• Home
  • About
  • Contact
  • Portfolio
  • Secret!

Nunik Utami

Menulis adalah Merekam Jejak untuk Anak Cucu

  • Artikel
    • Beauty
    • Events
    • Fashion
    • Healthy
    • Tips
  • Finance
  • Parenting
  • Review
    • Book
    • Food
    • Film
    • Hotel
    • Place
    • Product
  • Travel
    • Indonesia
    • Malaysia
    • Thailand
    • Singapore
  • Working
    • Writer
    • Editor
    • Blogger
    • Trainer
  • Story
    • Cerpen
    • Dongeng
  • Savana Hijab
    • Hijab Tutorial
You are here: Home / Travel / Liburan Sambil Reuni di Surabaya

Liburan Sambil Reuni di Surabaya

December 15, 2018 Nunik Utami 8 Comments

Saya punya sahabat. Sebut saja bernama T. Dia perempuan yang cerdas dan lincah. Awal pertemuan kami terbilang unik. Saya dan dia sama-sama tergabung dalam sebuah proyek kerja di Jakarta. Saya bagian penulis, dia orang HR. Seperti orang HR pada umumnya, dia selalu care pada semua orang dan memerhatikan segala keperluan orang-orang yang bekerja bersamanya. Yang saya nggak sangka, T yang tidak banyak bicara, ternyata sangat memerhatikan saya. Kami pun langsung akrab seperti sudah lama kenal.

Selama melaksanakan pekerjaan, saya dan T tidak selalu bersama, tapi di luar jam kerja, kami ke mana-mana bersama. Termasuk ketika kami traveling. Di dunia yang sama sekali berbeda dengan dunia kerja inilah, saya dan T punya kesamaan, yaitu sama-sama menyukai city tour.

Waktu itu, kami ke Semarang bersama. Dia yang masih single cukup bisa mengimbangi saya yang ke mana-mana mengajak anak. Dia juga bisa mengerti kerepotan saya membawa ini itu, barang-barang keperluan anak, selama di perjalanan. Tak jarang dia membantu membawakan barang-barang saya. Saya senang dengan sifat dia yang sangat pengertian.

Sayangnya, dia harus pindah ke Surabaya. Sampai saat ini, saya sama sekali belum tahu, Surabaya itu seperti apa, ya? Maklum lah, saya sangat jarang ke Jawa Timur. Kalau traveling di Pulau Jawa, paling sering hanya sampai Jawa Tengah dan Yogyakarta. Perpisahan itu pun terjadi. Sedih, karena kami sudah berada di beda kota, tapi saya jadi ada harapan untuk bisa mengeksplore Kota Pahlawan itu, suatu hari nanti, dalam rangka reuni dengan T.

Yang membuat hati saya sedikit terhibur, T juga berharap saya segera bisa main ke Surabaya. Dia pun sudah menyusun rencana, kalau nanti saya ke Surabaya, akan mengajak saya jalan-jalan ke:

Ciputra Waterpark

T tahu banget, anak saya senang main di water park. Maka, di urutan pertama daftar tempat jalan-jalan di Surabaya, T menulis Ciputra Waterpark. Taman bermain air ini berlokasi di Sambikerep. Main di sini, dijamin anak saya nggak akan bosan meskipun sedang jauh dari rumah di Jakarta.

Klenteng Sanggar Agung

Saya senang jalan-jalan ke tempat ibadah, apalagi bersejarah. Klenteng Sanggar Agung ini menarik minat saya, karena ada sejarahnya, yaitu konon Dewi Kwan Im pernah menampakkan dirinya di sini. Yang membuat tempat ini semakin menarik adalah letaknya yang dekat pantai, yaitu Pantai Ria Kenjeran. Jadi, sambil foto-foto di klenteng dan memelajari sejarahnya, bisa sambil main di pantai juga. Asyik, kan?

