• Home
  • About
  • Contact
  • Portfolio
  • Secret!

Nunik Utami

Menulis adalah Merekam Jejak untuk Anak Cucu

  • Artikel
    • Beauty
    • Events
    • Fashion
    • Healthy
    • Tips
  • Finance
  • Parenting
  • Review
    • Book
    • Food
    • Film
    • Hotel
    • Place
    • Product
  • Travel
    • Indonesia
    • Malaysia
    • Thailand
    • Singapore
  • Working
    • Writer
    • Editor
    • Blogger
    • Trainer
  • Story
    • Cerpen
    • Dongeng
  • Savana Hijab
    • Hijab Tutorial
You are here: Home / Culinary / Kepedasan Ala Mbah Jingkrak

Kepedasan Ala Mbah Jingkrak

September 27, 2012 Nunik Utami 9 Comments

Dimuat di Leisure (Republika), 14 Agustus 2012

Belakangan ini, nama Mbah Jingkrak semakin akrab di telinga. Ya, Mbah Jingkrak adalah nama rumah makan yang menyajikan makanan-makanan tradisional ala Jawa. Kata “jingkrak” berarti kegirangan. Dinamakan seperti ini diharapkan orang yang datang akan merasa senang atau kegirangan dengan menu yang ditawarkan, maupun suasana yang dihadirkan.

Dari luar, rumah makan ini tidak terlalu tampak seperti rumah makan. Sebab, desainnya sengaja dibuat seperti rumah tinggal agar semakin nyaman. Yang membedakannya dari rumah-rumah biasa adalah plang yang terpasang di depan, yang bertuliskan “Warung Mbah Jingkrak, Spesial Masakan Jowo”.

Tepat di pintu masuk terdapat patung ikon Mbah Jingkrak. Patung ini sama persis dengan gambar Mbah Jingkrak yang ada di plang. Karakter Mbah Jingkrak dalam patung ini benar-benar tergambar sebagai sosok yang ceria, dengan bahasa tubuh yang jauh dari kesan mbah-mbah tua yang kalem.

Begitu masuk ke restoran, langsung tampak berbagai macam menu khas Jawa. Menu-menu ini disajikan secara prasmanan. Meskipun demikian, cara makannya tidak seperti prasmanan pada umumnya. Kita bisa memilih menu yang akan disantap, lalu pramusaji akan mengambilkan sesuai porsi yang dipesan dan menyajikannya di meja.


Masakan-masakan ini disajikan dalam wadah-wadah seperti kuali yang terbuat dari tanah liat. Untuk masakan seperti oseng-oseng atau lauk-pauk yang lain, kuali-kuali tersebut dialasai lagi dengan daun pisang. Baru melihat cara penyajiannya saja sudah membuat lidah bergoyang ingin segera mencoba masakan itu satu per satu.

Warung Mbah Jingkrak memiliki enam macam sajian berupa ayam. Di antaranya adalah Ayam Rambut Setan, Ayam Bangjoo, Ayam Setan Merah, Ayam Kuping Setan, Ayam Wewe, dan lain-lain. 

Ayam Rambut Setan merupakan menu andalan di tempat ini. Dinamakan Ayam Rambut Setan karena rasanya yang superpedas. Ayam ini dimasak dengan tambahan tumis kemangi dan daun bawang yang diiris panjang-panjang. Irisan cabe dan biji cabenya pun tampak jelas bertaburan. Pada gigitan pertama, rasa pedas langsung menyerang seluruh rongga mulut. Tak mengherankan jika makanan ini benar-benar membuat mata langsung melek. 

Untuk yang tidak terlalu pedas, ada Ayam Bangjoo (ayam cabe abang dan cabe ijo). Dalam bahasa Jawa, abang berarti merah. Ayam ini dilengkapi irisan cabe merah dan cabe hijau, dan tingkat pedasnya masih di bawah Ayam Rambut Setan.

Anda menyukai jamur? Ayam Kuping Setan bisa dipilih. Sajian ayam yang juga tidak terlalu pedas ini diolah dengan campuran jamur kuping yang sudah ditumis bersama bumbu lainnya. Daging ayam yang digunakan di rumah makan ini adalah ayam jantan yang sudah diolah sedemikian rupa. Dagingnya empuk, bumbunya pun meresap hingga ke dalam. 

