Pernah nggak sih, makan steak lalu merasa bahwa daging steak-nya seperti belum matang? Daging steak yang belum matang benar, rasanya jadi alot dan tampak masih terlihat seperti daging mentah, terutama di bagian dalamnya. Mengapa bisa begini? Apakah juru masaknya belum ahli, sehingga daging yang belum matang sudah disajikan ke pembeli?
Hei! Nggak begitu juga. Tahukah kamu bahwa kita sebagai pembeli bisa memesan daging steak dengan tingkat kematangan tertentu? Jadi, kalau juru masak menyajikan steak yang tingkat kematangan daging steak-nya bisa dikatakan masih mentah, bukan salah dia juga.
Begini. Ada beberapa tingkat kematangan daging steak yang bisa dipilih, saat kita memesan steak. Daging steak yang masih terkesan mentah, adalah salah satu pilihannya. Bukan karena juru masak yang salah menghidangkan. Kita bisa kok, memilih tingkat kematangannya. Tentu saja memesannya di awal, ya. Bukan setelah steak dihidangkan.
5 Pilihan Tingkat Kematangan Daging Steak
Buat kamu yang suka daging steak yang benar-benar matang, bisa lho, memilih ini. Lalu, ada juga orang yang senang daging yang tidak terlalu matang, karena ada kelebihannya. Apa saja sih, pilihan tingkat kematangan daging steak dan kelebihannya masing-masing? Ini dia!
Rare
Inilah daging steak dengan tingkat kematangan yang paling rendah. Boleh dibilang, bagi orang Indonesia (dan Asia pada umumnya), tingkat kematangan ini dianggap masih mentah. Bagian luarnya memang tampak matang, bahkan sedikit hangus, tetap bagian dalamnya masih mentah dengan warna merah terang. Tingkat kematangan rare paling disukai oleh orang-orang Eropa.
Kelebihan dari tingkat kematangan rare adalah rasa daging steak paling juicy. Daging tidak kering, sehingga masih berair dan bagian dalamnya masih dingin karena proses pemanggangan yang hanya sebentar. Kelebihan lainnya, aroma daging lebih kuat.
Medium rare
Medium rare, sedikit lebih matang daripada rare. Pada tingkat kematangan medium rare, daging bagian luar warnanya kecokelatan, sedangkan bagian dalamnya berwarna merah muda, tanda daging sudah lebih matang.
Tekstur daging di medium rare ini lebih kenyal dan lembut bagian dalamnya, sehingga mudah dimakan. Proses memanggangnya lebih lama daripada yang rare.
Medium
Tingkat kematangan daging yang ini cocok untuk kamu yang suka daging yang tidak terlalu matang tapi tidak terlalu mentah. Daging sudah dipanggang sampai matang tapi masih tetap ada airnya. Ketika daging dipotong, masih mengeluarkan air. Inilah yang menyebabkan daging masih terasa juicy.
Bagian luar daging dengan tingkat kematangan medium, berwarna cokelat dan tidak ada kesan hangus. Sementara, bagian dalamnya sedikit berwarna merah muda. Ini pas juga untuk kamu yang tidak suka dengan daging yang masih tampak mentah.
Medium well
Inilah tingkat kematangan daging steak yang bisa kamu pilih kalau ingin daging yang matang tetapi tidak alot. Tekstur daging lebih kencang dibandingkan tingkat kematangan sebelumnya, dan terasa lumayan padat.
Bagian luar daging ini cenderung cokelat gelap karena dipanggang sampai matang, dan bagian dalamnya sedikit berwarna merah muda atau pink. Pada tingkat kematangan medium well, daging sudah tidak juicy. Airnya sudah menguap ketika proses pematangan. Jadi, daging lebih kering.
Well done
Nah, inilah tingkat kematangan daging steak yang paling disukai oleh orang Indonesia dan orang Asia pada umumnya. Pada tingkat kematangan ini, daging sudah benar-benar matang. Dari luar, daging steak memang tampak cokelat gelap, tetapi di dalamnya berwarna cokelat dan tidak ada lagi warna merah atau pink, tanda bahwa daging steak sudah matang sempurna.
Tingkat keempukan daging steak well done juga bisa disesuaikan. Ada daging yang sudah dimasak lebih lama sehingga benar-benar empuk, ada juga yang hanya sebentar, jadi terkesan alot dan butuh sedikit “perjuangan” untuk memakannya.
Itulah 5 tingkat kematangan daging steak yang bisa kamu pesan saat akan makan steak. Kenali dahulu semua tingkatan itu. Pastikan tingkat kematangan yang kamu pilih, sesuai dengan seleramu. Jangan sampai salah pilih lalu setelah memesan kamu tidak berselera makan karena tidak sesuai dengan keinginan.
Yang paling aman, pesan saja tingkat kematangan daging steak yang well done. Ini sudah paling cocok dengan lidah dan selera orang Indonesia dan negara Asia lainnya. Saya pun selalu memesan tingkat kematangan daging steak well done. Biar makannya gampang. Eh, tapi pernah juga sih, pesan yang medium rare. Alhasil, nggak bisa saya makan. Akhirnya dagingnya saya bawa pulang untuk dimasak lagi. Nggak elegan banget, ya?
Sumber gambar: Pexels
Leave a Reply