Manggar, ibukota Belitung Timur, dijuluki Kota Seribu Kedai Kopi. Penduduk Belitung memiliki kebiasaan minum kopi yang sudah berlangsung secara turun-temurun sejak zaman penjajahan Belanda. Awalnya adalah para penjajah Belanda yang memiliki kebiasaan minum kopi sebelum beraktivitas. Hingga sekarang penduduk Belitung selalu minum kopi sebelum pergi bekerja.

Di sepanjang jalan di Kota Manggar, kedai kopi sangat mudah dijumpai. Tak heran, banyak orang yang mengatakan belum ke Manggar kalau belum minum kopi Manggar. Jangan bayangkan kedai-kedai kopi ini megah, mewah, dan berdesain indah seperti café-café di mal besar. Kedai-kedai ini sangat sederhana, hanya berupa warung dengan meja dan bangku kayu yang diatur berjajar.

Saya singgah di salah satu kedai kopi yang bernama Aloy Coffee. Jika dilihat dari depan, kedai ini sama saja dengan kedai-kedai lainnya yaitu hanya menampakkan bangku dan meja yang tersusun rapi. Namun, jika masuk ke bagian dalam, kita akan menemukan pemandangan yang sangat berbeda. Ya, di bagian dalam Aloy Coffee tersedia kantin terapung yang “terbang” di atas sebuah danau. Kita bisa memesan kopi hitam atau kopi susu, baik panas maupun dingin. Kopi khas Manggar ini berwarna hitam pekat, namun tidak terlalu kental. Minuman pilihan lainnya adalah es jeruk kunci. Minuman ini hampir sama dengan minuman perasan jeruk nipis. Bening dan segar.

Yang membuat saya tak berhenti berdecak kagum adalah pemandangan di sekitar kantin terapung. Langitnya berwarna biru jernih, dihiasi dengan awan-awan putih yang bergumpal. Air danau berwarna biru tua yang tertiup angin menciptakan gelombang kecil yang sangat indah. Di tempat ini kita bisa menyewa selancar air dan banana boat dengan harga 50 ribu per jam. Harga ini masih bisa nego. Jadi, jangan ragu untuk menawar.



Info:
· Es jeruk kunci Rp. 2.500/gelas
· Kopi Manggar Rp 3.000-5.000/gelas
wah sayang aku ngopinya di warung kopi yg ada di kota jadi nggak bisa sambil memandang pantai. Fotonya lengkap pisan euyy… aku keasyikan ngopi sih sampe lupa foto hehehe.. 🙂
Aku justru terbalik, nggak terlalu menikmati kopi tapi asyik banget motret pemandangan :))
Aku justru terbalik, nggak terlalu menikmati kopi tapi asyik banget motret pemandangan :))
Hahaha… Kya suami ku dong.. Sibuk kesana kemari cr objek fto… Ya drpd kopi nya dingin kuabisin sklian 😛
Hahahaha … ke betulan aku nggak terlalu hobi minum kopi. Jadi cari objek foto aja 😀
mantap sekali warkopnya, iyalah belitung mah banyak pantai ya
Banyak pantai dan banyak warung kopi 😀
Saya milih jeruk Kuncinya hehee
harga bersahabat dengan kantong
salam sehat dan semangat mbak Nunik
Saya juga, Mas. Kalau kopi, sesekali aja. Hehehe… Salam sehat juga ya, Mas.
Aha, perkenalan pertama saya dengan kopi beneran yang bukan kopi instan ya di Belitung mbak. Kalo di Manggar saya sukanya nongkrong di deretan warkop samping pasar. Kalo di Tanjung Pandan di Kong Djie. Tapi dari semuanya paling favorit tetep Es Jeruk Kunci, juara!
Waah, saya jadi kepengen ke sana lagi, Mbak. Kayaknya asyik banget bisa nongkrong di banyak kedai kopi. Bisa santai sambil menikmati suasana, ya.