Gunung Bromo

Nah, yang ini memang sudah jadi incaran saya sejak beberapa tahun lalu. Saya kepengen banget bawa anak ke Gunung Bromo. Yup, gunung ini bukan hanya berada di wilayah Malang, tapi juga di tiga wilayah lainnya, yaitu Pasuruan, Probolinggo, dan Lumajang. Dan itu nggak jauh dari Surabaya, lho. Jadi, mumpung sedang main di Surabaya, sekalian deh, ke Gunung Bromo.

Kebun Binatang Surabaya

Meskipun menjelang remaja, anak saya masih suka main ke kebun binatang. Biasanya sih, hanya ke Ragunan (di Jakarta) atau Gembiraloka (di Yogyakarta). Kali ini, nggak ada salahnya kalau mampir ke Kebun Binatang Surabaya. Saya suka banget konsep kebun binatang ini, yaitu mengangkat tema pendidikan, penelitian, dan konservasi. Biar anak-anak juga sekalian belajar.

House of Sampoerna

Naaah, yang ini saya penasaran banget! Meskipun saya bukan perokok, pengen banget tahu aktivitas di sini. Sebab, merk dagang ini sudah terkenal sejak puluhan tahun lalu. Legendaris banget. Keren banget pasti sejarahnya. Saya bukan hanya pengen menikmati kegiatan di sini, tapi juga pengen tahu sejarahnya, dari awal adanya Sampoerna. Eh iya, pabrik rokok ini sekarang juga sudah ada cafe dan toko souvenirnya, selain museumnya tentunya.

Monumen Bambu Runcing

Berbicara tentang Surabaya, sudah pasti membicarakan masa-masa perang melawan penjajah Belanda. Pahlawan-pahlawan kita melawan tentara Belanda dengan menggunakan bambu runcing. Jadi, penting banget main ke Monumen Bambu Runcing, agar kita semakin menghayati arti perjuangan dan menghargai jasa-jasa para pahlawan.

Hutan Bambu

T tahu saya suka banget main di tempat ijo-ijoan. Maka, dia merekomendasikan tempat ini untuk saya kunjungi. Pohon bambu yang rindang memang cantik banget, sih. Nyegerin mata banget. Tempat seperti ini juga mengingatkan masa kecil saya waktu di Pemalang, yang saat itu masih banyak pohon bambu di tempat-tempat tertentu. Jadi adem banget, deh.

Masjid Muhammad Cheng Ho

Salah satu tokoh sejarah Islam yang pengen saya “kenal” adalah Cheng Ho. Di Surabaya ada Masjid Muhammad Cheng Ho. Saya penasaran, kayak apa sih, dalamnya? Bagaimana sih, sejarah berdirinya masjid ini? Mengapa dinamakan seperti ini? Yang jelas, arsitektur masjid ini berbeda dari yang lain. Saya jadi nggak sabaran untuk segera berkunjung.

Jalan Kembang Jepun

Yang satu ini, ada ceritanya. Saya sukaaaa banget novel Kembang Jepun-nya Remy Sylado. Novel itu saya baca berkali-kali. Setting-nya ya Jalan Kembang Jepun di Surabaya, di zaman kolonialisme Jepang. Isinya tentang hiruk pikuk jalan ini, dari sudut pandang seorang perempuan yang sejak muda dipekerjakan di sini. Kalau nanti ke Surabaya, pokoknya saya harus ke sini. Setidaknya untuk menghargai mereka yang pernah memiliki pengalaman pahit karena terpaksa menuruti keinginan penguasa Jepang.

 

Banyak banget ya, tempat wisata di Surabaya. Saya juga sempat tanya-tanya T tentang bus ke Surabaya, baik dari Jakarta maupun dari Bandara Juanda. Namun, kata T, urusan bus ke Surabaya, dari mana saja, nanti urusan T yang memikirkan. Duh, makin nggak sabar deh, saya jalan-jalan sambil reuni dengan T ke Surabaya. Doakan rencana ini segera terlaksana, ya!

Indonesia, Travel

About Nunik Utami

Penulis, Editor, Trainer Penulisan, Mommy.

