• Home
  • About
  • Contact
  • Portfolio
  • Secret!

Nunik Utami

Menulis adalah Merekam Jejak untuk Anak Cucu

  • Artikel
    • Beauty
    • Events
    • Fashion
    • Healthy
    • Tips
  • Finance
  • Parenting
  • Review
    • Book
    • Food
    • Film
    • Hotel
    • Place
    • Product
  • Travel
    • Indonesia
    • Malaysia
    • Thailand
    • Singapore
  • Working
    • Writer
    • Editor
    • Blogger
    • Trainer
  • Story
    • Cerpen
    • Dongeng
  • Savana Hijab
    • Hijab Tutorial
You are here: Home / hariharigw / Menangis di Bioskop Gara-Gara Ayat-Ayat Cinta

Menangis di Bioskop Gara-Gara Ayat-Ayat Cinta

March 4, 2008 Nunik Utami Leave a Comment

Hari Minggu pagi, 2 Maret 2008, saya dan suami pergi ke Mall Cijantung. Niatnya sih hanya ingin mengambil foto Rexy yang beberapa hari lalu saya cetak. Tapi karena ada sesuatu hal, foto itu belum jadi.

Akhirnya saya dan suami duduk-duduk di taman (plus cafe terbuka) yang letaknya di pelataran Mall Cijantung. Kami hanya pesan minun, karena baru saja sarapan di rumah. Beberapa menit kemudian, kami sepakat untuk menonton Ayat-Ayat Cinta. Duhh, akhirnya kami punya waktu juga untuk pergi ke bioskop, karena tidak mungkin kami nonton selepas jam kantor. Kami tidak mau ambilo resiko pulang kemalaman, apalagi sekarang Rexy sudah mulai mengerti jam pulang kantor mama dan ayahnya.

Pertama kali membaca buku karya Habibburahman El Shirazy itu, saya menangis. Air mata dan hati saya meleleh dan terhanyut dengan kisah itu. Terharu dengan kisah pernikahan yang tanpa didahului dengan kisah pacaran. Bagaimanapun, saya merasakan bagaimana indahnya pacaran setelah menikah.

Tidak berbeda dengan membaca bukunya, saat menonton film Ayat-Ayat Cinta air mata saya kembali bergulir. Sampai-sampai suami saya menepuk-nepuk pundak. Malu? Ah, tidak. Karena, setelah saya perhatikan, penonton di sebelah juga sesenggukan. begitu juga dengan penonton yang ada di depan.

Buat yang belum menonton, ayo segera ke bioskop. Film ini tidak sejelek yang orang katakan kok. Walaupun tetap lebih puas membaca bukunya.

hariharigw

About Nunik Utami

Penulis, Editor, Trainer Penulisan, Mommy.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Search Here

Welcome

Penulis, Editor, Trainer Penulisan, Mommy. More…

  • Email
  • Facebook
  • Instagram
  • LinkedIn
  • Twitter

Archive

Top Posts & Pages

  • Pijer? Apa itu?
  • Berburu Hidangan Khas Timur Tengah untuk Buka Puasa
  • Kulkas 2 Pintu Terbaru dari Panasonic, Ini Kelebihannya
  • [Cerpen] Gara-Gara Play Station
  • Tips Mengelola keuangan Usaha Agar Cuan Cepat Datang

Subscribe to Blog via Email

Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.

Join 4,116 other subscribers

Follow Instagram @nunikutami

Join Us

 Blogger Perempuan
PRchecker.info

Lets Eat

Tag

asuransi batik bayi tabung belanja online bisnis bitcoin blog budaya buku cerpen fashion film financial planner finansial gadget hijab hotel indonesia investasi jalan-jalan jawa tengah jilbab kerudung kesehatan keuangan kosmetik kuliner liburan lombok makanan enak menerbitkan buku mobil musik muslimah otomotif parenting pashmina properti seni teknologi toko online traveling travelling UMKM voucher diskon

Posting Terbaru

  • Berburu Hidangan Khas Timur Tengah untuk Buka Puasa
  • Inilah Jenis-Jenis Coin Crypto yang Menjanjikan untuk Investasi
  • Tips Mengelola keuangan Usaha Agar Cuan Cepat Datang
  • Tips Menghemat Biaya Pemasangan CCTV Outdoor di Rumah
  • 3 Rekomendasi Produk Bibir Terbaru Somethinc

Komentar Terbaru

  • teguhedis on Patuhi Hal-Hal Ini Agar Aman dan Nyaman Berwisata di Kabupaten Semarang
  • Djangkaru Bumi on Cegah Ruam Popok Bayi Jangan Lupa Konsultasi ke Dokter
  • Agung Han on Cegah Ruam Popok Bayi Jangan Lupa Konsultasi ke Dokter
  • Reyza dahlia on Cegah Ruam Popok Bayi Jangan Lupa Konsultasi ke Dokter
  • Maya Nirmala Sari on Cegah Ruam Popok Bayi Jangan Lupa Konsultasi ke Dokter
Copyright © 2023 Nunik Utami · Part of Blogger Perempuan. built on the Genesis