiasi mall yang punya masjid besar, karena masih banyak mall yang menyediakan tempat shalat yang kurang layak.
Saat ini Pasaraya juga terus berkembang dan memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya kaum milenial. Termasuk kebutuhan edukasi, lho. Salah satunya adalah edukasi spiritual. Di bulan Ramadan ini, Pasaraya menggelar pameran Al-Qur’an. Temanya 7 Al-Qur’an Terunik. Sesuai tema, ada tujuh Al-Qur’an paling unik yang dipamerkan di Pasaraya, yaitu:
Al-Qur’an Terbesar. Ukurannya 3 x 3 m dengan berat 150 kg. Dinamakan Mushaf Wonosobo karena ditulis tangan langsung oleh dua orang santri Pondok Pesantren Al-Asy’ariyah di Wonosobo, Jawa Tengah. Dibuatnya memakan waktu sekitar dua tahun, yaitu 1991-1993.
Al-Qur’an Terkecil. Yang ini unik banget. Saking kecilnya, ditempatkan di wadah cincin Bisa dibaca sih, tapi harus pakai kaca pembesar. Diberi nama Mushaf Istanbul karena merupakan hibah dari Turki untuk Indonesia. Al-Qur’an ini juga ditulis tangan oleh Sayid Muhammad Abdul Latif dari Arab Saudi, tahun 1980-an.
Al-Qur’an dengan Huruf Braille. Sesuai namanya, disebut Mushaf Braille. Iya, ini mushaf khusus para penyandan tuna netra. Diterbitkan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an Kementerian Agama, tahun 2012 dan 2013.
Al-Qur’an Terindah. Yang ini disebut Mushaf Istiqlal. Dikatakan terindah karena ada 40 ragam hias berupa motif-motif dari seluruh Indonesia. Pengerjaannya agak lama, yaitu empat tahun, karena ragam hiasnya itu memang rumit dan detail.
Al-Qur’an Terberat. Wajar ya jadi yang terberat, soalnya terbuat dari marmer dan disebut Mushaf Marmer. Kepikiran aja ya, membuat Al-Qur’an di marmer. Bagus banget lho ini. Kayaknya bagus kalau dipajang di dinding. Eh, tapi butuh dinding selebar apa ya, untuk memuat semua ayat Al-Qur’an?
Al-Qur’an Kuno-Kunoan. Iya, kuno-kunoan, bukan kuno betulan. Disebut seperti ini karena jika dilihat sekilas, mirip manuskrip kuno. Memang hanya replika, sih. Sebagian Al-Qur’an yang dipamerkan di sini tidak semuanya asli, karena kendala mindahin barangnya. Takut rusak, gitu. Selain itu, sebetulnya ini juga bukan mushaf kuno sesungguhnya. Memang ada satu daerah yang khusus membuat Al-Qur’an yang mirip Al-Qur’an kuno.
Al-Qur’an Tertua. Yang satu ini memang tua betulan, tertua di dunia. Mushaf Tertua ini ditulis pada abad ke-1 oleh Masyhad Husaini. Tulisannya tanpa tanda titik dan tanda baca. Yang mencengangkan, ini adalah salah satu dari tujuh salinan mushaf yang dikeluarkan oleh Utsman bin Affan.
Unik-unik banget, kan? Biasanya Al-Qur’an itu dipamerkan di Museum Al-Bayt, TMII dan Museum Istiqlal. Pameran yang ada di Pasaraya Blok M ini berlangsung tanggal 24 Mei-10 Juni 2018.
Selain itu juga ada pameran kaligrafi, lho. Kaligrafi yang dipamerkan berupa kaligrafi hiasan mushaf, kaligrafi dekorasi, kaligrafi naskah, dan kaligrafi kontemporer.
Semua ini ada di program Ramadan Raya Feast. Setiap hari juga ada pertunjukan tarian sufi, dua kali sehari.
Oh ya, namanya juga mau lebaran, ya. Kamu yang kepengen belanja baju lebaran di sini juga banyak tawaran diskon sampai 70%.
Kuy lah, main ke Pasaraya Blok M!
Hai mba Nunik. Aku juga baru tahu kalau ada satu daerah loh yang memang memproduksi al quran kuno-kunoan nih mba. Unik juga ya. Aih aku pengen juga datang lagi mba sekalian melihat pameran ini lagi 🙂
Mba Nuniiiik, jadi beli baju apa beli makeup nih di Pasaraya? Hehe, aku pengen kesana lagi pengen ngajak anak sekalian belanja belenji..
Al-Quran nya gede banget itu, baru kali ini keknya ada pameran Al-Quran yg kek gini di dalam Mall,
Pasaraya yang dulu dan sekarang emang beda ya,, terus kemaren seneng banget bisa liat pameran Al-Qur’an juga.
Pasti tahu dong PASARAYA yang ada di Blok M ini. Image beli baju muslim disini belum hilang ya, terus dipertahankan. Aku udah nyoba beli sepatu disana dengan harga yang terjangkau.
Kayaknya dulu pertama cuman di Pasaraya deh yang pelopor Mall yang menyediakan mesjid cukup luas tapi bukan di area parkir gedung aja
Seru ya mbak ngabuburit di Pasaraya, rameee dan banyak yang dilihat.
Pasaraya blok M jadi modern banget ya mbak, apalagi ada mesjid yg megahnya juga di dalam mall