• Home
  • About
  • Contact
  • Portfolio
  • Secret!

Nunik Utami

Menulis adalah Merekam Jejak untuk Anak Cucu

  • Artikel
    • Beauty
    • Events
    • Fashion
    • Healthy
    • Tips
  • Finance
  • Parenting
  • Review
    • Book
    • Food
    • Film
    • Hotel
    • Place
    • Product
  • Travel
    • Indonesia
    • Malaysia
    • Thailand
    • Singapore
  • Working
    • Writer
    • Editor
    • Blogger
    • Trainer
  • Story
    • Cerpen
    • Dongeng
  • Savana Hijab
    • Hijab Tutorial
You are here: Home / Travel / Mari Berpusing-Pusing di Kuala Lumpur

Mari Berpusing-Pusing di Kuala Lumpur

August 18, 2019 Nunik Utami 2 Comments

Pusing? Jalan – jalan kok, pusing? Oh, bukan. Berpusing-pusing, dalam bahasa Malaysia, artinya berputar-putar atau keliling-keliling. Saya juga awalnya heran, kok, istilahnya, “berpusing”, ya. Padahal kan, nggak pusing. Malah senang.

Omong-omong soal jalan-jalan ke Kuala Lumpur, saya sudah beberapa kali melakukannya. Ada yang hanya singgah satu hari karena besoknya mau melanjutkan perjalanan ke Thailand. Ada juga yang memang sengaja menghabiskan waktu selama beberapa hari karena ada acara yang harus saya hadiri.

Hadir di Kuala Lumpur untuk mewakili Indonesia di tingkat Asia Tenggara, dalam acara Barbie Cooking Competition.

Di Kuala Lumpur, Ke Mana Saja?

Sebenarnya Kuala Lumpur itu sama seperti Jakarta. Kota besar dengan banyak bangunan beton yang tinggi menjulang. Namanya juga ibukota, tentu saja dipenuhi gedung-gedung modern yang berfungsi sebagai kantor pemerintah dan pusat bisnis.

Nama “Kuala Lumpur” berasal dari kata “Kuala” yang berarti sungai, dan “Lumpur” yang memang berarti lumpur. Dahulu, kota ini memang berupa sungai besar yang dipenuhi lumpur. Saya dapat penjelasan ini dari tour guide. Saat itu saya memang sedang mewakili Indonesia di tingkat Asia Tenggara, karena berhasil menjadi juara utama lomba membuat cup cake bersama Barbie. Saya dan empat wakil dari negara Asia Tenggara lainnya (Thailand, Philipina, Singapura, dan tuan rumah Malaysia) pun bertemu dan jalan-jalan bersama di Kuala Lumpur.

Lalu, kalau jalan-jalan di Kuala Lumpur, ke mana saja?

Little India

Di Kuala Lumpur banyak banget orang India. Begitu turun dari pesawat, banyak petugas bandara berwajah India. Setelah keluar dari bandar, makin banyak lagi orang India di mana-mana. Wajar, karena di sini memang ada pemukiman khusus orang India. Namanya Little India. Nama yang sama dengan di Singapura. Waktu saya ke sini, sedang suasana Deepavali atau Diwali, yaitu Festival Cahaya, yang dirayakan oleh umat Hindu.

Setiap tempat di sini dihias dengan kain atau kertas warna-warni. Di mana-mana bertuliskan “Happy Deepavali”. Foto-foto di sini, bagus, lho. Ada juga yang menawarkan bikin henna. Saya senang bikin henna asalkan desainnya gambar bunga dan minimalis saja. Misalnya, hanya berupa garis lurus dengan ornamen bunga lengkung, dari ujung jari tengah hingga pergelangan tangan. Sudah, jangan lebar-lebar, nanti jadi tampak seperti koreng. Waktu itu harga pembuatan henna minimalis seperti ini, hanya RM10 (kurs masih Rp3.500).

Royal Selangor

Sudah sejak dahulu saya sering dengar kata “Royal Selangor” tapi baru kali ini tahu bahwa ini adalah museum pewter atau kerajinan timah. Di sini juga menjadi pusat pembuatan pewter. Royal Selangor punya koleksi teko dengan sejarah yang unik. Dahulu, pada masa Perang Dunia II, ada seseorang yang melihat teko di tanah, lalu dia menunduk untuk mengambilnya. Pada saat dia menunduk itu ternyata di atas kepalanya sedang ada peluru timah panas yang mendesing. Tahun 1970, orang tersebut membawa ke perajin, untuk memoles teko itu. Perajin pun mengenali dari dasar teko bahwa teko itu milik Ngeok Foh. Teko penyelamat itu terus disimpan. Hingga menjelang kematian orang itu, teko dikembalikan oleh orang tersebut kepada penerus Ngeok Foh.