Comments

  1. ariefpokto says

    January 21, 2019 at 07:43

    Ah Surabaya sekarang makin cantik , rapi dan terawat. Senang banget deh melihatnya. Semoga perjalanannya lancar ya ketemu T

    Reply
  2. Ratna says

    January 21, 2019 at 09:16

    Karena aku interest culture n nature; jadi naksir House of Sampurna, mesjid Cengho, hutam Bambu dan Bormo tentunya. Lumayan nih jadi dapet info Next time family trip ke Surabaya. Thanks ya, Niiik.

    Reply
  3. Alannobita says

    January 22, 2019 at 05:24

    Wah banyak yg blm kudatangi. Mentok baru sempet di Klenteng Sanggar Agung dan Kebun Binatang.

    Penasaran sama mesjid cheng ho pandaan itu

    Reply
  4. Dedew says

    January 22, 2019 at 19:29

    Wah, mau ikut nik eksplorasi Surabaya, aku belum pernah jalan-jalan di sana hanya numpang lewat hihihi

    Reply
  5. April Hamsa says

    January 22, 2019 at 19:41

    Aku 27 tahun hidup di Sby mbak xixixi. Mainlah ke Sby mbak mengunjungi T πŸ˜€
    Btw yang hutan bambu itu aku malah gak tau ada dmn hehe πŸ˜€
    Dulu blm ada, kyknya wisata baru πŸ˜€

    Reply
  6. Dewi Nuryanti says

    January 23, 2019 at 00:41

    Waaah Mba Nuniek klo travelling sll ngajak jagoannya? Klo aku mah, travelling lebih sering pergi tanpa anak2. Surabaya panas tp bnyk tempat menarik

    Reply
  7. Darius Go Reinnamah says

    January 25, 2019 at 01:38

    Wah, ada Masjid Cheng Ho ternyata di Surabaya. Baru tau lho saya.
    Saya pun penyuka rumah ibadah dan setiap ada Masjid Cheng Ho di daerah yg saya kunjungi, saya pasti berusaha mampir πŸ™‚

    Reply
  8. Anindra says

    March 2, 2019 at 14:49

    Pengen jalan jalan di surabaya, semoga akhir tahun ini bisa bareng calon suami eh suami nantinya hehe

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Search Here

Welcome

Penulis, Editor, Trainer Penulisan, Mommy. More…

  • Email
  • Facebook
  • Google+
  • Instagram
  • LinkedIn
  • Twitter

Archive

Top Posts & Pages

  • Pertanyaan yang Sering Muncul Tentang Menerbitkan Buku
  • Pijer? Apa itu?
  • Perbedaan Antara Penerbit Mayor dan Indie
  • Revisi Minor
  • Paket Freedom Internet IM3 Ooredoo, Kuota Habis, Pulsa Tidak Terpotong

Subscribe to Blog via Email

Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.

Join 4,056 other subscribers

Follow Instagram @nunikutami

nunikutami

Writer

Nunik Utami Ambarsari
Ini enak banget! Biasanya saya masak, tapi hari in Ini enak banget! Biasanya saya masak, tapi hari ini banyak banget kesibukan. Jadinya ambil persediaan Fiesta Ready Meal di freezer. Kali ini pilih yang ayam tandori. 

Cara menyajikannya juga gampang banget. Tinggal bolong-bolongin bagian atas kemasan, lalu panasin pakai microwave. 

Nggak punya microwave? Bisa pakai pengukus, kok. Nggak perlu repot-repot. 

Ini juga praktis banget. Di dalam kemasannya tuh, sudah ada nasinya. Jadi begitu selesai dipanasin, langsung bisa dimakan. 

Udah praktis, enak pula! Harganya juga terjangkau banget  Di freezer masih ada varian lainnya. Ada chicken teriyaki dan kari. Buat persediaan. 

Kamu udah simpan ini di dalam kulkas? 

