Mudik? Itu sih, sudah rutinitas tahunan, ya. Setiap Lebaran, sebagian besar warga Jakarta pulang ke kampung halaman untuk berkumpul dan merayakan Lebaran bersama. Maklum, penduduk Jakarta benar-benar heterogen. Rasanya di kota besar ini, semua suku ada. Itu sebabnya setiap Lebaran mudik itu seakan menjadi tren.
Lebaran tahun ini saya juga mudik. Bedanya, mudik kali ini ada tambahan keistimewaan. Sebab, saya ikutan mudik bersama Daia, melalui program #MudikWarnaWangiDAIA
Siapa sih, yang nggak tahu Daia? Detergent no. 1 di Indonesia ini menghadirkan program mudik bersama. Program ini ditujukan kepada para pelanggan Daia. Jadi, para pelanggan Daia ini diberi fasilitas tiket kereta api untuk mudik. Kereta apinya istimewa banget karena menggunakan kereta pariwisata.
Tentu saja nggak bisa semua pelanggan dapat fasilitas ini. Diseleksi dulu pastinya. Beruntung banget saya bisa jadi salah satu pelanggan yang dapat fasilitas tersebut.
Satu keluarga diberikan maksimal empat tiket. Rute mudiknya ada dua. Pertama, Jakarta – Surabaya (boleh turun di kota-kota tujuan seperti Cirebon, Solo, dan beberapa kota lain sampai Surabaya). Kedua, Surabaya – Jakarta (juga boleh turun di kota yang diinginkan asalkan sesuai rute yang dilewati oleh kereta api ini).
Sebenarnya saya mudik ke Jogja. Sayangnya kereta ini lewatnya Solo. Nggak lewat Jogja. Ya udah, saya pilih turun di Solo. Dari Solo nanti bisa lanjut naik Prameks ke Jogja. Kan, dekat. Paling lama hanya satu jam.
Kereta Istimewa
Daia nih, nggak tanggung-tanggung dalam memberikan fasilitas. Tiket kereta yang diberikan kepada para memudik ini adalah kereta Bangunkarta khusus gerbong pariwisata.Ya ampun, ini kereta udah kayak pesawat! Bagus dan nyaman banget. Kursinya dua-dua dengan jarak antarkursi yang lebar. Bagi pemudik yang badannya tinggi, nggak perlu khawatir lututnya nyentuh punggung kursi depan.
Setiap kursi juga dilengkapi selimut, bantal, serta meja yang terlipat di lengan kursi. Lantainya full karpet. Duh, saya seneng banget nih, kalau bagian lantainya dilapisi karpet tebal kayak gini. Rasanya pengen duduk di bawah sambil senderan dan baca buku. Berhubung ini di kereta, ya udah, cuma bisa lepas sepatu sambil ngerasain halusnya karpet yang bersentuhan dengan telapak kaki.
Fasilitas lain? Banyak! Simak di bawah ini, ya!
Restorasi Prasmanan
Ini kali pertama saya naik kereta pariwisata. Dengan program #MudikWarnaWangiDaia, Daia memang ingin memberikan pengalaman seru yang mungkin saja belum pernah didapat oleh para pemudik. Makanya Daia ngasih fasilitasnya kereta exclusive priority kayak gini.
Nah, di sini para pemudik dapat fasilitas makan untuk buka puasa. Makannya berupa hidangan prasmanan, di ruang restorasi. Iya, kereta pariwisata ini dilengkapi dengan ruang restorasi. Selain makanan utama, ada banyak snack yang bisa dinikmati setelah buka puasa. Eh, anak-anak yang nggak puasa boleh banget bolak-balik nikmatin snack ini.
Malamnya, setelah jam buka puasa lewat, kita juga boleh pesan mie instan di restorasi. Ruangan yang dingin di dalam kereta memang bikin saya dan para penumpang lain jadi kepengen makan mie rebus hangat. Tinggal bilang ke mbak-mbak atau mas-mas pramugari/a aja, terus langsung dibuatin mie. Semua snack dan mie instan ini adalah produk dari Wings Food. Sodaraan sama Daia yang dari Wings.
Toilet Bersih dan Nyaman
Sekarang, bahas toiletnyanya, ya. Tahu kan, toilet gedung atau hotel atau bahkan rumah? Nah, toilet di kereta pariwisata ini serapi, senyaman, dan sebersih itu.
Pokoknya mudik kali ini benar-benar menyenangkan, deh. Mau banget kalau tahun depan diajakin lagi sama Daia untuk mudik bareng 😀
Leave a Reply