Disney Junior datang lagi!
Kali ini bersama Miles Callisto si Petualang Cilik. Dia dan keluarganya, yaitu Phoebe, sang ibu yang bertugas sebagai kapten pesawat, Leo, sang ayah yang ahli mekanik, Loretta, kakak perempuan Miles yang pecinta teknologi, dan Merc, robot burung unta peliharaan keluarga, akan membawa kita menjelajahi angkasa, ke sebuah galaksi baru.
Film yang bertajuk Miles from Tomorrowland ditayangkan perdana di Asia Tenggara pada 17 Agustus 2015 dan selanjutnya tayang setiap Senin jam 08.00 WIB di channel Disney Junior Indonesia.
Sabtu, 1 Agustus 2015 lalu, saya berkesempatan menghadiri undangan special screening Miles from Tomorrowland di Kedai Kopi 89, Kemang, Jakarta Selatan.
Tadinya, saya pikir Tomorrowland adalah film bioskop. Ternyata, ini adalah film seri. Pada setiap episode ada dua cerita yang disajikan, masing-masing berdurasi 11 menit. Setip adegan menyajikan petualangan ke luar angkasa.
Begitu sampai lokasi, Rexy dan Rora langsung nonton screening film ini. Biasanya film bertema luar angkasa lebih disukai anak laki-laki. Saya senang, film ini memasang tokoh utama laki-laki dan perempuan. Jadi, baik anak perempuan atau laki-laki langsung tertarik.
Sascha Paladino adalah orang di balik terciptanya film petualangan ini. Dia adalah kreator dan executive producer Disney Junior, khususnya Milies from Tomorrowland. Kemampuannya dalam menggarap cerita anak sudah tidak diragukan lagi karena sudah malang melintang di dunia pembuatan film Disney. Dalam film Henry Hugglemonster, Sascha Paladino bertindak sebagai editor cerita dan konsultan produser. Film lain adalah Ni-Hai, Kai-lan di Nickelodeon, di mana Sascha berperan sebagai ketua penulis dan produser. Selain dua film itu masih banyak film yang ditangani oleh Sascha.
Miles from Tomorrowland tidak hanya menghibur, tetapi juga bermuatan pendidikan karakter yang baik. Di film ini mengandung aspek perkembangan anak, seperti emosional, fisik, berpikir kreatif dan mengembangkan keterampilan, melatih jiwa sosial dan kognitif, serta edukasi moral dan etika.
Dengan petualangan berupa penjelajahan ke angkasa, anak-anak akan asyik belajar hal-hal tersebut, tanpa merasa terpaksa, apalagi tertekan.
Yang lebih menarik, nama-nama tokoh dalam film ini mengandung arti yang berhubungan dengan dunia luar angkasa.
Contohnya, nama Leo, ayah Miles, diambil dari salah satu rasi bintang. Merc, si burung, diambil dari mercury, dan Callisto, nama keluarga Miles, diambil dari nama satelit planet Jupiter.
Uniknya lagi, Miles kerap mengucapkan kata sehari-hari, yang sengaja dihubungkan dengan nuansa luar angkasa.
“Blastastic!” diambil dari fantastik. “Let’s rocket!” diambil dari let’s rock it!, dan ada juga “Galactic” serta “superstellar”.
Seru, kan?
Oh ya, pengetahuan tentang luar angkasa di film ini, tidak asal buat, lho. Semuanya dibawah pengawasan dari dr. Yvonne Cagla dari NASA. Jadi, kamu nggak perlu takut anak-anak salah menyerap ilmu tentang luar angkasa. Selain itu juga diperkuat oleh para konsultan, yaitu dr. Randii Wessen dari Jet Propulsion Laboratory dan John Spencer, Penemu Space Tourism Society.
Kalau ingin tahu informasi lebih lengkap, bisa mengunjungi websitenya di http://disneyjunior.disney.id/miles-from-tomorrowland
Acara ini ditutup dengan lomba mewarnai dan makan siang bersama.
Rexy dan Rora pun pulang dengan senyum riang.
wah.. sepertinya bakal jadi kesukaan anak-anak nih 🙂