#FiestaReadyMeal #EnakPraktisTerjangkau #TasteOfTheWorld #SatuRasaBanyakCerita #CharoenPokphandIndonesia
Ngelongok gerbang sedikit, ada hamparan sawah. Jal Ngelongok gerbang sedikit, ada hamparan sawah. Jalan maju sedikit, ada candi. Ke depan sedikit lagi, ada gapura batas desa dengan desain khas Jawa. Ke sanaan lagi, ada rumah joglo. Benteng. Dinding bermotif batik. Baligo bergambar wayang. Gedung berarsitektur khas kolonial yang tidak mencakar langit. Fly over berpemandangan gunung berapi. Papan nama jalan lengkap dengan aksara Jawa. Bangunan peninggalan zaman Jawa kuno. Hamparan pasir yang  masih agak jauh dari pantai. Mbah-mbah yang masih sehat, kuat, dan ceria. Orang tua yang ikut memutar roda perekonomian. Anak-anak berbahasa Jawa.

Lengkap. Pokoknya lengkap. Jogja punya semuanya. Dan, semua itu, sudah berhasil menjadi "support system" untuk saya.

#lifeinjogja #gumukpasirparangkusumo
Iya nih, oseng-oseng mercon memang ngangenin sekal Iya nih, oseng-oseng mercon memang ngangenin sekaligus nakutin. Disebut mercon, karena masakan ini dibuat sangat pedas. Saya sering pengin makan oseng mercon. Suka sih, masakan pedas, tapi sekadarnya aja. Hanya ada rasa pedasnya. Bukan pedas yang pedas banget sampai-sampai malah jadi nggak bisa nikmatin makanannya. 

Oseng-oseng mercon ini bahan utamanya bervariasi. Ada yang menggunakan daging sapi dicampur tetelan, ada yang pakai sandung lamur (daging sapi yang banyak lemaknya), ada juga yang menggunakan kikil. 

Yang di foto ini adalah daging sapi dicampur tetelan. Saya makannya di Kampoeng Mataraman. Enak nih, pedasnya nggak gila-gila amat. 

Dulu di sini makannya sistem prasmanan. Ada penyewaan jarik dan kebaya juga, buat foto-foto di tempat. Sejak pandemi, makannya nggak prasmanan lagi. Nggak ada penyewaan baju-baju Jawa juga. Malah, minggu lalu saya lewat lagi, resto ini tutup. 

Mudah-mudahan kondisi segera membaik. PSBB/PPKM segera berakhir. Biar semua resto di Jogja (dan seluruh dunia) buka lagi seperti biasa.

#osengmercon #kulinerjogja #jogjafood #lifeinjogja
Terbang. Terasa banget, waktu berjalan sangat cepa Terbang. Terasa banget, waktu berjalan sangat cepat, seperti terbang. Kata seorang sahabat, hidup di Jogja bisa terbawa santai. Ritme hidup lebih lambat. Pada kenyataannya, setelah menjalani hidup di kota kelahiran ini, produktivitas saya meningkat. Semua berawal dari rasa semangat. Di sini, kalau capek, istirahatnya nyusurin jalan yang masih banyak hijau-hijaunya. Deretan pohon yang subur, hamparan sawah yang padinya mulai menguning, enak banget buat dipandangi lama-lama. Enak banget buat dihirup udaranya. Kalau mau menikmati Jogja dari ketinggian seperti di foto ini, ya bisa juga. 

Yuk, semangat! 😍

#jogja #yogyakarta #lifeinjogja #lifelessons
Sehat itu anugerah luar biasa. Kalau sehat, kita b Sehat itu anugerah luar biasa. Kalau sehat, kita bisa melakukan apa saja untuk memutar roda kehidupan. Cari nafkah, mendidik anak, bergaul dengan teman-teman, baca buku, nyoba resep masakan, ngepoin instagram seleb, nonton drakor. Pokoknya semuanya.

