Penyakit demam berdarah dengue (DBD) sudah lama ada di Indonesia. Kita semua sudah tahu bahwa penyakit yang saat ini disebut dengan nama dengue saja ini adalah penyakit mematikan. Sudah cukup banyak korban yang nyawanya tidak berhasil ditolong.
Beberapa waktu lalu saya menghadiri paparan tentang pencegahan dengue. Ada lima narasumber yang memberikan paparan, yaitu dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid (Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Republik Indonesia), Dr. dr, Anggraini Alam, Sp.A(K) (Ketua UKK Infeksi & Penyakit Tropis, IDAI), Andreas Gutknecht (General Manager Takeda Innovative Medicines), Ringgo Agus Rahman (figur publik), dan Sabai Morscheck (figur publik).
Saya menyimak diskusi mereka dan mendapatkan banyak insight. Ternyata, ada banyak hal yang belum kita ketahui tentang dengue, padahal penting. Inilah hasil diskusi mereka.
Demam Berdarah Dengue Lebih Berbahaya dari yang Kita Kira
Ya, penyakit dengue ini lebih mematikan dari yang selama ini kita ketahui. Pada saat tubuh positif terkena dengue, tubuh kekurangan sel darah merah, sampai mungkin saja sel darah mengalami kebocoran sehingga membahayakan nyawa.
Sayangnya penyakit dengue ini tidak bisa diprediksi, akan menyebabkan kematian atau tidak. Salah satu gejalanya adalah tubuh mengalami demam. Namun, saat itu justru tubuh sedang mengalami fase kritis. banyak orang yang salah, mengira demam yang turun ini adalah tanda-tanda kesembuhan. Padahal sebaliknya.
Penyakit dengue juga belum ada obatnya. Penderita yang mengalami dengue hanya bisa diusahakan agar sel darah merahnya dalam kondisi normal dan bisa melewati masa kritis dengan baik, sampai sembuh. Di sini juga banyak masyarakat yang belum tahu. Masyarakat mengira, dengue sudah ada obatnya.
Manusia bisa terkena penyakit melalui gigitan nyamuk. Ada 2 jenis penyakit yang disebabkan oleh nyamuk, yaitu malaria dan demam berdarah. Penyebabnya adalah nyamuk dari jenis yang berbeda.
Malaria disebabkan oleh nyamuk Anopheles yang membawa parasit plasmodium. Nyamuk jenis ini hidup di air bersih dan belum terpapar polusi. Itu sebabnya mudah ditemukan tempat yang tidak banyak terdapat manusia dan kendaraan, seperti sawah, rawa, sungai, dan hutan. Demam berdarah disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus dengue. Jangan salah, nyamuk ini umumnya hidup di tempat yang bersih seperti di perumahan di daerah perkotaan.
Ada empat jenis virus dengue yang menjadi penyebab penyakit demam berdarah. Parahnya, apabila sudah pernah terkena dengue karena virus jenis yang satu, masih bisa terkena dengue lagi akibat virus jenis yang lain. Jadi, secara umum, manusia bisa terinfeksi minimal empat kali, dari 4 jenis virus dengue yang berbeda (DENV-1, DENV-2, DENV-3 dan DENV-4).
Cara Mencegah Demam Berdarah Dengue
Penyakit yang sudah ada obatnya saja, lebih baik dicegah. Apalagi penyakit yang belum ada obatnya seperti dengue. Pencegahannya harus lebih ekstra.
Dahulu, cara mencegah dengue adalah 3M yaitu menguras, menutup, dan mengubur barang-barang yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Namun, sekarang, 3M adalah menguras, menutup, dan mendaur ulang barang-barang.
Dengue banyak terjadi juga di kota besar. Orang-orang di kota besar dengan gaya hidup urban ini biasanya tidak memiliki lahan untuk mengubur barang-barang yang sudah tidak terpakai lagi, sehingga diarahkan untuk mendaur ulang.
Biasanya barang-barang yang tidak disangka dapat menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk adalah tatakan pot bunga, tatakan dispenser air minum, dan taman atau kolam.
Secara umum, jumlah penderita dengue di Bali lebih tinggi daripada di kota-kota lain. Sebab, di Bali banyak terdapat kolam dan patung-patung dengan hiasan air mancur.
Vaksin, Inovasi Pencegahan Demam Berdarah Dengue
Banyak penderita demam berdarah dengue yang terlambat mendapatkan pertolongan karena tidak mengira penyakit ini begitu berbahayanya. Oleh karena itu, cara paling baik agar tidak terlanjur sakit adalah mencegahnya semaksimal mungkin.
Salah satu orang yang pernah terinfeksi virus dengue adalah Ringgo Agus Rahman. Figur publik yang satu ini berbagi cerita tentang penderitaan saat sakit. Mengalami penyakit yang mematikan ini benar-benar menguras fisik dan mental karena sangat mempengaruhi kondisi hidup.
Tubuh sakit, biaya rawat inap mahal, pekerjaan tertunda, sampai urusan keluarga juga jadi terbengkalai. Satu orang yang sakit, seluruh keluarga yang terkena imbasnya.
Ringgo sangat bersyukur bisa sembuh dan merasa lega karena sudah ada vaksin untuk mencegah dengue.
Ya, saat ini sudah ada vaksin dengue yang bisa diperoleh saat kita masih sehat. Vaksin ini memperkuat kekebalan tubuh, sehingga ketika tubuh mendapat gigitan nyamuk yang mentransfer virus, tubuh sudah bisa mengusirnya. Vaksin ini bisa digunakan untuk anak-anak hingga dewasa, usia 6 – 45 tahun. Vaksin demam berdarah dengue bermanfaat mencegah terjadinya penyakit demam berdarah yang parah dan mengakibatkan kematian.
Namun, ada kelompok orang yang tidak dianjurkan mendapatkan vaksin dengue, yaitu:
- Ibu hamil dan menyusui
- Orang yang punya riwayat alergi terhadap vaksin apapun
- Orang yang sedang demam
- Penderita HIV
Bagaimanapun, mencegah lebih baik daripada mengobati, apalagi harus merasakan sakit. Oleh karena itu, mendapatkan vaksin adalah cara yang lebih agar terhindar dari demam berdarah dengue.
C-ANPROM/ID/QDE/0144 | Aug 2023
Leave a Reply