Tidak cukup dengan lauk ayam? Anda bisa pilih telur balado, ikan bakar, empal, teri, dan cumi. Juga, ada Oseng-oseng Lidah Setan, yaitu oseng-oseng lidah sapi yang dibumbui dengan cita rasa pedas luar biasa. Satu lagi, jangan lewatkan Oseng-oseng Mercon. Hidangan yang terdiri atas potongan-potongan kikil yang dimasak dengan cabe rawit dan dicampur irisan jeruk limau ini, rasanya membuat seluruh tubuh kita meledak! Ya, dalam bahasa Jawa, mercon berarti petasan. 

Untuk sayurnya, Mbah Jingkrak memiliki Sayur Krecek sebagai sayur andalan. Warna sayur yang oranye terang membuat selera makan langsung bangkit saat melihatnya. Ada lagi Sayur Oblok-oblok Daun Singkong. Sayur ini  menggunakan santan berikut kelapa parutnya. Rasanya? Gurih dan segar karena limpahan kuahnya yang nikmat. Sayur lain yang dapat Anda coba adalah urap, terong balado, dan sup ala rumah yang dinamakan Sop Ndeso.

Oh ya, lupakan asumsi tentang masakan Jawa yang serbamanis. Masakan-masakan yang tersaji di Mbah Jingkrak sangat jauh dari kesan itu. Bahkan, hampir tidak ada masakan yang dominan rasa manis (kecuali tempe dan tahu bacem, tentunya). 

Untuk Anda yang masih ingin menambah rasa pedas, ada beberapa pilihan sambal. Ada sambal iblis, sambal bawang, sambal manis, sambal kemangi, dan sambal goreng krecek. 
Jika tidak suka makanan pedas, ada beberapa menu yang patut dicoba,  seperti Mi Jawa, Rawon, dan Bawal Goreng. Menu lain seperti Telur Sosis Asam Manis, yaitu Telur dadar yang diberi sosis, kemudian digulung dan diberi bumbu asam manis juga cocok untuk lidah anak-anak.  Pilihan lain, ada sate telur burung puyuh dan ayam kremes. 

Meskipun hampir semua masakannya bercita rasa pedas, jangan khawatir. Netralkan rasa pedas itu dengan berbagai minuman unik yang tersedia. Cobalah Es Buaya Darat. Perpaduan potongan-potongan lidah buaya, selasih, dan perasan jeruk nipisnya membuat rasa pedas di lidah langsung hilang. Segarnya Es Buaya Darat ini juga dapat membuat pikiran kembali fresh.

Selain itu, ada Es Judeg yang berisi kelapa muda dicampur air jeruk. Rasa jeruknya tidak kalah segar dibanding rasa jeruk pada Es Buaya Darat. Mau minuman yang lain? Es Ganja (kelapa muda dicampur gula jawa), Es Pocong (kelapa muda dan cendol yang dicampur susu), Es Manja (bubur mutiara dan tape yang ditambah susu), dan Es Ningrat (sari kelapa dan selasih yang diberi air jeruk dan susu), bisa dijadikan pilihan.

Harga masing-masing menu, sangat terjangkau, yaitu Rp. 30.000- Rp. 50.000/porsi makanan dan Rp. 11.000- Rp 15.500/porsi untuk minuman.

Suasana warung Mbah Jingkrak diciptakan seperti suasana rumah pedesaan yang nyaman. Kursi dan mejanya sengaja dipilih yang terbuat dari kayu. Sebagian dindingnya juga terbuat dari bambu. Hiasan-hiasan pada dinding tersebut berupa lukisan bergambar wayang, terutama wayang kulit. Selain lukisan, ada juga hiasan berupa lampu templok yang dipasang pada beberapa sisi dinding.

Pada salah satu dinding, terpasang poster-poster iklan kuno. Di antaranya adalah poster iklan susu, iklan minuman, iklan produk teh, mentega, dan tepung. Poster-poster itu tampil dalam bingkai yang disusun hingga tampak antik sekaligus cantik.

Meskipun ditata secara tradisional, warung makan ini juga dilengkapi dengan fasilitas modern seperti TV layar datar dan kipas angin. Selama  makan, kita juga ditemani rangkaian lagu-lagu internasional berirama lembut yang diputar dari radio atau CD.

