“Mbak, rumahnya mau dijual, nggak? Kalau mau dijual, ke saya saja, ya. Di situ airnya bagus, Mbak. Kalau di rumah saya, airnya jelek. Nggak bisa untuk nyuci.”.
Saya tertegun membaca pesan singkat yang dikirim oleh tetangga depan rumah. Detik itu juga saya teringat pada rumah yang cicilannya baru selesai tahun depan. Sejak 2006, rumah itu tidak lagi saya tempati. Saya malah memilih mengontrak rumah di daerah lain yang jaraknya sekitar 20 km dari rumah itu, hingga sekarang.
Jujur saja, saya sama sekali tidak berminat menjualnya. Tapi, saya miris mendengar tetangga yang kesulitan air bersih. Sementara, rumah saya yang airnya jernih dan tidak pernah mengalami kekeringan, saya tinggalkan begitu saja. Bukan apa-apa. Setelah nyaris tujuh tahun tak pernah ditempati, saya harus merenovasi dulu jika ingin menempati rumah itu lagi. Masalahnya, merenovasi rumah itu butuh biaya yang tidak sedikit. Apalagi jika menginginkan desain interior dengan tampilan modern.
Saya merasa seperti bertemu jodoh ketika diundang menghadiri konferensi pers LIXIL di Restoran Seribu Rasa, Menteng, 18 Juni 2013. Nama LIXIL memang masih terasa asing di telinga. Tapi, ketika mendengar American Standard’s, barulah saya tahu. LIXIL adalah perusahaan pemasok terbesar bahan konstruksi dan perlengkapan bangunan di Jepang. Perusahaan ini dibentuk pada 1 April 2011, dari penggabungan beberapa beberapa perusahaan, di antaranya adalah Inax, Tostem, Shin Nikkei, Sun Wave, dan Toyo Exterior.

Kini, LIXIL hadir di Indonesia melalui merk American Standard’s. Siapa sih, yang tidak mengenal merk yang satu ini? Selama ini American Standard’s telah dikenal sebagai brand yang menawarkan solusi lengkap kamar mandi. Produknya adalah closet, bathtub, shower, keran faucett, keran mixer, dan masih banyak lagi. Juga, bermacam-macam aksesoris untuk bangunan tempat tinggal, kantor, atau bangunan komersial. Misalnya, tiles, kitchen, dan window sash. Ke depannya, LIXIL akan menghadirkan lagi produk-produk dari berbagai brand yang juga telah sukses.

Saya langsung mendapat titik cerah untuk merenovasi rumah. Eh, tapi, ini kan, merk ternama. Pasti harganya mahal. Apalagi, Burj Al Arab, hotel mewah di Dubai, menggunakan bahan bangunan dari LIXIL, terutama pada yang bagian yang melengkung. Ini hotel bintang tujuh, lho! Desainnya yang melengkung seperti layar kapal itu didukung oleh kualitas bahan bangunan yang diproduksi oleh LIXIL.

Emirates Palace yang cantik itu juga menggunakan produk LIXIL. Lebih dari 30 bangunan di Beijing Olympics 2008 yang megah, juga “dipegang” oleh perusahaan pemasok bahan konstruksi yang berpusat di Jepang ini. Mana mungkin saya bisa merenovasi rumah menggunakan brand yang produk-produknya mahal ini?

Pernyataan Pak Arfindi Batubara, Marketing Director PT. American Standard’s Indonesia (LIXIL Group), menepis pikiran saya. “Produk American Standard’s diciptakan dalam jangkauan yang sangat luas, agar dapat dinikmati beberapa segmen masyarakat,” begitu katanya. Bahkan, Pak Iwan Dwi Irwanto selaku President Director perusahaan yang sama, menegaskan. “Strategi bisnis kami di LIXIL Corporation ini terus mengupayakan pertumbuhan usaha dengan menyediakan solusi berkualitas untuk bangunan perumahan, perkantoran, dan lingkungan tempat tinggal secara komprehensif.”

Wah, saya merasa lega. Ternyata bukan hanya gedung mewah dan perkantoran megah yang dapat menjangkau produk berkualitas ini. Perumahan pun bisa menggunakannya, dengan harga yang “masuk”.
Tapi, saya belum puas. Tetap saja, produk berkelas seperti ini biasanya hanya mengutamakan desain dan melupakan dampak dari penggunaannya. Betapa tidak enaknya jika saya memakai saniter dari American Standard, yang bisa jor-joran dalam memakai air, sementara tetangga depan rumah merana karena kesulitan air bersih.

Lagi-lagi Pak Arfindi menjelaskan. Bahwa, perusahaan secara sengaja menerapkan kesadaran atas lingkungan hidup, pada seluruh aspek kegiatan. Juga, mengenai apa, bagaimana, dan untuk siapa kita menciptakan pengaturan tempat tinggal yang lebih baik.
Pak Iwan juga menambahkan. Tingkat pertumbuhan sektor properti dan konstruksi dalam beberapa tahun terakhir, mengalami peningkatan. Hal itu menunjukkan, solusi yang ditawarkan dalam berbagai keunggulan, seperti desain, kualitas, dukungan layanan purna jual, serta teknologi ramah lingkungan, akan mendapat tempat di hati masyarakat Indonesia.
Keren juga ya, prinsipnya. LIXIL tidak hanya menjual produk dan mencari untung semata, tapi juga memerhatikan lingkungan hidup dan keseimbangan alam. Masalahnya, beneran nih, prinsip ini dilakukan secara konsisten?

Ternyata, komitmen tinggi terhadap lingkungan yang dipegang teguh oleh American Standard’s, tercermin dari inovasi-inovasi produknya. Selain menggunakan bahan dengan standard tertinggi, divisi R&D telah berhasil menggabungkan teknologi efisiensi pemanfaatan air dengan estetika. Salah satu contohnya adalah produk closet. Tombol pada produk ini telah diaktifkan sensor penghematan air toiletnya. Sehingga, pada saat flushing, air yang digunakan hanya maksimal 3,6 liter, atau setengah dari pemakaian air pada produk lain. Meskipun pemakaian airnya sedikit, telah dijamin kebersihannya. Untuk keran juga ada ketentuan pemakaian air per menitnya. Ditambah lagi, produk-produk American Standard’s menggunakan material daur ulang, sesuai misi kepedulian lingkungan.
Dan, saya semakin kagum saat mengetahui manajemen LIXIL memiliki filosofi yang dalam. Filosofi ini dikenal dengan nama LIXIL TETRA, yaitu LIXIL CORE (defining the significance of our existence in society), LIXIL WAY (laying out our promise to customers and shareholders), LIXIL VISION (setting our management targets), dan LIXIL VALUE (embodying our shared values).

Dari penjelasan ini, saya yang semula mengira tidak mungkin menggunakan produk American Standard’s dari LIXIL Group, berpikir sebaliknya. Saya pun langsung melihat-lihat brosur yang ditawarkan. Benar kata Pak Iwan dan Pak Arfindi. Produk LIXIL tidak hanya untuk bangunan kantor dan gedung berskala besar, tetapi juga sesuai untuk para pemilik rumah yang menginginkan keunggulan desain dan fungsi berkualitas tinggi.

Jadi, ketika tetangga depan rumah mengirim pesan lagi melalui ponsel, saya langsung menjawab. Saya tidak akan menjual rumah itu. Nanti, ketika rumah itu sudah ditempati lagi, saya juga tidak perlu merasa tidak enak karena boros air. Kan, produk American Standard dari LIXIL ini sudah jelas hemat air dan ramah lingkungan.
Leave a Reply