… akhir pekan!
Siapa sih, yang tidak tahu Ragusa? Es Krim Italia yang terletak di Jl. Veteran 1 No.10, Gambir, Jakarta Pusat ini ada sejak 1932. Keberadaannya yang legendaris membuat semua orang penasaran. Kini, Ragusa menjadi es krim klasik yang digemari semua kalangan.
Sabtu itu, saya berniat bersantai di Ragusa sambil menikmati dinginnya es krim yang legendaris itu. Apalagi cuaca Jakarta sedang terik-teriknya. Bayangan Es Krim Spaghetti dan Banana Split tak lepas-lepas dari pikiran, selama perjalanan menuju ke sana.
Sesampainya di sana, bayangan yang indah-indah itu langsung lenyap. Ragusa sangat ramai. Jangankan untuk bersantai. Untuk duduk sambil menikmati es krim saja, nyaris tidak bisa karena semua orang harus segera menghabiskan es krim dan pergi, agar pengunjung lain bisa mendapat tempat duduk.
Saking ramainya, bagian penerima order dan kasir pun tampak galak. Saya hanya bisa nyengir melihat ibu penerima order “menceramahi” pengunjung yang dianggap lamban dalam menyebutkan pesanan. Si Ibu juga mengatakan, kebanyakan para pengunjung hanya numpang makan dengan membeli makanan dari luar. Padahal, menurut saya si pengunjung ini cukup cepat menyebutkan menu-menu yang dipesan. Dan, Ragusa memang tidak menyediakan menu selain es krim. Jadi, wajar jika pengunjung juga membeli sate atau rujak yang gerobaknya mangkal tepat di depan pintu masuk Ragusa.
Keinginan saya untuk memotret produk Ragusa dengan wadah-wadah putih cantik yang sering saya lihat di blog teman-teman pun gagal. Hari itu para pengunjung disuguhi es krim dengan wadah styrofoam beralas plastik. Alasannya, agar para petugas kedai tidak repot mencuci wadah. Masuk akal sih, tapi ….
Saya memesan Es Krim Spaghetti, Es Krim Cokelat, dan Durian. Setelah pesanan datang, saya terpaksa cepat-cepat menghabiskannya, karena sudah banyak pengunjung yang mengantri untuk mendapat tempat duduk.
Sayang sekali, nama besar kedai es krim ini membuat suasananya tidak asyik lagi. Seharusnya pengunjung bisa menikmati interior berupa foto-foto nuansa tempo dulu sambil bersantai melahap es krim. Saking padatnya pengunjung, hal ini sangat tidak mungkin dilakukan.
Sebenarnya harga es krim Ragusa sebanding dengan konsep dan nama besar kedai ini. Tapi, karena pengunjung tidak bisa leluasa menikmati suasana (dan es krimnya), harganya jadi terasa terlalu tinggi.
Satu pelajaran berharga, kalau ingin bersantai sambil menikmati suasana dan es krim di ini, jangan data
ng ke sini di akhir pekan.
Shinta says
Iyess penuhhh, kalo kesini udah ngga malu malu lagi mak berdiri nungguin yang lagi makan. Kudu sabaarrr. Heran mereka tetep mempertahankan pelayanan model belandee.
Nunik Utami says
Iya, dan orang-orang tetep aja pengen ke sini terus, ya. Hihihi