Selama ini saya sering mendengar kata CSR. Tentu saja ini bukan akronim dari Customer Service Relationship, tetapi Corporate Social Responsibility. Ini adalah salah satu bentuk tanggung jawab sosial dari perusahaan untuk pihak lain yang berkepentingan, seperti pemegang saham, karyawan, konsumen, pemerintah, dan masyarakat. Tanggung jawab dalam bentuk CSR ini bentuknya adalah kegiatan operasional di berbagai bidang seperti ekonomi, sosial, hingga lingkungan.
Pada intinya, CSR adalah rasa tanggung jawab perusahaan terhadap sosial maupun lingkungan sekitar di tempat perusahaan itu berada.
Tujuan dan Manfaat CSR
Saya juga belum lama tahu bahwa perusahaan itu harus punya program CSR. Selain seperti sebuah kewajiban sebagai bentuk tanggung jawab sebuah perusahaan, CSR juga memiliki tujuan, yaitu:
Menjaga nama baik
Perusahaan yang memiliki program CSR tentu saja menjadi perusahaan yang bertanggung jawab. Hal ini sudah membuktikan bahwa perusahaan tersebut sudah punya niat baik dan merealisasikannya. Nama baik pun terjaga. Tentunya program CSR ini juga dilakukan dengan sungguh-sungguh dan berniat meningkatkan kehidupan masyarakat di sekitar.
Memelihara hubungan dengan berbagai pihak
Ketika menjalankan program CSR, pihak perusahaan akan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak. Dengan demikian, perusahaan berarti telah memelihara hubungan baik dengan pihak-pihak tersebut. Ini penting untuk kelangsungan semua pihak, terutama perusahaan dan pihak yang ada di sekitarnya.
Menyelesaikan masalah
Bukan tidak mungkin, di lingkungan perusahaan sedang terjadi masalah. Misalnya, adanya anak-anak putus sekolah. Perusahaan bisa membuat program CSR berupa penyediaan kesempatan melanjutkan sekolah, bagi anak-anak yang putus sekolah tersebut. CSR pun bisa memberikan solusi pada masalah di lingkungannya.
Sampai di sini sudah terbayang ya, tujuan dan manfaat CSR. Lalu, kita lanjut mengenal CSR lebih jauh, yuk!
Contoh-Contoh Kegiatan CSR
Kalau tadi saya sudah bahas tentang manfaat CSR, sekarang kita lihat contoh-contohnya.
Kalau sedang ikut acara-acara kemanusiaan seperti donor darah, bakti sosial, pelatihan skill untuk anak atau remaja, penghijauan kembali, pernah cari tahu penyelenggaranya, nggak? Bisa jadi acara-acara itu adalah program CSR-nya sebuah perusahaan. Ya, itu adalah contoh-contoh kegiatan CSR.
Mau tahu contoh lain? Ini:
- Bidang infrastruktur, yaitu pembangunan rumah ibadah, fasilitas umum dan perbaikan jalan.
- Bidang budaya, yaitu: pelaksanaan pagelaran seni, pemberdayaan dan pengembangan seniman dan pelestarian karya seni.
- Bidang ekonomi, yaitu: pengembangan UMKM, pengembangan Koperasi Simpan Pinjam dan Usaha dan pemberian modal usaha.
- Bidang lingkungan, yaitu: program pengelolaan limbah, penanaman 1000 pohon dan pembangunan lahan.
Lengkap banget, kan? Pokoknya perusahaan bebas mau bikin kegiatan apapun sebagai program CSR-nya, asalkan bermanfaat bagi banyak pihak.
JNE dan Program CSR
JNE termasuk perusahaan yang rajin banget membuat program CSR. Perusahaan sebesar ini memang punya program CSR yang berkesinambungan. Apalagi JNE mengusung tagline “Connecting Happiness” yang sudah pasti menebarkan kebahagiaan bagi semua pihak, baik karyawan perusahaan ini sendiri, masyarakat sekitar, maupun pemerintah.
Oh ya, omong-omong soal pemerintah, JNE juga mendukung program pemerintah dalam proses distribusi beras bantuan sosial yang dibagikan kepada masyarakat. Dalam mendukung hal ini, dan tentunya dalam menjalankan bisnis secara keseluruhan, JNE menjalankan standard operating prosedur (SOP) dengan sebaik mungkin. JNE tidak pernah melakukan pelanggaran penanganan barang rusak, seperti isu penimbunan beras yang beredar. Semuanya sudah dilakukan sesuai ketentuan dan perjanjian kerja sama yang telah disepakati.
Ya, JNE memang selalu berkomitmen mengikuti semua prosedur dan ketentuan yang berlaku. Untuk karyawan sendiri saja JNE rutin melakukan program CSR yang menguntungkan, apalagi untuk pihak lain, seperti masyarakat di sekitar.
Sekarang, sudah tahu lebih banyak tentang CSR dan contoh perusahaan yang selalu melaksanakan program CSR-nya dengan benar, kan?
Leave a Reply