Di Royal Selangor, saya dan rombongan diajarkan cara membuat piring dari timah. Caranya unik dan masih tradisional sekali. Lempengan timah dipukul-pukul menggunakan palu di sebuat cetakan, hingga berbentuk menjadi piring yang agak cekung. Piring timah itu diberi nama. Setelah selesai, semua peserta mendapat sertifikat lucu-lucuan, karena sudah berhasil menempuh studi membuat kerajinan timah. Saya senang banget karena celemek dan piring hasil buatan, boleh dibawa pulang.

ARCH Kuala Lumpur City Galery

Tahu kan, Kuala Lumpur City Galery (KLCG)? Tempat ini hits banget. Suasana di sini mirip dengan Kota Tua di Jakarta, karena penuh dengan bangunan bersejarah. Kalau di Jakarta bangunannya bergaya Belanda, di KLCG bangunannya bergaya Inggris. Sebab, dulu Malaysia adalah negara jajahan Inggris.

Saya senang lihat gedung-gedung di sini. Arsitekturnya bergaya Inggris, sehingga hampir nggak terasa kalau ini masih di Asia. Negara tetangga Indonesia pula.

Di kawasan ini ada ARCH, yaitu pusat kerajinan dari kayu. Banyak banget kerajinan dari kayu, mulai yang kecil seperti bingkai foto, gantungan kunci, dan casing hp, sampai yang besar-besar seperti lukisan berbingkai. Harganya? Jelas, sesuai banget dengan kerumitan pembuatannya.

Saya dan rombongan juga diajarkan cara merangkai kayu-kayu ini. Harus tekun nih, karena kayunya tipis dan halus-halus. Sekilas tampak seperti kertas. Kalau nggak telaten, kayu bisa patah.

Petronas Twin Tower

Tempat ini juga hits banget, ya. Inilah menara kembar, yang pernah menjadi gedung tertinggi di dunia, tahun 1998 – 2004. Nggak tanggung-tanggung, tingginya 452 meter dengan 88 lantai. Menara kembar ini dihubungkan dengan sky bridge di lantai 41 dan 42.

Saya dapat kesempatan untuk naik hingga puncak, lantai 86. Begitu sampai lantai ini, pendengaran saya agak terganggu. Mirip di dalam pesawat saat terbang. Dari atas, pemandangan di bawah bagus banget. Sayangnya saya yang takut ketinggian, nggak berani lama-lama menatap ke bawah. Soalnya jadi mual dan kayak ngerasa sulit bernapas.

Yang juga menakjubkan adalah, menara kembarannya tampak begitu dekat, di sebelah menara tempat saya berpijak. Lihat ini rasanya ngeri-ngeri campur terpesona, gitu. Pokoknya dapat pengalaman seru lah kalau ke sini.

Di Kuala Lumpur, Nginap di Mana?

Hari gini masih bingung soal nginap saat jalan-jalan? Sudah nggak musim dong, ah. Memang sih, kamu bisa bilang, saya enak, nginap di Sunway Clio Hotel gratis karena dapat fasilitas sebagai pemenang Barbie Cooking Competition. Namun, saya juga pernah kok, cari sendiri hotel di Kuala Lumpur. Lewat Pegipegi, praktis banget. Tinggal masukin lokasi dan jadwal nginep, langsung deh, muncul berbagai macam hotel. Pilihannya banyak banget, mulai dari hotel bintang dua sampai bintang lima. Pokoknya tinggal pilih sesuai kebutuhan dan budget.

Cari hotel lewat Pegipegi juga jelas banget. Ada review tentang hotel, fotonya banyak, fasilitasnya tertera lengkap, harganya pun diinformasikan menggunakan rupiah. Jadi nggak perlu meng-convert lagi.

Salah satu hotel murah di Kuala Lumpur yang pernah saya pesan adalah Tune Hotel. Carinya pakai Pegipegi.com juga. Pokoknya kalau ke Kuala Lumpur nggak perlu khawatir saat nyari hotel, deh.

Malaysia, Travel

About Nunik Utami

Penulis, Editor, Trainer Penulisan, Mommy.

Comments

  1. D Sukmana Adi says

    August 30, 2019 at 12:29

    wah udah masuk di petronas twin tower buk?
    saya beberapa waktu ku KL cuma kota kota saja..
    cuma liat petronas dari kejauhan..
    habis cuma sehari saja disana..
    sisanya ke Johor sama SG ..

    Reply
    • Nunik Utami says

      August 31, 2019 at 00:02

      Iya, sudah. Kalau ini memang lagi khusus main di KL. Jadi nggak ke kota lain. Ke Johor justru dari SG. Bukan dari KL.

      Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Search Here

Welcome

Penulis, Editor, Trainer Penulisan, Mommy. More…

  • Email
  • Facebook
  • Google+
  • Instagram
  • LinkedIn
  • Twitter

Archive

Top Posts & Pages

  • Pertanyaan yang Sering Muncul Tentang Menerbitkan Buku
  • Pijer? Apa itu?
  • Perbedaan Antara Penerbit Mayor dan Indie
  • Revisi Minor
  • Paket Freedom Internet IM3 Ooredoo, Kuota Habis, Pulsa Tidak Terpotong

Subscribe to Blog via Email

Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.

Join 4,056 other subscribers

Follow Instagram @nunikutami

nunikutami

Writer

Nunik Utami Ambarsari
Ini enak banget! Biasanya saya masak, tapi hari in Ini enak banget! Biasanya saya masak, tapi hari ini banyak banget kesibukan. Jadinya ambil persediaan Fiesta Ready Meal di freezer. Kali ini pilih yang ayam tandori. 

Cara menyajikannya juga gampang banget. Tinggal bolong-bolongin bagian atas kemasan, lalu panasin pakai microwave. 

Nggak punya microwave? Bisa pakai pengukus, kok. Nggak perlu repot-repot. 

Ini juga praktis banget. Di dalam kemasannya tuh, sudah ada nasinya. Jadi begitu selesai dipanasin, langsung bisa dimakan. 

Udah praktis, enak pula! Harganya juga terjangkau banget  Di freezer masih ada varian lainnya. Ada chicken teriyaki dan kari. Buat persediaan. 

Kamu udah simpan ini di dalam kulkas? 

#FiestaReadyMeal #EnakPraktisTerjangkau #TasteOfTheWorld #SatuRasaBanyakCerita #CharoenPokphandIndonesia
Ngelongok gerbang sedikit, ada hamparan sawah. Jal Ngelongok gerbang sedikit, ada hamparan sawah. Jalan maju sedikit, ada candi. Ke depan sedikit lagi, ada gapura batas desa dengan desain khas Jawa. Ke sanaan lagi, ada rumah joglo. Benteng. Dinding bermotif batik. Baligo bergambar wayang. Gedung berarsitektur khas kolonial yang tidak mencakar langit. Fly over berpemandangan gunung berapi. Papan nama jalan lengkap dengan aksara Jawa. Bangunan peninggalan zaman Jawa kuno. Hamparan pasir yang  masih agak jauh dari pantai. Mbah-mbah yang masih sehat, kuat, dan ceria. Orang tua yang ikut memutar roda perekonomian. Anak-anak berbahasa Jawa.

Lengkap. Pokoknya lengkap. Jogja punya semuanya. Dan, semua itu, sudah berhasil menjadi "support system" untuk saya.

#lifeinjogja #gumukpasirparangkusumo
Iya nih, oseng-oseng mercon memang ngangenin sekal Iya nih, oseng-oseng mercon memang ngangenin sekaligus nakutin. Disebut mercon, karena masakan ini dibuat sangat pedas. Saya sering pengin makan oseng mercon. Suka sih, masakan pedas, tapi sekadarnya aja. Hanya ada rasa pedasnya. Bukan pedas yang pedas banget sampai-sampai malah jadi nggak bisa nikmatin makanannya. 

Oseng-oseng mercon ini bahan utamanya bervariasi. Ada yang menggunakan daging sapi dicampur tetelan, ada yang pakai sandung lamur (daging sapi yang banyak lemaknya), ada juga yang menggunakan kikil. 

Yang di foto ini adalah daging sapi dicampur tetelan. Saya makannya di Kampoeng Mataraman. Enak nih, pedasnya nggak gila-gila amat. 

Dulu di sini makannya sistem prasmanan. Ada penyewaan jarik dan kebaya juga, buat foto-foto di tempat. Sejak pandemi, makannya nggak prasmanan lagi. Nggak ada penyewaan baju-baju Jawa juga. Malah, minggu lalu saya lewat lagi, resto ini tutup. 

Mudah-mudahan kondisi segera membaik. PSBB/PPKM segera berakhir. Biar semua resto di Jogja (dan seluruh dunia) buka lagi seperti biasa.

#osengmercon #kulinerjogja #jogjafood #lifeinjogja
Terbang. Terasa banget, waktu berjalan sangat cepa Terbang. Terasa banget, waktu berjalan sangat cepat, seperti terbang. Kata seorang sahabat, hidup di Jogja bisa terbawa santai. Ritme hidup lebih lambat. Pada kenyataannya, setelah menjalani hidup di kota kelahiran ini, produktivitas saya meningkat. Semua berawal dari rasa semangat. Di sini, kalau capek, istirahatnya nyusurin jalan yang masih banyak hijau-hijaunya. Deretan pohon yang subur, hamparan sawah yang padinya mulai menguning, enak banget buat dipandangi lama-lama. Enak banget buat dihirup udaranya. Kalau mau menikmati Jogja dari ketinggian seperti di foto ini, ya bisa juga. 

