<span style="font-family: georgia,times new roman,times,serif;
“><span style="font-family: georgia,times new roman,times,serif;
“>Satu minggu terakhir benar-benar minggu yang menyesakkan buat saya. Saya harus memenuhi janji pada seorang editor salah satu penerbit. Lagi-lagi, saya hanya diberi waktu satu minggu. Mungkin disinilah saya harus mulai belajar mengelola waktu.
Setiap malam saya mengetik naskah itu hingga dini hari. Kalau masalah semangat, saya justru sedang “panas-panasnya”. Tapi rasa mengantuk kadang susah diajak kompromi. Akhirnya saya membuat naskah itu sebisanya.
Hari Sabtu saya membatalkan kunjungan ke pernikahan seorang teman. Bukan apa-apa, saya merasa sangat tidak enak bepergian sementara “utang” menumpuk. Tapi hari Minggunya saya pergi juga. Ke pernikahan teman. Selain karena dia adalah teman dekat, saya juga perlu refreshing melihat-lihat dunia luar sejenak.
Mata saya lelah sekali karena belasan jam sehari menatap layar komputer. Sekarang, wajah saya terlihat layu karena sering begadang, badan saya juga agak meriang, mungkin karena kurang istirahat.
Seorang teman sempat bercanda dan bertanya “blom sakit ya?” Hehehe. Dia mungkin sengaja berkata begitu agar saya ingat Istirahat.
Akhirnya naskah itu selesai juga. Saya berhasil menaklukan diri sendiri dengan menyelesaikan sekitar seratus empat puluh halaman dalam satu minggu.
Ketika naskah itu terkirim, saya benar-benar lega….
Besok, saya cuti lagi satu hari. Selain untuk menghabiskan sisa hak cuti, saya ingin istirahat dulu. Setelah itu kemudian mulai menulis lagi dengan lebih giat.
Ah, PR saya memang masih banyak…
PS :
Sepertinya saya harus memberi hadiah untuk diri sendiri nih. Apa ya hadiah yang seru? Lompat-lompat di kasur bersama Rexy? Atau melahap bertumpuk-tumpuk es krim? Atau menari-nari sambil memutar musik dangdut?
Aha! Saya tau! Saya mau mencoba sebuah resep masakan ah….
Leave a Reply