Restoran yang berpusat di Semarang ini sudah memiliki cabang di beberapa kota lain seperti Jakarta, Depok, Salatiga, Yogyakarta, dan Madiun. 

Tips makan di Warung Mbah Jingkrak, datanglah bersama beberapa teman atau keluarga, dan pesanlah menu yang berbeda-beda. Dengan demikian, Anda bisa saling mencoba menu-menu yang disajikan secara terpisah di piring-piring kecil tersebut.

Alamat cabang Resto Mbah Jingkrak
Jl. Panglima Polim IX/19A, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
  
Berminat kirim artikel serupa? Berdasarkan info dari editornya, syarat penulisan 6 ribu karakter, disertai 5 foto plus foto penulis. Kirimkan sebagai attachment ke alamat leisure@rol.republika.co.id. Selamat mencoba 🙂
  




Culinary, Food, Review, Working, Writer

About Nunik Utami

Penulis, Editor, Trainer Penulisan, Mommy.

Comments

  1. mahabbah_el-ahmead says

    September 27, 2012 at 15:13

    bikin ngileeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeer aja tu mbak

    Reply
  2. Hanna says

    September 27, 2012 at 15:34

    Sekali ngrasain pas rapat kantor. Paling berkesan, foto sama patung mbah jingkraknya… 😀

    Reply
  3. ke2nai says

    September 28, 2012 at 03:04

    sy pernah makan di sana tp ternyata sy gak sanggup dengan menu yg terlalu pedasnya walopun sy suka sm pedas 😀

    Reply
  4. Niar Ci Luk Baa says

    October 2, 2012 at 00:35

    mbak nunik itu mbah jingkrak keren banget tapi belum pernah coba, apah lagi ada es pocong, es ningrat pingin 😀 #elap iler :DMbak2 alamatnya kok di kasih background sendiri yaa 😀

    Reply
  5. mels says

    October 2, 2012 at 03:21

    pernah nyobain mbah ini pas di semarang, kalo nggak salah yang menu ayam rambut setan apa gimana gt namanya :D, pedesnya bikin jingkrak2 banget! cabang yang di jakarta belum pernah nyobain :Dkalau doyan yang pedes2 cobain resto SS (Spesial Sambel) dan resto Cabe di duren 3. sambel2nya bikin huah huah deh 🙂

    Reply
  6. Nunik Utami says

    October 3, 2012 at 16:32

    Saya juga jadi pengen makan terus. Hihihihihi

    Reply
  7. Nunik Utami says

    October 3, 2012 at 16:33

    Naahh, iya, betul! Saya juga ada foto bareng patungnya :))

    Reply
  8. Nunik Utami says

    October 3, 2012 at 16:34

    Sebenarnya nggak sengaja nge-block sendiri. Nggak tahu nih kenapa jadi begitu ya tampilannya? Nanti coba diutak-atik lagi deh, moga-moga bisa 🙂

    Reply
  9. Nunik Utami says

    October 3, 2012 at 16:35

    Saya terbalik, yang di Semarang belum pernah coba. Nah iya, pengen nyoba makan di SS tapi belum jadi-jadi. padahal sering lewat :))

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Search Here

Welcome

Penulis, Editor, Trainer Penulisan, Mommy. More…

  • Email
  • Facebook
  • Google+
  • Instagram
  • LinkedIn
  • Twitter

Archive

Top Posts & Pages

  • Pertanyaan yang Sering Muncul Tentang Menerbitkan Buku
  • Pijer? Apa itu?
  • Thariq bin Ziyad dan Teman-temannya
  • Kulkas 2 Pintu Terbaru dari Panasonic, Ini Kelebihannya
  • 10 Kopi Susu Ala Italia yang Terkenal

Subscribe to Blog via Email

Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.

Join 4,056 other subscribers

Follow Instagram @nunikutami

nunikutami

Writer

Nunik Utami Ambarsari
Ini enak banget! Biasanya saya masak, tapi hari in Ini enak banget! Biasanya saya masak, tapi hari ini banyak banget kesibukan. Jadinya ambil persediaan Fiesta Ready Meal di freezer. Kali ini pilih yang ayam tandori. 

Cara menyajikannya juga gampang banget. Tinggal bolong-bolongin bagian atas kemasan, lalu panasin pakai microwave. 

