Saya tuh, paling anti ke Pegadaian. Asumsi saya, Pegadaian adalah tempat untuk menggadaikan barang, di saat kita lagi kepepet banget soal keuangan. Sementara, dari dulu saya berprinsip, sebutuh-butuhnya uang, jangan sampai menggadaikan apapun. Barang yang sudah dibeli, nggak boleh “diberikan” kepada pihak ketiga, apalagi dijual, untuk mendapatkan tambahan uang. Lebih baik cari tambahan pekerjaan daripada harus “menitipkan” barang. Saya rasa stigma ini juga muncul di masyarakat yang lebih luas. Meskipun banyak juga orang yang hobi “menyekolahkan” sesuatu ke Pegadaian.
Sampai suatu saat, saya mendengar info bahwa Pegadaian memberi fasilitas pada siapa saja yang ingin berinvestasi berupa logam mulia (LM). Saat ini barulah saya “melirik” Pegadaian. Sebab, cabang Pegadaian ada di mana-mana. Sementara, tempat jual beli LM yang selama ini saya ketahui, lokasinya agak jauh dari tempat tinggal. Agak malas juga kalau harus ke sana. Ditambah lagi, kabarnya, kalau membeli LM di tempat itu, antrenya lama banget.
Akhirnya saya benar-benar tahu tentang Pegadaian, saat hadir di acara Halal Lifestyle ala Milenial Pegadaian. Nah, di sini saya juga tahu bahwa Pedagaian pun ada yang syariah. Jadilah saya makin ingin tahu lebih banyak tentang Pegadaian.
Punya Banyak Produk Pembiayaan dan Investasi
Ternyata Pegadaian bukan melulu soal menggadaikan barang. Lembaga ini memiliki banyak produk pembiayaan dan investasi. Sebut saja Arrum Haji (tabungan untuk naik haji), Multi Pembayaran Online (melayani pembayaran tagihan listrik, pulsa, air, pembelian tiket kereta api, dll), Amanah (pembiayaan kendaraan bermotor syariah), Mulia (layanan penjualan emas batangan), dan Tabungan Emas (layanan untuk menabung LM).
Produk-produk tersebut semuanya berbasis syariah. Saat ini, Unit Usaha Syariah (UUS) turut serta menanamkan prinsip konsumsi halal lisfestyle di kalangan millenials dengan cara mengenalkan produk-produk tersebut. Hal ini disebabkan karena adanya bonus demografi, yaitu banyaknya kalangan millenials, sehingga segmen pasar mulai beralih ke kalangan tersebut.
Mengapa pilih Pegadaian Syariah? Tentu saja agar transaksi keuangan ini dapat lebih memberikan rasa aman dan nyaman. Pegadaian Syariah dan konvensional, jelas berbeda. Perbedaan ini terdapat pada akad perjanjiannya, cara menentukan biaya gadainya, dan operasional pegadaiannya.
Tabungan Emas
Di antara produk-produk Pegadaian Syariah, saya paling tertarik dengan Tabungan Emas. Sesuai namanya, di sini kita bisa menabung emas. Setornya tetap berupa uang tunai, tapi saldonya tercatat berupa emas yang besarnya sesuai dengan banyaknya uang yang ditabung, berdasarkan harga emas yang berlaku saat itu. Pada saat ini harga emas misalnya Rp700rb/gram. Kalau kita menabung sebesar itu, berarti saldonya adalah satu gram emas.
Emas yang dimaksud adalah logam mulia (LM), ya. Bukan perhiasan. Ini beda banget. LM ini yang biasa kita sebut emas batangan. Harganya lebih murah dibandingkan dengan emas perhiasan, karena LM tidak memerlukan biaya pembuatan. Sementara, emas yang sudah menjadi perhiasan, harganya lebih mahal karena dibebankan biaya pembuatan. Jadi, nabung LM jauh lebih mudah, murah, dan menguntungkan.
Cara nabungnya juga mudah banget. Tinggal datang ke Pegadaian Syariah untuk membuka tabungan emas. Selanjutnya, nabung uang seperti biasa.
Arrum Haji
Produk yang juga menarik bagi saya adalah Arrum Haji. Ini adalah program nabung untuk berhaji dengan cara menggadaikan emas. Jadi, dengan emas seberat 3,5 gram saja, kita sudah bisa mendaftakan diri untuk berhaji dan mendapatkan seat kuota haji.
Peran Millenials Berdampak Besar
Hari gini, millenials itu pegang peranan banget, ya. Lihat saja! Dahulu, pengusaha itu biasanya orang yang sudah “berumur”. Sekarang, usia 20-an juga sudah banyak yang menjadi pengusaha. Karenanya, kaum millenials sudah waktunya memikirkan investasi. Bagaimana pun, peran millenials itu berdampak besar. Bukan hanya bagi diri sendiri tapi juga berdampak pada negara. Jika kaum millenials rajin berinvestasi, nantinya bisa menciptakan lapangan pekerjaan, sehingga membantu negara dalam hal mengentaskan kemiskinan.
Begitu pentingnya millenials berinvestasi terutama secara syariah. Itu sebabnya Pegadaian Syariah mengajak para millenials berdiskusi mengenai hal ini. Ada Ustad Ahmad Ifham Sholihin, Beni Martina Maulan (Kepala Divisi Unit Usaha Syariah PT. Pegadaian, Aliyah. L. Sayuti dan Majda Jedda (influencer) sebagai narasumber.
Beruntung banget saya bisa ikutan diskusi ini. Saya jadi tahu bahwa Pegadain itu jangan dihindari. Justru harus didatangi, sebagai wadah berinvestasi. Ada yang mau ikutan saya nabung emas di Pegadaian Syariah?
fitri3boys says
Alhdamdulillah udah ikutan juga mba…walau sekarang belum nabung lagi nih sedari abis lebaran kemarin