Yuk, semangat! 😍

#jogja #yogyakarta #lifeinjogja #lifelessons
Sehat itu anugerah luar biasa. Kalau sehat, kita b Sehat itu anugerah luar biasa. Kalau sehat, kita bisa melakukan apa saja untuk memutar roda kehidupan. Cari nafkah, mendidik anak, bergaul dengan teman-teman, baca buku, nyoba resep masakan, ngepoin instagram seleb, nonton drakor. Pokoknya semuanya.

Sayangnya kita suka lupa. Ketika sehat, lupa bahwa kesehatan itu perlu dijaga. Ketika sakit, baru tersadar kesehatan itu mahal harganya. Selain olahraga teratur dan cukup istirahat, tubuh juga butuh suplemen multivitamin terutama ketika menu makan kita kurang variatif, jarang makan buah & sayur serta tetap harus beraktivitas di luar rumah di masa pandemi ini. 

Karenanya, saya minum Therabex dari Combiphar, satu kaplet sehari setiap pagi. Kualitasnya tak perlu diragukan lagi karena Therabex telah dipercaya Indonesia sejak tahun 1985 & terdaftar di BPOM. Kandungan vit C 500 mg & 6 vit B kompleks dalam Therabex setia menjaga daya tahan tubuh keluarga di tengah pandemi. 

Therabex ini jg sugar-free jadi cocok buat mereka yang mengidap diabetes dan yang terpenting harganya ekonomis. 1 box family pack isi 100 seperti ini bisa untuk konsumsi 3 anggota keluarga selama 1 bulanan.

Nah, kalau Moms yang lain gimana? Sudah minum vitamin hari ini? Therabex nya lagi diskon 15% + ada potongan voucher toko Rp 5.000 lho di Combiphar Official Store di Shopee & Tokopedia. Tapi, kuota vouchernya terbatas nih. Jadi sebaiknya beli sekarang deh, takutnya kehabisan.

#TherabexSetiaMenjaga #Sejak1985 #MultivitaminKeluargaIndonesia #KarenaKeluargaNo1
Aktivitas saya mendukung banget untuk di rumah saj Aktivitas saya mendukung banget untuk di rumah saja. Ngedit novel, bikin naskah komik, jadi juri lomba, dan ngurusin batik, semuanya menyenangkan. Meskipun hujan terus selama belasan jam, tetap aja betah di rumah.

Nanti kalo matanya udah terasa capek karena kelamaan ngeliatin gadget, baru deh, butuh ke luar rumah. 

Mumpung saat ini lagi nggak hujan, jalan-jalan, deh, sambil momong bocah, sambil nyari makanan, sambil ngafalin jalan. Btw, sekarang kalo ke mana-mana udah nggak pake GPS. Udah hafal sebagian jalan utama. 

Hmmm ... Penasaran sih, pengen nyoba ke Solo bawa motor. Etapi, bocahnya malah minta ke Semarang. Lhaaa... Ke Solo aja belum tentu berani, je 😅

#lifeinjogja #yogyakarta #hometown
Load More... Follow on Instagram

Join Us

 Blogger Perempuan
PRchecker.info

Lets Eat

Tag

batik belanja online blog budaya buku cerpen editor fashion film financial planner finansial freelancer hijab hijab tutorial hotel hukumonline hukumpedia indonesia jalan-jalan jawa tengah jilbab kerudung kesehatan keuangan kuliner liburan lombok makanan enak menerbitkan buku mobil muslimah parenting pashmina penulis properti restoran savana hijab seni toko online traveling travelling voucher diskon wisata Writer yogyakarta

Posting Terbaru

  • Green Jobs, Peluang Kerja Sambil Memelihara Lingkungan
  • Penggabungan FWD Life dan FWD Insurance Serta Inspirasi Every Heroes
  • Review Kelebihan dan Kekurangan Realme XT
  • Bisnis Online, Sudah Saatnya Melatih Para Pelaku UMKM
  • Tinggalkan yang Lalu, Sambut 2021 dengan Resolusi Baru

Komentar Terbaru

  • Oca on Menjelajah Sumatera Utara Bersama Anak Tercinta
  • Caroline Adenan on Green Jobs, Peluang Kerja Sambil Memelihara Lingkungan
  • Telkom University on Lewat Pintaria, Kuliah Sambil Kerja Jadi Mudah Terlaksana
  • Nunik Utami on Perbedaan Antara Penerbit Mayor dan Indie
  • Catur on Perbedaan Antara Penerbit Mayor dan Indie
Copyright © 2021 Nunik Utami · Part of Blogger Perempuan. built on the Genesis