Nggak punya microwave? Bisa pakai pengukus, kok. Nggak perlu repot-repot. 

Ini juga praktis banget. Di dalam kemasannya tuh, sudah ada nasinya. Jadi begitu selesai dipanasin, langsung bisa dimakan. 

Udah praktis, enak pula! Harganya juga terjangkau banget  Di freezer masih ada varian lainnya. Ada chicken teriyaki dan kari. Buat persediaan. 

Kamu udah simpan ini di dalam kulkas? 

#FiestaReadyMeal #EnakPraktisTerjangkau #TasteOfTheWorld #SatuRasaBanyakCerita #CharoenPokphandIndonesia
Ngelongok gerbang sedikit, ada hamparan sawah. Jal Ngelongok gerbang sedikit, ada hamparan sawah. Jalan maju sedikit, ada candi. Ke depan sedikit lagi, ada gapura batas desa dengan desain khas Jawa. Ke sanaan lagi, ada rumah joglo. Benteng. Dinding bermotif batik. Baligo bergambar wayang. Gedung berarsitektur khas kolonial yang tidak mencakar langit. Fly over berpemandangan gunung berapi. Papan nama jalan lengkap dengan aksara Jawa. Bangunan peninggalan zaman Jawa kuno. Hamparan pasir yang  masih agak jauh dari pantai. Mbah-mbah yang masih sehat, kuat, dan ceria. Orang tua yang ikut memutar roda perekonomian. Anak-anak berbahasa Jawa.

Lengkap. Pokoknya lengkap. Jogja punya semuanya. Dan, semua itu, sudah berhasil menjadi "support system" untuk saya.

#lifeinjogja #gumukpasirparangkusumo
Iya nih, oseng-oseng mercon memang ngangenin sekal Iya nih, oseng-oseng mercon memang ngangenin sekaligus nakutin. Disebut mercon, karena masakan ini dibuat sangat pedas. Saya sering pengin makan oseng mercon. Suka sih, masakan pedas, tapi sekadarnya aja. Hanya ada rasa pedasnya. Bukan pedas yang pedas banget sampai-sampai malah jadi nggak bisa nikmatin makanannya. 

Oseng-oseng mercon ini bahan utamanya bervariasi. Ada yang menggunakan daging sapi dicampur tetelan, ada yang pakai sandung lamur (daging sapi yang banyak lemaknya), ada juga yang menggunakan kikil. 

Yang di foto ini adalah daging sapi dicampur tetelan. Saya makannya di Kampoeng Mataraman. Enak nih, pedasnya nggak gila-gila amat. 

Dulu di sini makannya sistem prasmanan. Ada penyewaan jarik dan kebaya juga, buat foto-foto di tempat. Sejak pandemi, makannya nggak prasmanan lagi. Nggak ada penyewaan baju-baju Jawa juga. Malah, minggu lalu saya lewat lagi, resto ini tutup. 

Mudah-mudahan kondisi segera membaik. PSBB/PPKM segera berakhir. Biar semua resto di Jogja (dan seluruh dunia) buka lagi seperti biasa.

#osengmercon #kulinerjogja #jogjafood #lifeinjogja
Terbang. Terasa banget, waktu berjalan sangat cepa Terbang. Terasa banget, waktu berjalan sangat cepat, seperti terbang. Kata seorang sahabat, hidup di Jogja bisa terbawa santai. Ritme hidup lebih lambat. Pada kenyataannya, setelah menjalani hidup di kota kelahiran ini, produktivitas saya meningkat. Semua berawal dari rasa semangat. Di sini, kalau capek, istirahatnya nyusurin jalan yang masih banyak hijau-hijaunya. Deretan pohon yang subur, hamparan sawah yang padinya mulai menguning, enak banget buat dipandangi lama-lama. Enak banget buat dihirup udaranya. Kalau mau menikmati Jogja dari ketinggian seperti di foto ini, ya bisa juga. 

Yuk, semangat! 😍

#jogja #yogyakarta #lifeinjogja #lifelessons
Sehat itu anugerah luar biasa. Kalau sehat, kita b Sehat itu anugerah luar biasa. Kalau sehat, kita bisa melakukan apa saja untuk memutar roda kehidupan. Cari nafkah, mendidik anak, bergaul dengan teman-teman, baca buku, nyoba resep masakan, ngepoin instagram seleb, nonton drakor. Pokoknya semuanya.

