“Mbak, dibuat dulu neracanya. Biar tahu kondisi kesehatan keuangan.”
Saya terdiam ketika seorang teman menyarankan begitu. Neraca. Duh, itu kan istilah yang menurut saya hanya ditemui di sekolah dulu sebagai bagian dari pelajaran akuntansi. Kenapa sekarang saya harus ketemu istilah itu lagi? Padahal, selesai sekolah, istilah itu langsung saya lupakan.
Menurut si teman, sampai kapan pun neraca keuangan itu penting buat mengontrol keuangan pribadi. Saya juga tahu sih, bahwa keuangan itu harus di-manage, tapi nggak segitunya sampe bikin neraca juga kali. Siapa lah saya ini, cuma orang biasa. Bukan pengusaha besar yang uangnya berhamburan di mana-mana. Bukan juga investor yang investasinya ada di mana-mana sehingga harus membuat neraca keuangan untuk mengontrol asetnya.
Eh, ternyata saya salah. Saran teman saya itu benar banget. Siapa pun, harus punya perencanaan keuangan. Siapa sih, yang nggak mau mapan secara finansial? Siapa sih, yang nggak mau pendidikannya lancar karena kondisi keuangan yang longgar? Siapa sih, yang nggak mau liburan terus tapi kondisi keuangan tetap sehat dan biaya-biaya lain tetap terpenuhi? Siapa sih, yang nggak mau masa tua nanti nyaman tanpa masalah keuangan? Siapa sih, yang ….
Saya jadi tarik napas dalam-dalam. Di acara Sun Life Financial beberapa hari yang lalu pun yang kayak gini dibahas abis. Acara itu mengangkat tema tentang financial literasi. Duh, lagi-lagi saya tertohok. Selama ini saya kerja ya kerja aja. Dapat duit ya dapat aja. Nabung ya nabung aja, tapi seadanya. Malas banget berpikir yang jauh-jauh.
Sebenarnya yang kayak gini, saya bukan baru dengar sekarang. Dulu, alm mama saya pernah bilang, jadi orang itu jangan kayak ayam. Dapat rezeki banyak hari ini, dihabiskan hari ini juga. Besoknya kebingungan mau makan apa. Kita ini kan, manusia. Harus punya rencana ke depan, terutama soal keuangan. Intinya adalah, nabung.

Edukasi Keuangan dari Sun Life
Ini kali ke sekian saya hadir di acara diskusi literasi keuangan dari Sun Life. Perusahaan ini sudah 23 tahun beroperasi di Indonesia dan mendampingi keluarga Indonesia dalam mewujudkan impian masa depan.
Di acara ini hadir pula Ibu Elin Waty, Presiden Direktur Sun Life Financial Indonesia. Sun Life mengajak masyarakat Indonesia untuk tidak lagi menunda melakukan perencanaan keuangan yang tepat. Semua itu demi kualitas keuangan, kesehatan, pendidikan, dan masa tua yang lebih baik, untuk diri sendiri dan keluarga.
Menurut Bu Elin, selama ini masyarakat Indonesia sudah tahu bahwa kita harus merencanakan keuangan, untuk masa depan yang lebih baik. Sayangnya, meskipun sudah tahu, kebanyakan orang menunda melakukan perencanaan keuangan. Ya, termasuk saya. Padahal ada teman yang berbaik hati mau bantu saya mengontrol kondisi keuangan melalui neraca, sayanya yang malas-malasan. Padahal seharusnya saya melakukannya sekarang juga. Bahkan seharusnya dari dulu, karena semakin ke sini, perencanaan keuangan seharusnya sudah jauh lebih matang. Bukan lagi berpikir “gimana nanti” tapi “nanti gimana”.
Kalau berbicara lebih jauh lagi, ternyata perencanaan keuangan ini bukan hanya bagus untuk pribadi dan keluarga, tapi juga pada akhirnya dapat menegakkan pilar perekonomian bangsa. Dampaknya luas juga, ya.
Lalu, ada Prod. Dr. Paulus Wirutomo, guru besar Sosiologi Universitas Indonesia. Menurut beliau, generasi sekarang cenderung senang menabung untuk jangka pendek. Padahal, seharusnya juga menerapkan menabung untuk jangka panjang, seperti yang dilakukan oleh generasi sebelumnya.
Saya malu lagi, nih. Boro-boro nabung untuk jangka panjang. Nabung jangka pendek aja kadang-kadang saya pakai lagi. Parah bener, ya.
Keluarga Surya
Sekarang ini Sun Life sedang mengadakan kampanye bertajuk #LebihBaik sekarang. Intinya ya kita harus mulai menabung sejak sekarang, untuk persiapan masa depan.
Agar edukasinya lebih mudah sampai ke masyarakat, Sun Life menghadirkan video-video pendek tentang Keluarga Surya. Di keluarga ini ada Bapak Surya, Ibu Mentari, dan dua anaknya, Fajar dan Cahaya.
Ceritanya lucu-lucu banget. Ada Ibu Mentari yang tipikal perempuan zaman now banget. Hobinya nulis blog dan … belanja! Aduh, saya tertohok lihat karakter ibu ini. Perempuan mana sih, yang nggak suka belanja? Yaa, walaupun belanjanya kebanyakan juga kebutuhan rumah tangga, sih. Apalagi kalau menjelang lebaran begini. Begitu THR masuk ke rekening, udah deh, kepala isinya list barang-barang yang mau dibeli!
Nah, si Bapak Surya, tipikal suami yang rela-rela tapi mesra sih, lihat istrinya hobi belanja. Untungnya si bapak ini nggak pernah bosan mengedukasi istrinya untuk hati-hati dalam menggunakan uang. Juga, nggak lupa untuk merencanakan keuangan demi masa depan yang nyaman.
Anaknya, gimana? Fajar dan Cahaya ya sama saja dengan anak-anak zaman now. Suka minta beli barang-barang kesukaan, apalagi yang ada embel-embel tokoh kesukaannya juga.
Pokoknya lucu-lucu banget deh, ceritanya. Videonya bisa dilihat di Youtube. Yang ini, salah satu dari favorit saya.
Nggak ada kata terlambat untuk apa pun, termasuk soal perencanaan keuangan. Atau, gini aja, deh. #LebihBaik sekarang daripada tidak sama sekali. Saya juga begitu. Mau mulai melakukan perencanaan keuangan baik jangka pendek maupun panjang, sejak sekarang. Kamu juga, kan?
Ga cuma blogger yang dapet fee pengennya beli2. Anak zaman now juga prioritasnya jangka pendek sih ya. Mungkin berkaca sama zaman old bisa traveling kalo uda tua itu ga enak krn fisik ga sekuat dl. Jadi pada mikir duit dihabisin buat jalan2 aja. Hehe itu aku banget. Tapi kalo gitu terus nanti pendidikan anak terbengkalai dong ya. Kayaknya butuh bikin perencanaan jangka pendek ama jangka panjang juga nih
Pendekatan literasi keuangan yang kreatif. Film jadi sarananya. Meski cuma 8 episode, eh spoiler…hehe
Sedih ya kalau inget, kenapa ngga punya tabungan jangka panjang itu. ?? Rasanya malu kalah Ama ortu jaman dulu
Aku suka banget Keluarga Surya, isinya menyentil tapi jadi ngena banget dan jadi inget sebaiknya THR itu harus diapakan agar ga menyesal.
Kreatif banget memang sun life bikinya pakai web series yg komikal tapi pesannya tetap sampai.