Sayangnya kita suka lupa. Ketika sehat, lupa bahwa kesehatan itu perlu dijaga. Ketika sakit, baru tersadar kesehatan itu mahal harganya. Selain olahraga teratur dan cukup istirahat, tubuh juga butuh suplemen multivitamin terutama ketika menu makan kita kurang variatif, jarang makan buah & sayur serta tetap harus beraktivitas di luar rumah di masa pandemi ini. 

Karenanya, saya minum Therabex dari Combiphar, satu kaplet sehari setiap pagi. Kualitasnya tak perlu diragukan lagi karena Therabex telah dipercaya Indonesia sejak tahun 1985 & terdaftar di BPOM. Kandungan vit C 500 mg & 6 vit B kompleks dalam Therabex setia menjaga daya tahan tubuh keluarga di tengah pandemi. 

Therabex ini jg sugar-free jadi cocok buat mereka yang mengidap diabetes dan yang terpenting harganya ekonomis. 1 box family pack isi 100 seperti ini bisa untuk konsumsi 3 anggota keluarga selama 1 bulanan.

Nah, kalau Moms yang lain gimana? Sudah minum vitamin hari ini? Therabex nya lagi diskon 15% + ada potongan voucher toko Rp 5.000 lho di Combiphar Official Store di Shopee & Tokopedia. Tapi, kuota vouchernya terbatas nih. Jadi sebaiknya beli sekarang deh, takutnya kehabisan.

#TherabexSetiaMenjaga #Sejak1985 #MultivitaminKeluargaIndonesia #KarenaKeluargaNo1
Aktivitas saya mendukung banget untuk di rumah saj Aktivitas saya mendukung banget untuk di rumah saja. Ngedit novel, bikin naskah komik, jadi juri lomba, dan ngurusin batik, semuanya menyenangkan. Meskipun hujan terus selama belasan jam, tetap aja betah di rumah.

Nanti kalo matanya udah terasa capek karena kelamaan ngeliatin gadget, baru deh, butuh ke luar rumah. 

Mumpung saat ini lagi nggak hujan, jalan-jalan, deh, sambil momong bocah, sambil nyari makanan, sambil ngafalin jalan. Btw, sekarang kalo ke mana-mana udah nggak pake GPS. Udah hafal sebagian jalan utama. 

Hmmm ... Penasaran sih, pengen nyoba ke Solo bawa motor. Etapi, bocahnya malah minta ke Semarang. Lhaaa... Ke Solo aja belum tentu berani, je πŸ˜…

#lifeinjogja #yogyakarta #hometown
Load More... Follow on Instagram

Join Us

 Blogger Perempuan
PRchecker.info

Lets Eat

Tag

batik belanja online blog budaya buku cerpen editor fashion film financial planner finansial freelancer hijab hijab tutorial hotel hukumonline hukumpedia indonesia jalan-jalan jawa tengah jilbab kerudung kesehatan keuangan kuliner liburan lombok makanan enak menerbitkan buku mobil muslimah parenting pashmina penulis properti restoran savana hijab seni toko online traveling travelling voucher diskon wisata Writer yogyakarta

Posting Terbaru

  • Green Jobs, Peluang Kerja Sambil Memelihara Lingkungan
  • Penggabungan FWD Life dan FWD Insurance Serta Inspirasi Every Heroes
  • Review Kelebihan dan Kekurangan Realme XT
  • Bisnis Online, Sudah Saatnya Melatih Para Pelaku UMKM
  • Tinggalkan yang Lalu, Sambut 2021 dengan Resolusi Baru

Komentar Terbaru

  • Oca on Menjelajah Sumatera Utara Bersama Anak Tercinta
  • Caroline Adenan on Green Jobs, Peluang Kerja Sambil Memelihara Lingkungan
  • Telkom University on Lewat Pintaria, Kuliah Sambil Kerja Jadi Mudah Terlaksana
  • Nunik Utami on Perbedaan Antara Penerbit Mayor dan Indie
  • Catur on Perbedaan Antara Penerbit Mayor dan Indie
Copyright © 2021 Nunik Utami · Part of Blogger Perempuan. built on the Genesis