Sayangnya kita suka lupa. Ketika sehat, lupa bahwa kesehatan itu perlu dijaga. Ketika sakit, baru tersadar kesehatan itu mahal harganya. Selain olahraga teratur dan cukup istirahat, tubuh juga butuh suplemen multivitamin terutama ketika menu makan kita kurang variatif, jarang makan buah & sayur serta tetap harus beraktivitas di luar rumah di masa pandemi ini. 

Karenanya, saya minum Therabex dari Combiphar, satu kaplet sehari setiap pagi. Kualitasnya tak perlu diragukan lagi karena Therabex telah dipercaya Indonesia sejak tahun 1985 & terdaftar di BPOM. Kandungan vit C 500 mg & 6 vit B kompleks dalam Therabex setia menjaga daya tahan tubuh keluarga di tengah pandemi. 

Therabex ini jg sugar-free jadi cocok buat mereka yang mengidap diabetes dan yang terpenting harganya ekonomis. 1 box family pack isi 100 seperti ini bisa untuk konsumsi 3 anggota keluarga selama 1 bulanan.

Nah, kalau Moms yang lain gimana? Sudah minum vitamin hari ini? Therabex nya lagi diskon 15% + ada potongan voucher toko Rp 5.000 lho di Combiphar Official Store di Shopee & Tokopedia. Tapi, kuota vouchernya terbatas nih. Jadi sebaiknya beli sekarang deh, takutnya kehabisan.

#TherabexSetiaMenjaga #Sejak1985 #MultivitaminKeluargaIndonesia #KarenaKeluargaNo1
Aktivitas saya mendukung banget untuk di rumah saj Aktivitas saya mendukung banget untuk di rumah saja. Ngedit novel, bikin naskah komik, jadi juri lomba, dan ngurusin batik, semuanya menyenangkan. Meskipun hujan terus selama belasan jam, tetap aja betah di rumah.

Nanti kalo matanya udah terasa capek karena kelamaan ngeliatin gadget, baru deh, butuh ke luar rumah. 

Mumpung saat ini lagi nggak hujan, jalan-jalan, deh, sambil momong bocah, sambil nyari makanan, sambil ngafalin jalan. Btw, sekarang kalo ke mana-mana udah nggak pake GPS. Udah hafal sebagian jalan utama. 

Hmmm ... Penasaran sih, pengen nyoba ke Solo bawa motor. Etapi, bocahnya malah minta ke Semarang. Lhaaa... Ke Solo aja belum tentu berani, je 😅

#lifeinjogja #yogyakarta #hometown
Load More... Follow on Instagram

Join Us

 Blogger Perempuan
PRchecker.info

Lets Eat

Tag

batik belanja online blog budaya buku cerpen editor fashion film financial planner finansial freelancer hijab hijab tutorial hotel hukumonline hukumpedia indonesia jalan-jalan jawa tengah jilbab kerudung kesehatan keuangan kuliner liburan lombok makanan enak menerbitkan buku mobil muslimah parenting pashmina penulis properti restoran savana hijab seni toko online traveling travelling voucher diskon wisata Writer yogyakarta

Posting Terbaru

  • Green Jobs, Peluang Kerja Sambil Memelihara Lingkungan
  • Penggabungan FWD Life dan FWD Insurance Serta Inspirasi Every Heroes
  • Review Kelebihan dan Kekurangan Realme XT
  • Bisnis Online, Sudah Saatnya Melatih Para Pelaku UMKM
  • Tinggalkan yang Lalu, Sambut 2021 dengan Resolusi Baru

Komentar Terbaru

  • Oca on Menjelajah Sumatera Utara Bersama Anak Tercinta
  • Caroline Adenan on Green Jobs, Peluang Kerja Sambil Memelihara Lingkungan
  • Telkom University on Lewat Pintaria, Kuliah Sambil Kerja Jadi Mudah Terlaksana
  • Nunik Utami on Perbedaan Antara Penerbit Mayor dan Indie
  • Catur on Perbedaan Antara Penerbit Mayor dan Indie
Copyright © 2021 Nunik Utami · Part of Blogger Perempuan. built on the Genesis